Perusahaan berdomisili di Jakarta dan kantor besar beralamat di Menara Rajawali lantai 23 jalan Mega Kuningan Lot 51 Jakarta 12950.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan dan tujuan perusahaan antara lain adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum,
industri, pembangunan, kehutanan dan jasa. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1980 yang pada saat itu bergerak dalam
bidang industry rotan. Saat ini perusahaan bertindak sebagai induk perusahaan.
4.2 Data Hasil Penelitian
Obyek dari penelitian ini adalah laporan keuangan dari Perusahaan Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode 2005 –
2010. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 3 perusahaan rokok yang listing di BEI dari tahun 2005 sampai 2010 selama 5 tahun yaitu :
4. PT Gudang Garam Tbk 5. PT H.M Sampoerna Tbk
6. PT Bentoel Investama Tbk Berikut data penelitian hasil ringkasan variabel penelitian yang
meliputi perputaran piutang, perputaran persediaan, dan rentabilitas untuk 3 perusahaan rokok yang listing di BEI dari tahun 2005 sampai 2010 :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
1. Gross Profit Margin X1 Gross Profit Margin
atau gross margin rasio, yaitu rasio atau pertimbangan antara gross profit laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat
penjualan yang dicapai pada periode yang sama.
Tabel 4.1 Gross Profit Margin Perusahaan Rokok yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada Periode 2005 – 2010
Tahun Perusahaan
PT Gudang Garam Tbk GGRM
PT. H.M Sampoerna SGRO
PT Bentoel Investama RMBA
2005 0,21
0,30 0,20
2006 0,18
0,29 0,23
2007 0,18
0,29 0,22
2008 0,17
0,33 0,18
2009 0,21
0,33 0,18
2010 0.23
0.2 0.36
Sumber : IDX 2010, Data diolah, Lampiran 1
Berdasarkan pada tabel 4.1, Gross Profit Margin untuk PT Gudang Garam Tbk dari tahun 2005 sampai 2010 memiliki nilai tertinggi sebesar 0.23 pada
tahun 2010 Begitu halnya dengan nilai Gross Profit Margin untuk PT. H.M Sampoerna, nilai tertinggi terjadi pada tahun 2008 dan 2009 sebesar 0.33.
Dan untuk PT Bentoel Investama, nilai Gross Profit Margin tertinggi terjadi pada tahun 2010 dengan nilai sebesar 0.36.
2. Return On Asset ROA X
2
Return On Asset ROA rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas
kegiatan operasional manajemen dalam mendayagunakan seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan merupakan
indikator keberhasilan manajemen dalam menjalankan kegiatan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
operasionalnya. Skala ukur yang digunakan adalah skala rasio dalam satuan persen .
Tabel 4.2 Return On Asset Perusahaan Rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada Periode 2005 – 2010
Tahun Perusahaan
PT Gudang Garam Tbk GGRM
PT. H.M Sampoerna SGRO
PT Bentoel Investama RMBA
2005 8,54
19,97 5,87
2006 4,64
27,89 6,20
2007 6,03
23,11 6,29
2008 0,11
0,29 0,54
2009 0,17
0,18 0,20
2010 0,3
0,31 0,44
Sumber : IDX 2010 Data diolah, Lampiran 1
Berdasarkan pada tabel 4.2, Return On Asset untuk PT Gudang Garam Tbk dari tahun 2005 sampai 2010 memiliki nilai tertinggi sebesar 8.54 pada
tahun 2005 dan 2005. Nilai Return On Asset untuk PT. H.M Sampoerna, tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 27,89. Dan untuk PT Bentoel
Investama, nilai Return On Asset tertinggi terjadi pada tahun 2007 dengan nilai sebesar 6,29.
3. Return On Equity ROE X
3
Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri net equity secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari
investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Pengukurannya dalam prosentase dan pengukurannya memakai
skala rasio.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 4.3 Return On Equity ROE Perusahaan Rokok yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada Periode 2005 – 2010
Tahun Perusahaan
PT Gudang Garam Tbk GGRM
PT. H.M Sampoerna SGRO
PT Bentoel Investama RMBA
2005 14,41
52,08 9,71
2006 7,66
62,00 12,22
2007 10,22
44,94 15,76
2008 0,17
0,40 0,14
2009 0,26
0,23 0,05
2010 0,19
0,62 0,10
Sumber : IDX 2010 Data diolah, Lampiran 1
Berdasarkan pada tabel 4.3, Return On Equity untuk PT Gudang Garam Tbk dari tahun 2005 sampai 2010 memiliki nilai tertinggi sebesar 14,41 pada
tahun 2005. Nilai Return On Equity untuk PT. H.M Sampoerna, tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 62,00. Dan untuk PT Bentoel Investama,
nilai Return On Equity tertinggi terjadi pada tahun 2007 dengan nilai sebesar 15,76.
4. Net Profit Margin NPM X4
Net Profit Margin Margin Laba Bersih merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukar laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Tabel 4.4 Net Profit Margin NPM Perusahaan Rokok yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2005 – 2010
Tahun Perusahaan
PT Gudang Garam Tbk GGRM
PT. H.M Sampoerna SGRO
PT Bentoel Investama RMBA
2005 0,08
0,10 0,05
2006 0,04
0,12 0,05
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2007 0,05
0,12 0,05
2008 0,06
0,19 0,04
2009 0,10
0,15 0,41
2010 0,11
0,14 0,24
Sumber : IDX 2010 Data diolah, Lampiran 1
Berdasarkan pada tabel 4.4, Net Profit Margin untuk PT Gudang Garam Tbk dari tahun 2005 sampai 2010 memiliki nilai tertinggi sebesar 0,11 pada
tahun 2010. Nilai Net Profit Margin untuk PT. H.M Sampoerna, tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 0,19. Dan untuk PT Bentoel Investama, nilai
Net Profit Margin tertinggi terjadi pada tahun 2009 dengan nilai sebesar
0,41. 5. Pertumbuhan Laba Y
Pertumbuhan Laba Y diproduksi dengan earning before tax yang merupakan laba usaha sebelum dikurangi bunga modal dan pajak. Dihitung
dalam skala rasio dengan teknik perhitungan.
Tabel 4.5 Pertumbuhan Laba Perusahaan Rokok yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2005 – 2010
Tahun Perusahaan
PT Gudang Garam Tbk GGRM
PT. H.M Sampoerna SGRO
PT Bentoel Investama RMBA
2005 0.05566
28.4431 -0.94569
2006 -0.4667
-33.6356 -0.9939
2007 0.4323
-0.9391 15.5941
2008 0.30265
1.0435 -0.01555
2009 0.83766
-0.3589 -0.89476
2010 -0.9999
6.7589 -0.97448
Sumber : IDX 2010 Data diolah, Lampiran 1
Berdasarkan pada tabel 4.4, pertumbuhan laba untuk PT Gudang Garam Tbk dari tahun 2005 sampai 2010 memiliki nilai tertinggi sebesar 0.83766 pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
tahun 2009. Nilai pertumbuhan laba untuk PT. H.M Sampoerna, tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 28.4431. Dan untuk PT Bentoel Investama,
nilai pertumbuhan laba tertinggi terjadi pada tahun 2007 dengan nilai sebesar 15.5941.
4.3. Hasil Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas