metode diantaranya adalah Kolmogorov Smirnov dan metode Shaphiro Wilk Sumarsono, 2002 : 40.
Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal :
a. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka
distribusi tidak normal. b.
Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi adalah normal.
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.5.1. Analisis Diskriminan
Analisis dalam penelitian ini tergolong dalam analisis kuantitatif, yaitu analisis data – data yang berbentuk angka – angka dianalisis dengan
membandingkan, melakukan perbandingan dan mengaplikasikan ke dalam rumus yang sesuai.
Data yang diperoleh disusun kembali dan dikelompokkan sesuai dengan tujuan analisis dan diolah dengan menggunakan pendekatan
statistik yaitu teknik analisa Diskriminan Altman, untuk selanjutnya dapat digunakan untuk mengukur tingkat kinerja keuangan.
Analisis diskriminan adalah suatu alat analisis multivariate yang berguna untuk mengelompokkan objek yang akan diteliti. Secara umum
tujuan analisis diskriminan ini adalah mengidentifikasi variabel yang mampu membedakan kelompok, menggunakan variabel tersebut untuk
membentuk fungsi diskriminan dan untuk mengklasifikasikan observasi yang akan datang. Teknik analisis diskriminan dibedakan menjadi dua
yaitu analisis diskriminan dua kelompok kategori, yaitu analisis diskriminan dan analisis multi diskriminan diskriminan berganda.
Perbedaan analisis diskriminan dan analisis multi diskriminan adalah pada jumlah variabel tergantungnya. Jika variabel tergantungnya hanya terdiri
atas dua kriteria saja disebut analisis diskriminan, namun jika variabel tergantungnya lebih dari dua kategori disebut dengan analisis multi
diskriminan, untuk memprediksi kesehatan perusahaan khususnya perbankan dapat digunakan rasio – rasio keuangan yang bersumber dari
laporan keuangan untuk analisis diskriminan harus diubah dulu menjadi variabel kriteria. Suliyanto, 2005 : 93.
Multivariet models adalah rasio – rasio keuangan dalam laporan keuangan yang membedakan perusahaan berkinerja baik dan berkinerja
tidak baik digunakan secara bersama – sama sebagai variabel bebas yang nantinya menentukan variabel tidak bebas yaitu perusahaan berkinerja
baik atau perusahaan berkinerja tidak baik. Alat statistik yang dapat digunakan dalam multivariate models adalah analisis diskriminan, yang
dapat digunakan untuk mengklasifikasikan suatu objek dalam kategori tertentu berdasarkan variabel bebas.
Analisis multivariate discriminant adalah salah satu alat analisis multivariate yang berguna untuk mengelompokkan obyek.
Fungsi diskriminan menurut Supranto 2004 : 80 dapat ditulis sebagai berikut :
Z = b + b
1x1
+ b
2x2
+ b
3x3
+ b
4x4
+ b
5x5
Keterangan :
Z = Nilai score diskriminan
X
1
= Capital Adequancy Ratio CAR
X
2
= Return on Asset ROA
X
3
= Return on Equity ROE
X
4
= Biaya Operasional, Pendapatan Operasional BOPO X
5
= Loan on Deposite Revenue LDR
b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
b
5
= bobot diskriminan variabel a.
Langkah awal dalam menentukan fungsi diskriminan yang dilakukan
adalah menetukan variabel – variabel mana saja yang merupakan prediktor terbaik untuk mendiskriminasikan 2 kelompok atau lebih.
Pada tahap uji statistik f dan wilks lambda digunakan untuk
menentukan variabel – variabel bebas yang akan digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan signifikan antara kelompok dengan
variabel bebasnya setelah semua variabel diuji, maka diperoleh koefisien yang menggambarkan fungsi klasifikasi. Selain itu analisis
diskriminan juga digunakan untuk menentukan variabel bebas yang mana yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya
perbedaan antar kelompok. b.
Menentukan cut off untuk fungsi diskriminan Setelah persamaan diskriminan diperoleh, langkah selanjutnya
menentukan cut off point cutting score yang dapat didiskriminankan kedua kelompok kemudian diskriminan skor masing – masing bank
dibandingkan dengan cut off point. Nilai cut off adalah perhitungan untuk melakukan pengelompokan
bank, apakah bank masuk dalam kategori bank yang memiliki kinerja tidak baik atau termasuk dalam kategori bank yang memiliki kinerja
baik dengan menghitung score diskriminan untuk setiap bank berdasarkan fungsi yang telah dibuat.
c. Mengurangi kemampuan prediksi model diskriminan pada sampel
yang valid.
d. Menguji keakuratan persamaan diskriminan dengan mengevaluasi
tingkat keberhasilannya ketika fungsi tersebut diaplikasikan pada kelompok yang diketahui.
Untuk memilih variabel mana saja yang dapat digunakan dalam fungsi diskriminan diperlukan suatu kriteria yang dapat menentukan variabel–
variabel mana saja yang memiliki kontribusi terbesar dalam pembentukan persamaan diskriminan. Dalam hal ini dapat digunakan
kriteria Wilks Lambda Wilks, Likehood Ratio Criterian. Apabila centroid populasi tidak sama tetap ditolak, nilai Wilks
Lambda akan relatif kecil menunjukkan perbedaan kelompok yang kuat, sedangkan nilai yang mendekati 1 menandakan tidak ada
perbedaan antara dua atau lebih kelompok. Model
Z score ini merupakan analisa linier, dimana variabel independen diberi timbangan secara obyektif dan dijumlahkan untuk
memperoleh nilai keseluruhan, yang kemudian akan dijadikan basis dalam mengklasifikasikan bank ke dalam salah satu kelompok apriori
tersebut. Metode ini dapat digunakan sebagai early warning system yang membantu pelaksanaan fungsi pengawasan bank.
Adapun rumus untuk menghitung Z score adalah :
2
2 1
Z Z
Zcu f
NilaiCutOf
Keterangan :
Z
CU
= critical cutting score
Z
1
= centroid grup 1
Z
2
= centroid grup 2
Sumber : Ghozali, 2001 : 181 Indikator pengukuran kesehatan kinerja keuangan bank berdasarkan
titik cut off adalah sebagai berikut : 1
Apabila Z-score daripada nilai cut off maka bank tersebut diprediksi sehat berkinerja baik.
2 Apabila nilai Z-score daripada nilai cut off maka bank tersebut
diprediksi tidak sehat berkinerja tidak sehat. 3
Apabila nilai Z-score sama dengan nilai cut off maka bank tersebut diprediksi rawan sehat waspada.
3.5.2. Independent Sampel T-test