Analisa Perhitungan Tingkat Program K3

Hubungan koordinasi dengan pihak teknik berkinerja sebesar 80.6 . PT. Bambang Djaja merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan teknologi yang cukup modern, sehingga diperlukan teknisi yang cukup kompeten sehingga mampu menghilangkan tingkat kecelakaan dengan begitu produktivitas kerja bias meningkat. Perawatan serta perbaikan dari mesin atau peralatan harus dirancang dengan baik agar hazard yang mungkin timbul karena berkurangnya kemampuan mesin dan keausan peralatan sebagai akibat dari korosi yang terjadi. Penanganan perbaikan harus direspon dengan baik agar tidak terjadi kecelakaan. Nilai implementasi program K3 pelatihan atau training berkinerja sebesar 88.5 , nilai ini telah memenuhi pencapaian target, karena karyawan PT. Bambang djaja telah cukup mendapatkan pelatihan dan pembinaan operasional secara berkelanjutan Continue. Pelatihan dan pembinaan operasional ini mempunyai maksud untuk mereduksi hazard yang mungkin timbul. Inspeksi dalam implementasi program K3 berkinerja sebesar 88 di PT. Bambang djaja, inspeksi telah terlaksana dengan baik. Inspeksi ini juga merupakan salah satu tugas dari manajemen K3 dalam menjaga kinerja perusahaan, khususnya dalam mencegah timbulnya kecelakaan dan bahaya yang dapat menimbulkan korban serta kerugian. Pengendalian limbah dan polusi berkinerja sebesar 86.8 , dimana telah memperoleh nilai yang cukup baik, karena PT. Bambang djaja telah baik dalam hal mengendalikan limbah khususnya sisa proses produksi yang berupa sisa pemotongan bahan, polusi udara dll. Sehingga tidak mencemari karyawan maupun lingkungan sekitar. Akses jalan masuk dan evakuasi terhadap karyawan memperoleh nilai sebesar 80 . Hal ini disebabkan karena akses jalan masuk dan evakuasi pada unit ini kurang mendapat perhatian, seperti kurangnya petunjuk jalan darurat, serta sempitnya akses jalan dikarenakan mesin – mesin yang bersar memenuhi area tersebut.

4.3.2. Analisa Perhitungan Tingkat Program K3

Dari data kecelakaan kerja yang diperoleh selama Januari 2009 sampai Desember 2009 terjadi 19 kecelakaan di PT. Bambang djaja. Dari seluruh kecelakaan tersebut 15 lima belas termasuk dalam kategori KUNING dan 4 empat diantaranya termasuk dalam kategori HIJAU. Karena telah terjadi 15 lima belas kecelakaan kerja dalam kategori KUNING, maka secara keseluruhan ditentukan bahwa kategori kecelakaan kerja di PT. Bambang djaja selama tahun Januari 2009 sampai Desember 2009 adalah termasuk kategori KUNING. Suatu kecelakaan dikategorikan HIJAU bila terjadi kecelakaan ringan atau luka ringan yang tidak mengganggu hari kerja. Sedangkan suatu kecelakaan kerja dikategorikan KUNING apabila kecelakaan tersebut membutuhkan perawatan medis yang insentif terjadi kecelakaan sedang. Sehingga pekerja harus meninggalkan tugas regulernya selama satu hari kerja penuh atau lebih Mengakibatkan hilang hari kerja. Untuk kecelakaan kerja dalam kategori MERAH bila terjadi kecelakaan berat yang mengakibatkan luka berat dan cacat seumur hidup.

4.3.3. Analisa Penentuan Level Tingkat Implementasi Program K3

Telah ditentukan pada bab sebelumnya bahwa kategori tingkat kinerja program K3 adalah KUNING dan kategori kecelakaan kerja juga masuk kategori KUNING, maka bedasarkan tabel 4.10 level tingkat implementasi program K3 di PT. Bambang Djaja pada level 3 Hati-hati.

4.3.4. Analisa Hazop Analisa Perbaikan untuk mengatasi permasalahan

Jarak Mesin Perbaikan dalam mengatasi jarak mesin yang terlalu dekat yang mengakibatkan karyawan kesulitan dalam melakukan aktifitasnya dilakukan dengan cara penggunaan Alat Pelindung Diri APD yang baik dan benar, karena dengan cara ini dinilai telah cukup untuk menanggulangi kecelakaan kerja daripada harus menggeser posisi mesin yang notabene membutuhkan dana yang cukup besar, belum lagi kerugian perusahaan akibat berhentinya proses produksi mesin yang dipindah.

4.3.5. Analisa Hazop Analisa Perbaikan untuk mengatasi permasalahan

kewaspadaan Perbaikan dalam mengatasi permasalahan kewaspadaan dengan cara pemasangan tanda atau rambu adalah sudah tepat karena dengan adanya rrambu- rambu pekerja tidak akan akan teledor pada saat bekerja sehingga tidak kecelakaan kerja dapat terhindarkan. Peran penyuluhan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja juga berperan sangat penting, hal ini diupayakan agar para karyawan memahami pentingnya mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja. Pemasangan poster yang berisi himbauan-himbauan tentang keselamatan kerja bertujuan untuk selalu mengingatkan karyawan agar selalu waspada terhadap bahaya disekelilingnya

4.3.6. Analisa Hazop Analisa Perbaikan untuk mengatasi permasalahan

Ketinggian Dari ke 3 tiga alternatif usulan perbaikan untuk mengatasi bahaya ketinggian dalam membersihkan mesin yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, yang paling baik digunakan pada spinning departemen di PT. Bambang djaja adalah dengan pengadaan alat penghisap debu, karena alat ini sangat cocok dan sangat efektif mengatasi permasalahan tersebut diatas. Disamping itu dengan pengadaan alat penghisap debu akan lebih menghemat waktu dalam proses pembersihan debu maupun serat polyster pada mesin, sehingga karyawan yang bertugas dapat mengerjakan pekerjaan lainnya.

4.3.7. Analisa Hazop Analisa Perbaikan untuk mengatasi permasalahan

polusi bau zat kimia Perbaikan dalam mengatasi permasalahan lalu-lintas kerja dengan cara pemasangan tanda atau rambu lalu lintas adalah sudah tepat karena dengan adanya rrambu-rambu lalu lintas para pekerja akan lebih sadar. Pada area pengecatan khusunya, pada area ini sangatlah mungkin terjadi penyebaran zat kimia yang dapat mengganggu pernafasan pekerja yang berada di area tersebut, oleah karena itu selain di pasang rambu untuk mengingatkan pekerja yang akan masuk, sangat disarankan pada semua pekerja untuk menggunakan masker pada saat ingin memasuki area tersebut guna melindungi pernafasannya. Ada juga cara lain yaitu penambahan Air Purifying respirator pada area tersebut, guna alat ini yaitu sebagai menyetabilkan udara dengan zat kimia dari cat tersebut sehingga udara bersih masih bisa terjaga dari polusi zat kimia tersebut dan menghindarkan pekerja dari kecelakaan kelak.

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

11 166 139

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

5 84 153

IDENTIFIKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT CONTROL (HIRAC) DI PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY SURABAYA.

35 79 87

IDENTIFIKASI PENGUKURAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. IPS, Pasuruan.

0 0 12

Pengukuran Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Pengkategorian Hazard dengan Pendekatan Risk Assessment.

1 1 8

Pengukuran Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (k3) dan Pengkategorian Hazard dengan Pendekatan Risk Assessment Di PT Filtrona INDONESIA.

0 2 8

PENGUKURAN IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SERTA IDENTIFIKASI HAZARD DENGAN PENDEKATAN.

1 1 93

PENGUKURAN IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SERTA IDENTIFIKASI HAZARD DENGAN PENDEKATAN

0 0 19

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

1 4 19

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

0 0 27