Lokasi dan Waktu Penelitian Identifikasi Variabel Langkah-langkah pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian pada kali ini dilaksanakan di PT. Lotus Indah Textile di Jl. Kedung Asem 1 surabaya. PT. Lotus Indah Textile adalah perusahaan yang memproduksi benang. Produksi dari perusahaan ini untuk memenuhi permintaan ekspor dari negara – negara asing. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2010.

3.2. Identifikasi Variabel

Untuk mempertegas batasan – batasan yang dimaksud dalam tujuan peneliti, maka perlu adanya identifikasi variabel yang digunakan yaitu: 1. Variabel terikat dalam peneliti adalah seberapa baik kinerja dalam objek peneliti sehingga dapat dilakukan pengukuran dengan menggunakan metode supply chain. 2. Variael bebas dalam peneliti ini adalah 5 dalam supply chain a. Plan perencaan. proses yang menyeimbangkan permintaan dan persediaan untuk mengembangkan tindakan yang memenuhi penggunaan source, produksi dan pengiriman delivery yang baik. 40 b. Source sourcing. proses untuk menyediakan produk dan jasa raw material untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan aktual. c. Make produksi. proses untuk mentransformasi raw material menjadi produk jadi untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan aktual. d. Deliver pengiriman. proses mengirimkan produk jadi dan jasa untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan actual, termasuk juga manajemen penjualan, manajemen transportasi, dan manajemen distribusi. e. Return. proses yang dikaitkan dengan pengembalian atau menerima kembali produk dengan berbagai alasan. Proses ini juga termasuk didalam bagian delivery customer support.

3.3. Langkah-langkah pemecahan masalah

Adapun langkah-langkah pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar 3.1 Mulai Studi Pendahuluan Lapangan Studi Literatur Tujuan Penelitian Identifikasi Variabel : Hierarki Awal Pengukuran Kinerja Supply Chain Perumusan Masalah Identifikasi Key Performance Indicator Tidak Y a Uji Validitas Item Valid ? Reliabel Uji Reliabilitas Penyebaran Kuesioner Buang item yang tidak valid Pembuatan Kuesioner Proses Perbaikan kuesioner Tidak Y a Pengumpulan data A Sisa item Pembobotan indikator kinerja dengan ANP Perhitungan Nilai Akhir Kinerja Supply Chain Perhitungan Scoring System dengan Normalisasi A Perhitungan Nilai Aktual Pengukuran Kinerja Supply Chain Pengujian kriteria dengan menggunakan uji konsistensi Analisa dan Pembahasan Selesai Kesimpulan dan Saran Gambar 3.1 : Langkah-langkah Pemecahan Masalah Penjelasan langkah-langkah penelitian : 1. Studi Pendahuluan Lapangan Studi pendahuluan lapangan dilakukan dengan cara melihat langsung kondisi lapangan untuk mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian.

2. Studi Literatur

Langkah ini merupakan usaha memahami konsep dasar ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan permasalahan dan metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.

3. Perumusan Masalah

Menentukan permasalahan yang akan diteliti dengan menggunakan suatu pendekatan untuk memecahkan masalah. Perumusan masalah dalam penelitian ini diuraikan dalam bab I.

4. Tujuan Penelitian

Pada langkah ini peneliti menetapkan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian. Dari tujuan penelitian dapat ditemukan arah serta sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian ini diuraikan pada bab I.

5. Identifikasi Variabel

Setelah menentukan tujuan dari penelitian, kemudian ditentukan variabel yang akan diidentifikasi menjadi obyek penelitian atau merupakan aspek yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti.

6. Hierarki Pengukuran Performansi Supply Chain

Pada tahap ini peneliti merancang suatu hierarki berdasarkan prinsip Supply Chain, disini dikembangkan lima 5 perspektif yang terkait dan lima 5 proses utama Supply Chain dalam model SCOR Supply Chain Operation Reference yaitu Plan, Source, Make, Deliver, Return. Dari ke-5 perspektif tersebut dikembangkan aspek performansi menjadi indikator-indikator Supply Chain yang lebih spesifik. Rancangan hierarki awal pengukuran performansi Supply Chain ini akan coba diimplementasikan di perusahaan dan apakah dapat disesuaikan dengan kondisinya

7. Identifikasi Key Performance Indicator KPI

Mengidentifikasikan Key Performance Indicator berdasarkan kerangka model pengukuran kinerja Supply Chain yang terpilih. Berdasarkan model kerangka Supply Chain Operation Reference, Supply Chain dibagi menjadi 5 proses manajemen dasar yaitu Plan, Source, Make, Deliver dan Return.

8. Pembuatan Kuesioner

Pembuatan kuesioner dimaksudkan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data. Kuesioner harus ringkas dan tidak membingungkan responden.

9. Metode Analisis Data

Metode ini mempunyai peranan penting dan saling mendukung dalam penyelesaian masalah yaitu menggunakan metode Supply Chain. Sebelum dilakukan perhitungan selanjutnya, harus diuji validitas dan reliabilitasnya, yaitu dengan menggunakan program SPSS 15.0. a. Uji Validitas Untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan kuesioner yang disebar, maka dilakukan uji validitas. Apabila data valid, dilanjutkan dengan pengujian reliabilitas. Apabila data tidak valid, maka perlu ditinjau ulang pada penyusunan kuesionernya. Validitas dihitung dengan rumus korelasi produk momen :             2 2 2 2 Y Y N X X N Y X - XY N r          Data bisa dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dibandingkan dengan r tabel. b. Uji Reliabilitas Untuk menguji keajegan hasil pengukuran kuesioner dilakukan uji reliabilitas. Suatu alat tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan jika tes tersebut memberikan hasil yang tepat. Cara untuk menghitung reliabilitas adalah dengan rumus ‘alpha’ :                2 1 2 11 1 1 - k k r   b Besarnya reliabilitas yang baik adalah 1 dan yang paling jelek adalah 0. Semakin besar nilai yang diperoleh, maka semakin reliabel atribut tersebut. Apbila perhitungan tidak reliabel, maka perlu ditinjau pada penyusunan kuesionernya.

10. Perancangan Sistem Pengukuran performansi Supply Chain sesuai kondisi perusahaan

Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem pengukuran performansi Supply Chain PT. Lotus Indah Textile berdasarkan indikatornya yang berhasil diidentifikasi.

11. Perhitungan Nilai Aktual Pengukuran Performansi Supply Chain

Nilai aktual disini merupakan hasil pengolahan data mentah yang didapatkan dari berbagai sumber di PT. Lotus Indah Textile.

12. Penentuan Pembobotan Atau Tingkat Kepentingan Indikator Kinerja

Pembobotan ini dilakukan menggunakan metode Analytic Network Process ANP untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kontribusi masing – masing kinerja kinerja terhadap nilai kinerja supply chain perusahaan menggunakan software SuperDecision version 1.6.0 13. Perhitungan nilai normalisasi Proses normalisasi dilakukan agar masing-masing indikator performansi memiliki skala ukuran yang sama, sebab jika indikator performansi memiliki skala ukuran yang berbeda maka nilai performansi tidak mencerminkan performansi perusahaan yang sebenarnya.

14. Perhitungan Nilai Akhir Performansi Supply Chain

Pada tahap ini dilakukan perhitungan nilai performansi Supply Chain berdasarkan perkalian nilai indikator performansi yang telah dinormalisasikan dengan bobot dari masing-masing indikator performansi. Selanjutnya dilakukan integrasi hasil pengukuran pada level perusahaan. Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui nilai performansi Supply Chain perusahaan secara keseluruhan.

15. Analisa dan Pembahasan

Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap pencapaian kinerja selama periode pengukuran dan analisa perbaikan yang potensial dari indikator kinerja yang memiliki skor yang rendah namun memiliki bobot yang tinggi.

16. Kesimpulan dan Saran

Tahap ini merupakan akhir dari penelitian yaitu menarik kesimpulan atas hasil yang diperoleh dari penelitian skripsi ini. Hasil – hasil tersebut kemudian bisa dijadikan dasar untuk membuat rekomendasi atau saran bagi perusahaan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO.

0 7 6

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard – Analytical Network Process (ANP) di PT. Chevron Pacific Indonesia

32 420 187

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA.

2 7 87

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard – Analytical Network Process (ANP) di PT. Chevron Pacific Indonesia

0 0 22

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard – Analytical Network Process (ANP) di PT. Chevron Pacific Indonesia

0 1 1

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard – Analytical Network Process (ANP) di PT. Chevron Pacific Indonesia

0 0 9

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard – Analytical Network Process (ANP) di PT. Chevron Pacific Indonesia

1 5 53

MANAJEMEN RISIKO SUPPLY CHAIN DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE (SCOR) & ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) Kasus di Produsen Benih Jagung PT. XYZ Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 18

PENGUKURAN KINERJA SUPPY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI

0 0 17

PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA

0 3 27