Terbentuknya OHSAS 18001:2007 UU Undang – undang Tentang Keselamatan Kerja

Wickens et.al 1998 menyatakan bahwa keselamatan ditempat kerja telah dipengaruhi lebih dari 100 tahun terakhir. Telah disadari bahwa selama periode tahun 1800-an, pekerja melakukan tugas mereka dibawah kondisi yang tidak aman unsafe condition dan tidak sehat. Filosofi bisnis saat ini adalah membiarkan segala sesuatunya terjadi dan membiarkan hukum alam berjalan tanpa batas. Walaupun secara teknis, dibawah undang–undang umum, majikan diharapkan untuk menyediakan tempat yang aman untuk bekerja, pada kenyataannya masyarakat umum menerima kecelakaan sebagai hal yang tidak dapat dihindarkan. Ketika sebuah kecelakaan terjadi, kompensasi yang diterima oleh pekerja adalah ketidakpedulian majikannya. Perusahaan membantah bahwa kondisi yang berbahaya adalah normal. Wickens et.al 1998 mengutip dari Hammer 1989 perusahaan mengklaim bahwa : 1 tingkah laku pekerja yang terluka merupakan kontributor terhadap kecelakaan; 2 rekan kerja karyawan lalai tidak peduli; atau 3 pekerja yang terluka telah menyadari akan adanya hazards dalam pekerjaan mereka dan diasumsikan telah mengetahui resikonya. Sampai tahun 1900-an, kondisi kerja sangat buruk dan tingkat kecelakaan kerja terus meningkat.

2.2.1. Terbentuknya OHSAS 18001:2007

Pada tahun 1960-an banyak orang yang merasa bahwa undang–undang negara bagian masih belum cukup, banyak industri yang masih mempunyai standar keselamatan dan kesehatan kerja yang buruk, dan tingkat injury serta kematian yang terlalu tinggi. Beragamnya sistem manajemen K3 yang dikembangkan berbagai lembaga atau institusi, mendorong tijmbulnya keinginan untuk menetapkan suatu standard yang dapat digunakan secara global.OHSAS 18001 dikembangkan oleh OHSAS project group,konsorsium 43 organisasi dari 28 negara. Tim ini melahirkan kesepakatan menetapkan sistem penilaian assessment yang dinamakan OHSAS 18000 yang terdiri atas 2 bagian yaitu :  OHSAS 18001 : Memuat spesifikasi SMK3  OHSAS 18002 : Pedoman Implementasi OHSAS 18001 bersifat generic dengan pemikiran untuk dapat digunakan dan dikembangkan oleh berbagai organisasi sesuai dengan sifat, skala kegiatan, resiko serta lingkup kegiatan Organisasi.OHSAS 18001 : 2007 secara formaldi publikasikan bulan Juli 2007 sebagai pengganti OHSAS 18001:1999. Sejak diperkenalkan pada tahun 1999, standar ini telah berkembang pesat dan digunakanh secara global.

2.2.2. UU Undang – undang Tentang Keselamatan Kerja

Undang–undang ini ditetapkan oleh Departemen Tenaga Kerja Direktorat Pembinaan Norma–Norma Keselamatan Kerja, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, disahkan pada tanggal 12 Januari 1970. Ada 11 bab, 18 pasal dalam UU No. 1 tahun 1970, yaitu : 1. Undang –undang no. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja 2. Undang –undang no. 13 tahun 2003 tentang ketanagakerjaan 3. Undang –undang no. 8 tahun 1998 tentang perlindungan konsumen 4. Undang –undang no. 22 tentang MIGAS 5. Undang –undang no. 19 tahun 1999 tentang jasa konstruksi 6. Undang –undang no. 28 tahun 2002 tentang banguna gedung 7. Undang –undang no. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan Bab XI lingkungan hidup dan keteknikan memuat tentang aspek keselamatan.

2.3. Perhitungan Tingkat Implementasi Program

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

11 166 139

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

5 84 153

IDENTIFIKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT CONTROL (HIRAC) DI PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY SURABAYA.

35 79 87

IDENTIFIKASI PENGUKURAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. IPS, Pasuruan.

0 0 12

Pengukuran Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Pengkategorian Hazard dengan Pendekatan Risk Assessment.

1 1 8

Pengukuran Implementasi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (k3) dan Pengkategorian Hazard dengan Pendekatan Risk Assessment Di PT Filtrona INDONESIA.

0 2 8

PENGUKURAN IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SERTA IDENTIFIKASI HAZARD DENGAN PENDEKATAN.

1 1 93

PENGUKURAN IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SERTA IDENTIFIKASI HAZARD DENGAN PENDEKATAN

0 0 19

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

1 4 19

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

0 0 27