Waktu dan Lokasi Penelitian Variabel Penelitian
Menurut Maridjo, Triwanggono, dan Widodo 2010:11 instrumen penelitian yang baik akan menghasilkan data yang benar dan data yang benar akan
menghasilkan kesimpulan yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Agar instrumen penelitian dapat menghasilkan data yang benar, maka instrumen tersebut
harus valid dan reliable. Untuk itu, instrumen penelitian harus diuji validitas dan reliabilitasnya.
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Supramono dan Haryanto, 2005:78. Dalam penelitian ini, uji validitas
menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, sebagai berikut:
xy
–
Dimana:
xy :
Koefisien korelasi antara X dan Y product moment X
: Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden Y
: Total butir dari jawaban responden ∑ X
: Jumlah skor butir ∑ XY
: Jumlah hasil kali antara X dan Y N
: Banyaknya sampel uji coba PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk menentukan instrumen tersebut valid atau tidak, maka ketentuannya adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung
≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95, maka instrumen tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95, maka instrumen
tersebut dikatakan tidak valid. 2.
Uji Reliabilitas Menurut Supramono dan Haryanto 2005:78, uji reliabilitas
menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan relatif konsisten jika diulangi beberapa kali. Dalam penelitian ini, uji
reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronboarch dengan bantuan program SPSS. Rumus tersebut sebagai berikut:
Keterangan: r
XY :
Koefisien reliabilitas r
gg
: Koefisien korelasi product moment taraf nyata 5 Apabila r
XY
lebih besar dari r tabel, maka kuesioner sebagai alat ukur telah memenuhi syarat reliabilitas. Begitu pula sebaliknya, apabila
r
XY
lebih kecil dari r tabel, maka kuesioner tersebut tidak memiliki syarat reliabilitas.