Manajemen Investasi Arti Penting Pertumbuhan Laba

antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksi mumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lai nnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu : 1. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan. 2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan , serta segala hal yang berkaitan dengannya. 3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin. 4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

2.2.2 Manajemen Investasi

Investasi dalam arti luas merupakan pengorbanan sejumlah uang saat ini untuk memperoleh sejumlah uang di masa akan datang. Menurut Sunariyah 2004 : 4 investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Sedangkan menurut M. Fakhrudin 2001 : 195 dikatakan bahwa, investasi adalah komitmen dana dengan tujuan memperoleh pengembalian ekonomi selama Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber satu periode waktu, yang biasanya dalam bentuk arus kas periodic dan atau nilai akhir. Definisi berikutnya adalah menurut Tandelilin 2001 : 37 , investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Menurut Suad Husnan 2004 : 18 menyatakan investasi adalah setiap penggunaan uang dengan maksud untuk memperoleh penghasilan. Menurut bentuknya investasi dibedakan menjadi investasi dalam aktiva finansial financial investment dan investasi dalam aktiva riil real investment . Investasi dalam aktiva financial lebih merupakan kepemilikan hak klaim atau aktiva yang diwujudkan dalam bentuk dokumen legal yang kemudian disebut sebagai sekuritas surat berharga , sedangkan untuk investasi Dalam aktiva riil berupa aktiva berwujud yang tampak nyata bangunan, tanah . Seorang investor yang menghendaki tingkat pengembalian yang tinggi, tentu akan menghadapi resiko yang tinggi pula. Untuk menyikapi hal tersebut, maka salah satu caranya adalah dengan menggunakan upaya diversifikasi yang tepat di antara bermacam – macam bentuk pilihan investasi yang ada. 2.2.3 Laporan Keuangan 2.2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi keuangan dikomunikasikan kepada pihak luar perusahaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Laporan ini memberikan suatu sejarah yang berkesinambungan yang dikuantifikasikan dalam satuan uang berkenaan dengan sumber daya ekonomi dan kewajiban dari suatu perusahaan bisnis dan aktivitas yang mengubah dan sumber daya kewajiban ini. Kieso, 2002:6. Menurut Harahap 2002 : 105, laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan sarana informasi bagi analis dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan bias menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana perusahaan dalam periode tertentu. Menurut Badirwan 2000 : 17, laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan merupakan sumber informasi keuangan yang dihasilkan melalui suatu proses akuntansi untuk suatu periode atau tanggal tertentu. Lukviarman, 2006 : 13 Pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan adalah hasil akhir dari sebuah proses akuntansi yang nantinya digunakan sebagai sumber informasi oleh pihak-pihak yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber berkepentingan dalam hal pengambilan keputusan serta untuk melihat kondisi keuangan perusahaan.

2.2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Baridwan 2000 : 17, laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.SAK, 2007 : 3. Laporan keuangan memiliki tujuan umum Baridwan, 2000 : 4 dapat dinyatakan sebagai berikut : 1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. 2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi netto sumber dikurangi kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas-aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba. 3. Untuk memberikan informs keuangan yang membantu para pemakai laporan keuangan didalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman. 5. Untuk mengungkap sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijaksaan akuntansi yang dianut perusahaan.

2.2.3.3 Pemakai Laporan Keuangan

Menurut SAK 2007 : 2, pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi : a Investor. Penanam modal beresiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan resiko yang melekat serta hasil penggembangan dari investasi tersebut. b Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. c Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber d Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apabila jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. e Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan untuk informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan. f Pemerintah. Mereka membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, sebagai dasar unuk menyususn statistic pendapatan nasional dan statistic lainnya. g Masyarakat. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan tren dan perkembangan terakhir kemakmuran, serta rangkaian aktivitasnya. 2.2.3.4 Unsur-unsur Laporan Keuangan 2.2.3.4.1 Neraca Menurut Baridwan 2000 : 18, neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan usaha pada tanggal tertentu, keadaan keuangan ini ditunjukkan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang pasiva. Atau dengan kata lain aktiva adalah investasi di dalam perusahaan dan pasiva merupakan sumber- sumber yang digunakan untuk investasi tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.2.3.4.2 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dari biaya merupakan laba yabg diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Baridwan, 2000 : 30.

2.2.3.4.3 Laporan Perubahan Ekuitas

Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pebayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan. SAK, 2007 : 1.13.

2.2.3.4.4 Laporan Arus Kas

Menurut Baridwan 2000 : 43, tujuan utama aliran kas adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode, untuk mencapai tujuan ini, aliran kas d klasifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi, pembelanjaan financinng, dan kegiatan usaha. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.2.3.4.5 Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasann naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam PSAK serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar. SAK, 2007 : 1.13 2.2.4 Analisis Laporan Keuangan 2.2.4.1 Pengertian Analisis Keuangan Menurut Astuti 2004 : 29, analisis laporan keuangan merupakan segala sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan investasi. Analisis keuangan dirancang bagi pengusaha, investor dan kreditor dimana kaharusan memahami bagaimana mengartikan serta menanalisis laporan keuangan. Laporan keuangan melaporkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun selama beberapa periode yang lalu. Analisis laporan keuangan financial statement analiysis adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dari kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.Wild, dkk, 2005 : 3

2.2.4.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Harahap 2002 : 195, analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan. Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan dikemukakan sebagai berikut : a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dalam laporan keuangan biasa. b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata eksplisit dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan implisit. c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern lapoan keuangan meupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan sperti untuk prediksi, peningkatan rating. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh pengambil keputusan. g. Dapat menentukan peringkat rating perusahaan menurut criteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis. h. Dapat membandinkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal. i. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan,baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya. j. Bias juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan dimasa yang akan datang.

2.2.4.3 Metode Analisis Laporan Keuangan

Menurut Sawir 2005 : 45, teknik analisis laporan keuangan ada dua yaitu Analisis Horizontal Perbandingan laporan keuangan dan Analisis Vertikal per komponen. Analisis horizontal adalah analisis dengan cara membandingkan Neraca dan Laporan Laba Rugi beberapa tahun terakhir secara berurutan. Maksudnya memperoleh gambaran mengenai perubahan-perubahan yang terjadi baik dalam Neraca maupun Laporan Laba Rugi, sehingga dapat diperoleh gambaran selama bebrapa tahun terakhir apakah terjadi kenaikan atau penurunan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam neraca dengan suatu jumlah tertentu dari Neraca atau proporsi dari unsur-unsur tertentu Laporan Laba Rugi dengan jumlah tertentu dari laporan laba rugi. 2.2.5 Rasio Keuangan 2.2.5.1 Pengertian Rasio Keuangan Menurut Harahap 2002 : 297, rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil membandingkan dari pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Teknik ini sangat lazim digunakan para analis keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan ini menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini dapat dinilai secara tepat hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkan dengan rasio lain sehingga dapat diperoleh informasi dan dapat memberikan penilaian. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan mathematical relationship antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber terutama apabila angka rasio tersebut dibandinkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan sebagai standard. Munawir,2002 : 64

2.2.5.2 Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Menurut Sawir 2005 : 7, jenis-jenis rasio keuangan dibedakan menjadi lima kelompok dasar, yaitu : 1. Analisis Likuiditas Perusahaan Analisis Likuiditas Perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang akan jatuh tempo. Dan analisis likuiditas pada umumnya menjadi perhatian pertama dari Analis Keuangan. Terdapat tiga macam rasio keuangan dalam analisis ini, yaitu : a. Rasio Lancar Rasio Lancar = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar b. Rasio Cepat Rasio Cepat = Akativa Lancar-Persediaan Hutang Lancar c. Rasio Kas Rasio Kas = Kas + Sekuritas yang dapat dipasarkan Hutang Lancar 2. Analisa Struktur Keuangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Analisa struktur keuangan merupakan bagaimana perusahaan mendanai aktivitasnya. Aktiva perusahaan yang pendanaannya dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal pemegang saham, sehingga seluruh sisi kanan dari neraca memperlihatkan struktur keuangan. Dalam analisis ini terdapat empat macam rasio keuangan, yaitu : a. Rasio Hutang Rasio Hutang = Total Hutang Total Aktiva b. Rasio Hutang terhadap Ekuitas atau DER Debt Equity Ratio DER = Total Hutang Total Ekuitas c. Rasio Laba terhadap Beban Bunga atau TIE Time Interest Earning TIE = Earning Before Interest Taxes Beban Bunga d. Rasio Penetapan Beban Tetap = laba sebelum pajak + beban bunga + kewajiban lease beban bunga + kewajiban lease 3. Analisis Aktivitas Perusahaan Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber daya yang ada pengendaliannya. Semua Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Dalam analisis ini terdapat lima macam rasio keuangan, yaitu : a. Rasio Perputaran Persediaan Rasio Perputaran Persediaan at cost = Harga Pokok Penjualan persediaan rata-rata Rasio Perputaran Persediaan at market = penjualan persediaan b. Periode Penagihan Rata-Rata Periode Penagihan Rata-Rata = Piutang Penjualan Per Hari c. Rasio Perputaran Modal Kerja Rasio Perputaran Modal Kerja = Penjualan Modal Kerja Bersih d. Rasio Perputaran Aktiva Tetap Rasio Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan Aktiva Tetap e. Rasio Perputaran Total Aktiva Rasio Perputaran Total Aktiva = Penjualan Total Aktiva 4. Profitability Ratio Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas ini disebut juga sebagai rasio rentabilitas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Rasio profitabilitas akan memberikan jawaba akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Menurut Rasio-rasio yang tergabung dalam rasio profitabilitas antara lain : a. Gross profit Margin Margin Laba Kotor Rasio ini mengukur efisiesi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemarnpuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. b. Return on Investment atau Return on Total Asset Hasil Pengembalian atas Total Aktiva Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas penggunaan seluruh aktivanya dalam kegiatan operasinya. c. Return on Equity Hasil Pengembaiian atas Ekuitas Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham. baik saham biasa maupun saham preferen. d. Net Profit Margin Margin Laba Bersih Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukar laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 5. Analisis Penilaian Pasar Rasio penilaian merupakan ukuran yang paling komprehensif untuk menilai hasil kerja perusahaan, dikarenakan rasio penilaian pasar mencerminkan kombinasi pengaruh resiko-resiko dan rasio pengembalian. Dalam analisis ini terdapat dua macam rasio keuangan, yaitu : a. Rasio Harga terhadap Laba atau PER Price Earning Ratio PER = Harga Saham Laba per saham b. Rasio Harga Pasar terhadap Nilai Buku atau Market to Book Ratio Harga Pasar terhadap Nilai Buku = Harga Pasar Nilai buku per saham

2.2.5.3 Keunggulan Rasio Keuangan

Menurut Harahap 2000 : 298, analisis laporan keuangan memiliki keunggulan dibandingkan teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah : a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca atau ditafsirkan. b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat risi dan rumit. c. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi. e. Menstandarisir size perusahaan. f. Laba modal membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau “time series”. g. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.

2.2.5.4 Keterbatasan Rasio Keuangan

Menurut Harahap 2002 : 298, analisis laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan yang diharuskan untuk diketahui dalam penggunaan perhitungan. Keterbatasan tersebut ntara lain : a. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. b. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atas laporan keuangan juga menjaga keterbatasan teknik seperti : 1. Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu hanya mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai bias atau subyektif. 2. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan cost bukan harga pasar. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 3. Klasifikasi dalam laporan keuangan bias berdampak pada angka rasio. 4. Metode pencatatan yang tergambar dalam standart akuntansi bias diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. c. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan dalam menghitung rasio. d. Sulit jika ada data yang tidak singkron. e. Jika dua perusahaan dibandingkan bias saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa terjadi kesalahan. 2.2.6 Laba 2.2.6.1 Pengertian Laba Menurut Baridwan 1992 : 31, laba merupakan kenaikan modal yang berasal dari transaksi yang jarang terjadi dar suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama satu periode. Laba adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut. Warren, dkk, 2005 : 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

2.2.6.2 Karakteristik Laba

Menurut Belkaoui 1987 : 233, laba akuntansi memiliki karakteristik yaitu : a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. b. Laba akuntansi didasarkan pada postulate periode hubungan dengan prestasi keuangan perusahaan itu selama periode waktu tertentu. c. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan dan membutuhkan definisi, pengukuran, dan pengukuran pendapatan. d. Laba akuntansi membutuhkan pengukuran biaya dalam bentuk biaya historis bagi perusahaan, yang melahirkan kepatuhan yang ketat pada prinsip biaya. e. Laba akuntansi mensyaratkan agar pendapatan yang direalisasi dari periode itu dikaitkan pada biaya relevan yang tepat dan sepadan.

2.2.6.3 Relevansi Konsep Laba

Menurut Belkaoui 1987 : 230, laba merupakan suatu pos dasar Laba adalah dasar bagi perpajakan dan pembagian kembali kekayaan dikalangan pribadi, dikatakan laba kena pajak dihitung sesuai dengan aturan-aturan yang ditentukan oleh dinas perpajakan pemerintah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber a. Laba dianggap sebagai pedoman bagi kebijakan dividend an penahan laba perusahaan, namun pengakuan alaba tidak menjamin bahwa dividen akan dibayar, karena perusahaan bias mengakui laba pada saat bersamaan tidak mempunyai dana untuk membayar dividen. b. Laba pada umunya dipandang sebagai suatu investasi dan pedoman pengambilan keputusan, telah umum di hipotesakan bahwa para investor berusaha untuk memaksimaisasi pengambilan atas modal yang diinvestasikan, yaitu sepadan dengan tingkat resiko yang dapat diterima. c. Laba dipandang sebagai suatu peralatan prediktif yang membantudalam peramalan laba mendatang dan peristiwa ekonomi yang akan datang. Kenyataannya nilai laba di masa lalu, yang didasarkan pada biaya historis dan nilai berjalan, terbukti berguna dalam meramalkan nilai mendatang dari kedua versi laba. d. Laba bias dipandang sebagai suatu ukuran efisiensi. Laba adalah suatu ukuran kepengurusan manajemen atas sumber daya suatu kesatuan dan ukuran efisiensi manajemen dalam menjalankan usaha suatu perusahaan.

2.2.7 Arti Penting Pertumbuhan Laba

Sebagaimana halnya seorang dokter mencoba mengetahui kondisi kesehatan sesesorang, begitu pula seorang manajer keuangan atau pihak- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber pihak lain yang berkepentingan dalam kaitannya dengan kondisi keuangan perusahaan. Sawir, 2005 : 1 Laba adalah kenaikan modal yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan atau investasi oleh pemilik. Baridwan, 2000 : 31 Laba sebagai suatu pengukuran kinerja dan bagian dari laporan keuangan perusahaan, merefleksikan telah terjadinya proses peningkatan atau penurunan ekuitas dari berbagai sumber transaksi kecuali transaksi dari pemegang saham dalam suatu periode tertentu. Konsep laba sama halnya dengan pendapatan bersih net income, yaitu memasukkan hamper seluruh kejadian yang tercakup dalam pendaptan bersih dengan penekanan pada periode sekarang present. Sehingga dapat dilakukan suatu penelitian dalam memprediksi perubahan laba dengan menggunakan rasio keuangan. Takarini, 2003 : 254.

2.2.8 Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba

Dokumen yang terkait

Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV) dan Earnings Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Peusahaan Perbankan yang Teraftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (2009-2011)

2 39 104

Kemampuan Informasi Arus Kas, Gross Profit Margin, Dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Property & Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 70 97

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Analisis Pengaruh Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Earning Power Of Total Investment Dan Return On Equity Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

11 231 99

Kemampuan Informasi Arus Kas, Gross Profit Margin, dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan pada Perusahaan Property, Real Estate dan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 70 101

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio (PER) Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

1 65 90

Analisis pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi Tahun 2008 -2012.

3 51 124

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

PENGGUNAAN GROSS PROFIT MARGIN (GPM), RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE), NET PROFIT MARGIN (NPM) DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20