pendidikan dan meningkatkan taraf pendidikan masyarakat.
Sukirno, 2004 : 430-432.
2.2.5.3. Ukuran Pertumbuhan Ekonomi
Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara perlu dihitung pendapatan nasional riil, yaitu Produk
Nasional Bruto Riil atau Produk Domestik Riil. Untuk menentukan Pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara, dihitung berdasarkan
laju perubahan Pendapatan Nasional riil per tahun dalam persentase atau besarnya pertambahan riil Pendapatan Nasional riil tahun t
sekarang dikurangi tahun t-1 sebelumnya kemudian dikalikan 100 atau dengan rumus persamaan sebagai berikut :
Gt = PNB rt - PNB rt-1 X 100 ..........Ritonga, 2003 : 159.
PNB rt-1
Dimana :
Gt = Pertumbuhan Ekonomi pada tahun t
PNB rt = Pendapatan Nasional riil pada tahun t
PNB rt-1 = Pendapatan Nasional riil pada tahun t-1
Alat pengukur pertumbuhan ekonomi antara lain : a.
Produk Domestik Bruto PDB Produk Domestik Bruto PDB merupakan jumlah barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam satu
tahun dan dinyatakan dalam harga pasar. Produk Domestik Bruto ini merupakan acuan yang sifatnya global dan bukan merupakan
alat pengukuran yang tepat, karena belum dapat mencerminkan kesejahteraan masyarakat yang sesungguhnya.
b. Produk Domestik Bruto Perkapita
Produk Domestik Bruto Perkapita dapat dipakai mengukur pendapatan perkapita dan lebih tepat mencerminkan kesejahteraan
penduduk suatu negara dari pada Produk Domestik Bruto PDB saja. Produk Domestik Bruto Perkapita adalah jumlah produk
domestik bruto nasional dibagi dengan jumlah penduduk. c.
Pendapatan Perjam Kerja Pendapatan Perjam Kerja sebenarnya paling baik sebagai alat
untuk mengukur maju tidaknya perekonomian. Biasanya suatu negara yang mempunyai pendapatan atau upah jam kerja lebih
tinggi dari upah jam kerja negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama. Pasti boleh dikaitkan bahwa negara yang bersangkutan
lebih maju dari negara lain. Suparmoko, 2000 : 205.
2.2.5.4. Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
a. Teori Pertumbuhan Ekonomi W.W. Rostow
Profesor Walt Whitman Rostow mengajukan teorinya
pertama kali dalam Economic Journal dan kemudian dikembangkan dalam bukunya The Stages of Economic Growth”.
Proses pertumbuhan ekonomi dapat dibedakan dalam lima tahap dan semua negara di dunia ini akan melalui salah satu dari tahap
tersebut. Kelima tahap pertumbuhan ekonomi itu adalah : 1.
Masyarakat tradisional the traditional society 2.
Prasyarat untuk lepas landas the precondition for take-off 3.
Lepas landas the take-off 4.
Gerakan ke arah kedewasaan the drive to maturity 5.
Masa konsumsi tinggi the age of high mass consumption. Adapun penjelasan kelima tahap pertumbuhan ekonomi
tersebut diatas sebagai berikut. 1.
Masyarakat tradisional the traditional society Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang
dalam kehidupannya masih menggunakan cara-cara yang sangat sederhana dan telah berlaku secara turun-temurun,
baik dalam berproduksi maupun dalam tata cara adat istiadat. Tingkat produktivitas mereka masih sangat terbatas
karena sebagian besar sumber daya masyarakat hanya digunakan untuk kegiatan dalam sektor pertanian. Struktur
sosial bersifat hierarkis, maksudnya kedudukan seseorang dalam masyarakat tidak akan berbeda dengan ayahnya,
kakeknya, dan kakek moyangnya. Dalam masyarakat ini kecil sekali kemungkinan misalnya, bagi anak seorang
petani biasa untuk menjadi tuan tanah atau kelas masyarakat lainnya yang lebih tinggi dari petani.
2. Prasyarat untuk lepas landas the precondition for take-off
Masa selanjutnya adalah masa ketika masyarakat telah mulai sadar terhadap pentingnya pembangunan
ekonomi. Ide-ide baru telah mulai diterima untuk mencapai kemajuan hidup mereka. Masa ini disebut sebagai masa
peralihan atau prasyarat untuk landas. Ciri-ciri penting dalam masyarakat ini adalah
adanya perubahan sistem politik, struktur sosial, nilai-nilai masyarakat, dan struktur kegiatan ekonominya mulai
bergerak dinamis, industri-industri bermunculan, perkembangan teknologi yang pesat dan lembaga keuangan
resmi sabagai penggerak dana masyarakat mulai bermunculan, serta terjadi investasi besar-besaran terutama
pada industri manufaktur. Bila perubahan-perubahan seperti itu timbul, yang menyebabkan pertumbuhan selalu terjadi,
maka proses pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan sudah mulai berlangsung. Jika pertumbuhan ekonomi sudah lebih
sering terjadi, suatu negara sudah dapat dianggap berada pada tahap prasyarat untuk lepas landas.
3. Lepas
landas the take-off
Dalam tahap ini pertumbuhan ekonomi merupakan peristiwa yang selalu berlangsung. Pada permulaannya
terjadi perubahan yang sangat drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat
dalam inovasi, dan terbukanya pasar-pasar baru. Akibat dari perubahan ini akan tercipta pembaruan-pembaruan secara
teratur dan terjadi peningkatan penanaman modal. Penanaman modal yang tinggi akan meningkatkan
pendapatan nasional yang melebihi tingkat pertambahan penduduk. Dengan demikian, pendapatan perkapita
semakin lama akan semakin bertambah besar. Terdapat tiga ciri untuk mengetahui apakah suatu
negara sudah mencapai tahap lepas landas atau belum, yakni :
a. Kenaikan penanaman modal yang produktif
meningkat dari 5 atau kurang menjadi 10 dari Produk Nasional Netto.
b. Terjadi perkembangan satu atau beberapa sektor
industri dengan tingkat laju perkembangan yang tinggi.
c. Segera tercipta suatu kerangka dasar politik, sosial,
ekonomi dan institusional yang akan mewujudkan
segala kegiatan yang merupakan perluasan dari sektor modern dan potensi ekonomi ekstern yang
ditimbulkan oleh kegiatan lepas landas, sehingga menyebabkan pertumbuhan yang akan terus
berlanjut. 4.
Tahap gerakan ke arah kedewasaan the drive to maturity Dalam tahap ini, masyarakat sudah secara efektif
menggunakan teknologi modern untuk memanfaatkan faktor-faktor produksi dan kekayaan alamnya. Sektor-
sektor ekonomi berkembang lebih lanjut dan sektor-sektor andalan baru akan muncul untuk menggantikan sektor
andalan lama, yang mengalami kemunduran. Ciri-ciri non ekonomi dari masyarakat yang telah mencapai tahap ke
arah kedewasaan dan yang hampir memasuki tahap berikutnya adalah sebagai berikut :
a. Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami
perubahan dimana peranan sektor industri semakin penting, sementara sektor pertanian semakin menurun
karena berpindahnya tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Kemahiran dan
kepandaian para pekerja bertambah tinggi. b.
Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami perubahan, dimana manajer profesional lebih berperan
penting dari pada pengusaha yang merangkap jadi pemilik.
c. Masyarakat merasa bosan dengan dampak negatif
yang diciptakan oleh industrialisasi polusi, permintaan dari buruh, suara mesin sehingga mulai
memunculkan kritik-kritik terhadapnya dan menginginkan perubahan lebih jauh.
5. Tahap konsumsi tinggi the age of high mass consumption
Pada tahap ini perhatian masyarakat lebih tertuju kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan
kesejahteraan masyarakat, bukan lagi pada masalah produksi. Ada tiga tujuan masyarakat yang saling bersaing
untuk mendapatkan sumber daya yang tersedia serta dukungan politik dari pemerintah agar produksi mereka
benr-benar dapat habis terjual, yaitu dengan cara : a.
Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke negara- negara lain untuk perluasan pasar yang berakhir pada
penaklukan atas negara-negara tersebut. b.
Menciptakan kemakmuran yang lebih merata dengan mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan
yang lebih merata melalui sistem perpajakan progresif, yakni semakin tinggi pendapatan semakin
besar pula tarif pajak.
c. Mempertinggi tingkat konsumsi masyarakat di atas
konsumsi kebutuhan utama yang sederhana atas makanan, pakaian, dan perumahan. Peningkatan
konsumsi itu meliputi barang-barang tahan lama dan barang-barang mewah.
b. Teori Pertumbuhan Ekonomi Adam Smith
Adam Smith menyatakan bahwa mekanisme pasar akan menciptakan suatu suasana yang mengakibatkan perekonomian
akan berfungsi secara efisien. Adam Smith terkenal sebagai pelopor perkembangan ilmu ekonomi dan ahli ekonomi yang
pertama mengemukakan mengenai pentingnya kebijakan laissez faire dan juga ahli pertama yang banyak menumpahkan perhatian
kepada masalah pembangunan. Menurut Adam Smith, kebijakan laissez faire atau sistem mekanisme pasar akan memaksimumkan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai oleh masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan dua unsur, yaitu pertumbuhan
output total dan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan output total dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu :
1. Sumber-sumber alam
2. Perkembangan penduduk
3. Jumlah persediaan barang modal.
Sumber–sumber alam yang tersedia sangat menentukan pertumbuhan ekonomi dan merupakan batas maksimum dari
pertumbuhan ekonomi tersebut. Agar tercapai pertumbuhan output, sumber-sumber alam harus dimanfaatkan oleh tenaga
kerja dan modal yang ada. Perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi serta memperluas pasar yang
pada gilirannya akan mempertinggi tingkat spesialisasi dalam perekonomian tersebut sehingga menyebabkan tingkat kegiatan
ekonomi bertambah tinggi. Perkembangan spesialisasi dan pembagian pekerjaan di antara tenaga kerja akan mempercepat
proses pembangunan ekonomi, karena spesialisasi akan mempertinggi tingkat produktivitas tenaga kerja dan mendorong
perkembangan teknologi. Apabila pembangunan telah terjadi, maka proses tersebut akan terus-menerus berlangsung secara
kumulatif sehingga pasar berkembang dan spesialisasi terjadi, dan pada akhirnya menimbulkan kenaikan produktivitas.
Sejalan dengan perkembangan penduduk dari masa ke masa, yang diikuti dengan kenaikan produktivitas yang
mengakibatkan kenaikan pendapatan nasional, akan memperluas pasar dan menciptakan tabungan yang cukup tinggi. Kedua hal itu
akan memberikan dorongan yang lebih besar kepada para pengusaha untuk mengadakan inovasi dan mengembangkan
teknologi. Dengan demikian, perkembangan ekonomi akan terus berlangsung dan pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi.
c. Teori Pertumbuhan Ekonomi David Ricardo dan Thomas Robert
Malthus Menurut pandangan David Ricardo dan Thomas Robert
Malthus, dalam jangka panjang perekonomian akan mencapai stationary state atau suatu keadaan ketika perkembangan
ekonomi tidak terjadi sama sekali mandek. Perbedaan pandangan kedua ahli ini dengan Adam Smith terletak pada
peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi. Menurut David Ricardo dan Thomas Robert Malthus, perkembangan penduduk
yang cepat akan memperbesar jumlah penduduk hingga menjadi dua kali lipat dalam waktu satu generasi. Pada tingkat ini tenaga
kerja akan menerima upah yang sangat minim yang hanya cukup untuk hidup subsistence level. Teori David Ricardo ini banyak
dipengaruhi oleh teori perkembangan penduduk yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus dan teori hasil lebih
yang semakin berkurang. Pola pertumbuhan ekonomi menurut David Ricardo adalah
sebagai berikut. Mulanya jumlah penduduk masih sedikit dan kekayaan alam relatif cukup banyak sehingga pengusaha
mendapatkan keuntungan yang besar. Laba yang tinggi akan
menciptakan tingkat pembentukan modal yang tinggi juga. Hal itu akan meningkatkan produksi sehingga mengakibatkan pula
bertambahnya permintaan terhadap tenaga kerja, yang pada akhirnya pendapatan tenaga kerja juga akan naik.
Akan tetapi, karena pekerja yang digunakan lebih banyak sedangkan luas tanah tetap, maka tambahan hasil yang diciptakan
oleh seorang pekerja akan menjadi semakin kecil. Pertambahan penduduk secara terus-menerus akan mengakibatkan sewa tanah
semakin lama makin menjadi bagian yang cukup besar dari seluruh pendapatan nasional dan mengurangi tingkat keuntungan
para pengusaha. Akibatnya, dorongan untuk pembentukan modal menurun dan akhirnya akan menurun pula permintaan terhadap
tenaga kerja. Tingkat upah akan menurun mencapai tingkat yang rendah sekali, yaitu sekedar cukup untuk hidup. Pada tingkat ini
perekonomian akan mencapai titik stationary state. Pembentukan modal baru tidak akan berlaku lagi karena pengusaha tidak
memperoleh keuntungan yang cukup. Sedangkan yang memperoleh keuntungan tersebar adalah para tuan tanah yang
menerima sewa tanah yang tinggi. Kemajuan teknologi akan dapat mempertinggi tingkat upah
sehingga produktivitas juga naik. Proses pertumbuhan dapat berjalan terus dan keadaan ini berlangsung tidak lama karena
pertambahan penduduk selanjutnya akan menurunkan kembali
tingkat upah dan tingkat keuntungan. Kemajuan teknologi tidak dapat menghalangi terjadinya stationary state tetapi hanya
mampu menunda masa terjadinya untuk sementara waktu. Ciri-ciri perekonomian menurut David Ricardo adalah
sebagai berikut : 1.
Sumber alam yang terbatas jumlahnya tanah 2.
Perubahan tenaga kerja bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan tingkat upah minimum
3. Pembentukan modal terjadi bila tingkat keuntungan yang
diperoleh para pengusaha cukup tinggi berada di atas tingkat keuntungan minimal
4. Kemajuan teknologi terjadi secara terus-menerus
5. Peranan sektor pertanian lebih dominan.
d. Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar
Teori pertumbuhan ekonomi ini termasuk teori modern yang dikembangkan oleh Evsey domar dan R.F. Harrod. Harrod
mengemukakan teorinya tahun 1939 dalam Economic Journal, sedangkan Domar mengemukakan teorinya untuk pertama kali
pada tahun 1947 dalam American Economic Review. Teori Harrod-Domar merupakan pengembangan dari analisis Keynes
mengenai kegiatan ekonomi nasional dan masalah penggunaan tenaga kerja.
Teori Harrod-Domar menganalisis persoalan keadaan yang bagaimana yang harus tercipta untuk menjamin agar
perekonomian selalu mempunyai kesanggupan berproduksi yang selalu bertambah sebagai akibat dari penanaman modal.
Teori Harrod-Domar pada hakekatnya berusaha untuk menunjukkan syarat yang diperlukan bagi pertumbuhan yang
mantap steady growth. Menurut Harrod-Domar, pembentukan modal di pandang sebagai pengeluaran yang akan menambah
kesanggupan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang- barang maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah
permintaan efektif seluruh masyarakat. Apabila pada suatu masa tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal, maka pada
masa berikutnya perekonomian mempunyai kesanggupan yang lebih besar untuk menghasilkan barang-barang. Sebagai
tambahan, Harrod-Domar menganggap bahwa pertambahan produksi dan kenaikan pendapatan nasional tidak ditentukan oleh
pertambahan kapasitas produksi masyarakat, tetapi oleh kenaikan pengeluaran masyarakat. Walaupun kapasitas produksi
bertambah, namun pendapatan nasional baru akan bertambah dan pertumbuhan baru akan tercipta bila pengeluaran masyarakat
mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan masa sebelumnya. Teori Harrod-Domar memberikan pemisahan sebagai
berikut :
1. Pada taraf permulaan, perekonomian telah mencapai tingkat
kesempatan kerja penuh dan alat-alat modal yang tersedia dalam masyarakat digunakan sepenuhnya.
2. Perekonomian tersebut terdiri atas sektor rumah tangga dan
sektor perusahaan, dan tidak menyertakan pemerintah serta perdagangan luar negeri.
3. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan
besarnya pendapatan nasional, dan keadaan ini berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol
4. Besarnya kecenderungan menabung marjinal marginal
propensity to save = MPS tetap. MPS merupakan perubahan bagian pendapatan yang ditabung sebagai akibat
dari perubahan bagian pendapatan yang ditabung sebagai akibat dari perubahan tingkat pendapatan. Selain itu,
perbandingan antara modal dengan jumlah produksi capital output ratio dan perbandingan antara pertambahan modal
dan pertambahan jumlah produksi rasio pertambahan modal produksi besarnya tidak berubah.
e. Teori Pertumbuhan Ekonomi Schumpeter
Teori Joseph Schumpeter dapat digolongkan ke dalam kelompok klasik, namun dari segi kesimpulannya, Schumpeter
lebih dekat dengan para ekonom modern. Schumpeter tidak terlalu menekankan pada aspek pertumbuhan penduduk maupun
aspek keterbatasan sumber alam dalam proses pertumbuhan ekonomi. laju pertumbuhan penduduk dianggap sudah diketahui
dan tidak ditentukan di dalam modelnya. Schumpeter berpendapat bahwa motor penggerak
perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para wiraswasta inovator entrepreneur. Kemajuan
ekonomi hanya dapat berlangsung dengan adanya inovasi dari para pengusaha. Di sini, inovasi dibedakan dengan penemuan
invensi. Seseorang yang menemukan lokomotif dikatakan sebagai penemu inventor, sedangkan pengusaha yang
mendirikan perusahaan kereta api adalah inovatornya. Sehingga inovasi adalah penerapan pengetahuan teknologi di dunia
ekonomi kemasyarakatan. Inovasi mempunyai tiga pengaruh, yaitu :
1. Memperkenalkan teknologi baru.
2. Menimbulkan keuntungan lebih yang merupakan sumber
dana penting bagi pembentukan modal. 3.
Inovasi pada tahap selanjutnya akan diikuti oleh timbulnya proses imitasi, yaitu adanya pengusaha-pengusaha lain yang
meniru teknologi baru tersebut. Proses imitasi ini mempunyai pengaruh berupa menurunnya keuntungan yang
diraih oleh para inovator dan penyebaran teknologi baru di dalam masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang oleh Schumpeter dimasukkan sebagai inovasi adalah :
1. Diperkenalkannya produk baru.
2. Diperkenalkannya cara berproduksi baru.
3. Pembukaan pasar baru.
4. Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru.
5. Perubahan organisasi sehingga meningkatkan efisiensi.
Terjadinya inovasi menuntut tersedianya calon-calon pelaku inovasi dan kondisi sosial, politik, serta teknologi yang bisa menjadi
tempat terlaksananya ide-ide untuk berinovasi. Menurut Schumpeter, bahwa sumber kemajuan ekonomi adalah perkembangan ekonomi,
karena sumber perkembangan ekonomi adalah inovasi, sehingga proses perkembangan ekonomi ini tidak bersifat tetap, tetapi bersifat acak.
Dari waktu ke waktu timbul “letusan” inovasi yang meningkatkan produksi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang kemudian
diikuti dengan proses imitasi. Sejarah juga menunjukkan bahwa proses kemajuan ekonomi berupa siklus-siklus kenaikan produksi output
yang tidak teratur. Ritonga, 2003 : 160-169.
2.2.5.5. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Dengan Investasi Sektor Industri Dan Perdagangan