Definisi Operasional Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1 Definisi Operasional

Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

A. Perluasan Merek X

Menurut Rangkuti 2006, perluasan merek adalah dimana perusahaan menggunakan merek Mustika Ratu kepada produk susu pembersih yang akan diluncurkan. Dimensi-dimensi perluasan merek menurut Rangkuti 2006 meliputi: 1. Similaritas X1 Adalah tingkatan dimana konsumen menganggap bahwa produk perluasan merek Mustika Ratu memiliki persamaan dengan produk Mustika Ratu yang lainnya. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur similaritas adalah: - Kesesuaian asosiasi antara produk perluasan merek Mustika Ratu dengan produk Mustika Ratu yang lainnya. X1.1 - Kesesuaian citra antara produk perluasan merek Mustika Ratu dengan produk Mustika Ratu yang lainnya. X1.2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Reputasi X2 Adalah sejumlah hasil yang diperoleh dari kualitas produk Mustika Ratu. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur reputasi adalah: - Popularitas perusahaan merek Mustika Ratu. X2.1 - Popularitas produk perluasan merek Mustika Ratu. X2.2 3. Perceived risk X3 Adalah konstruk multidimensional yang mengimplikasikan pengetahuan konsumen secara tidak pasti tentang suatu produk Mustika Ratu sebelum dilakukan pembelian didasarkan pada tipe dan tingkatan kerugian dari produk Mustika Ratu itu setelah dilakukan pembelian. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur perceived risk adalah: - Keyakinan dalam memilih produk perluasan merek Mustika Ratu. X3.1 - Pengetahuan terhadap produk perluasan merek Mustika Ratu. X3.2 4. Inovasi X4 adalah aspek kepribadian yang berhubungan dengan penerimaan konsumen untuk mencoba produk baru atau merek baru dari Mustika Ratu. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur inovasi adalah: - Mencari produk baru dari Mustika Ratu. X4.1 - Keinginan perubahan. X4.2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

B. Citra Merek Y

Menurut Keller 1998, citra merek adalah sekumpulan asosiasi tentang Mustika Ratu dalam ingatan konsumen. Dimensi-dimensi citra merek menurut Aaker 1995, meliputi: 1. Perceived value Y1 Merupakan perspektif merek sebagai produk yang melibatkan manfaat fungsional pada Mustika Ratu dan berusaha mengukur hubungan antara kinerja dan harga pada Mustika Ratu. Indikator yang digunakan untuk mengukur perceived value antara lain: - Persepsi konsumen terhadap Mustika Ratu sebagai merek yang peduli akan kecantikan. Y1.1 - Persepsi konsumen terhadap perbandingan harga dan kualitas Mustika Ratu. Y1.2 2. Personality Y2 Merupakan dasar perspektif merek sebagai orang yang menyediakan hubungan yang terkait dengan manfaat emosional dan menunjukkan simbol awal dari Mustika Ratu. Indikator yang digunakan untuk mengukur personality antara lain: - Persepsi konsumen terhadap Mustika Ratu yang membuat pemakainya merasa lebih cantik dan lebih percaya diri. Y2.1 - Ketertarikan pada merek Mustika Ratu. Y2.2 3. Organization Y3 Merupakan perspektif merek sebagai organisasi yang dihubungkan erat dengan citra dan tujuan organisasi pada tingkat kebanggaan untuk Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. perusahaan Mustika Ratu, tingkat keyakinan terhadap Mustika Ratu, dan dalam beberapa perasaan yang umum pada citra merek Mustika Ratu. Indikator yang digunakan untuk mengukur organization antara lain: - Kekaguman konsumen terhadap Mustika Ratu. Y3.1 - Kepercayaan dan keyakinan menggunakan produk apapun dengan merek Mustika Ratu. Y3.2

3.1.2 Pengukuran Variabel