Traffic Light System Peneliti Terdahulu

2.7. Traffic Light System

Traffic light system berhubungan erat dengan scoring system. Traffic light system berfungsi sebagai tanda apakah score dari suatu indikator kinerja memerlukan suatu perbaikan atau tidak. Indikator dari Traffic light system ini dipresentasikan dengan beberapa warna sebagai berikut : 1. Warna hijau Achievement dari suatu indikator kinerja sudah tercapai. 2. Warna kuning Achievement dari suatu indikator kinerja belum tercapai, meskipun nilainya sudah mendekati target. Jadi pihak manajemen harus berhati-hati dengan adanya berbagai macam kemungkinan 3. Warna merah Achievement dari suatu indikator kinerja benar-benar dibawah target yang telah ditetapkan dan memerlukan perbaikan segera.

2.8 Peneliti Terdahulu

Berikut akan dijelaskan secara singkat hasil peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penerapan metode Supply Chain Operations Reference untuk pengukuran kinerja perusahaan diantaranya, yaitu :

1. Tugas Akhir yang Ditulis Oleh Akhmad Zainur Razikh, “ Analisa

Performansi Perusahaan dengan Metode Supply Chain Operation Refearence SCOR di CV Restoe Bumi – Pasuruan “,Sarjana Teknik Industri UPN, 2008 Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli 2007 hingga data terpenuhi dan diperoleh hasil serta pembahasannya dari penelitian yang dilakukan di CV Restou Bumi adalah sebagai berikut : 1. Dari hasil pengukuran performasi supply chain CV Restou Bumi dapat diketahui bahwa nilai performansi yang paling tinggi terdapat pada periode bulan Juli 2007 73,74 dan nilai performasi supply chain yang paling rendah terdapat pada periode bulan Oktober 2007 55,58 2. Indikator-indikator yang perlu mendapatkan perbaikan antara lain : a. Plan 1 Percentage of adjusted production quantity Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 63,3 2 Forecast accuracy Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 58 b. Source 1 Supplier delivery performance Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 66,5 2 Source employee reliability Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 50 3 Supplier delivery lead time Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 37,8 c. Make 1 Repair time percentage Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 71,7 2 Breakdown time percentage Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 58,3 3 Time between machine failure Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 32 4 Production item flexibility Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 50 d. Deliver 1 Delivery lead time Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 21,7 e. Return 1 Product reject rate Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 47,7 2 Number of customer complaint Perlu mendapatkan perbaikan sebesar 28,3 3. Usulan perbaikan untuk meningkatkan performansi supply chain pada CV. Setia Group adalah : a. Forecast Accuracy 58 Perbaikan yang perlu dilakukan adalah lebih teliti dalam melihat kondisi produk dalam pasaran. b. Repair Time Percentage 71,7 Perbaikan yang perlu dilakukan adalah lebih berhati-hati dalam melakukan proses produksi. c. Percentage of adjusted production quantity 63,3 Perbaikan yang perlu dilakukan adalah lebih teliti dalam melakukan perencanaan produksi.

2. Tugas Akhir yang Ditulis Ariya Galih Kesuma, “Tentang pengukuran

performasi supply chain dengan model SCOR PT. Selatan Jadi Jaya SJJ”, 2001 Pada penelitian ini didapatkan pengukuran kinerja supply chain berdasarkan nilai kinerja actual,scoring system dengan normalisasi, nilai kinerja supply chain perusahaaan yang paling tinggi terdapat pada periode bulan juli 2005 65,71 dan nilai performasi supply chain yang paling rendah terdapat pada periode bulan november 2005 62,56 serta mempunyai nilai kinerja supply chain perusahaan rata – rata sebesar 64,69 yang termasuk dalam kategori indikator kinerja average.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian pada kali ini dilaksanakan di PT. Lotus Indah Textile di Jl. Kedung Asem 1 surabaya. PT. Lotus Indah Textile adalah perusahaan yang memproduksi benang. Produksi dari perusahaan ini untuk memenuhi permintaan ekspor dari negara – negara asing. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2010.

3.2. Identifikasi Variabel

Untuk mempertegas batasan – batasan yang dimaksud dalam tujuan peneliti, maka perlu adanya identifikasi variabel yang digunakan yaitu: 1. Variabel terikat dalam peneliti adalah seberapa baik kinerja dalam objek peneliti sehingga dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan metode supply chain. 2. Variael bebas dalam peneliti ini adalah 5 dalam supply chain a. Plan perencaan. proses yang menyeimbangkan permintaan dan persediaan untuk mengembangkan tindakan yang memenuhi penggunaan source, produksi dan pengiriman delivery yang baik. 40

Dokumen yang terkait

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO.

0 7 6

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard – Analytical Network Process (ANP) di PT. Chevron Pacific Indonesia

32 420 187

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA.

2 7 87

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard – Analytical Network Process (ANP) di PT. Chevron Pacific Indonesia

0 0 22

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard – Analytical Network Process (ANP) di PT. Chevron Pacific Indonesia

0 1 1

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard – Analytical Network Process (ANP) di PT. Chevron Pacific Indonesia

0 0 9

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard – Analytical Network Process (ANP) di PT. Chevron Pacific Indonesia

1 5 53

MANAJEMEN RISIKO SUPPLY CHAIN DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE (SCOR) & ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) Kasus di Produsen Benih Jagung PT. XYZ Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 18

PENGUKURAN KINERJA SUPPY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI

0 0 17

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA

0 3 27