Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa inflasi adalah proses kenaikan harga - harga umum barang – barang secara terus
menerus, ini tidak berarti bahwa harga – harga berbagai macam barang itu naik dengan presentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan
tersebut tidaklah bersamaan, yang penting terdapat kenaikan harga umum secara terus menerus selama satu periode tertentu.
2.2.4.2. Efek inflasi
Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan. Alokasi faktor produksi serta output. Dibawah ini ke tiga nya akan dibahas satu
demi satu :
a. Efek terhadap pendapatan equity effect
Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan ada pula yang diuntungkan. Demikian juga orang yang
menempuh kekayaan dalam bentuk uang kas akan menderita kerugian karena adanya inflasi. sebaliknya pihak – pihak yang
mendapatkan keuntungan dengan adanya inflasi adalah mereka yang memperoleh kenaikan pendapatan dengan presentase lebih
besar dari pada laju inflasi. Dengan demikian inflasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam pola pembagian
kekayaan masyarakat. Inflasi seolah-olah merupakan pajak bagi seseorang dan merupakan subsidi bagi orang lain.
b. Efek terhadap Efisiensi efficiency effect
Inflasi dapat pula merubah pola alokasi faktor – faktor produksi, perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan
karena berbagai macam barang yang kemudian mendorong terjadinya perubahan dalam produksi beberapa barang tertentu. Hal
ini akan menyebabkan kenaikan produksi barang sehingga akan merubah pola produksi lebih efisien.
c. Efek terhadap output output effect
Efek terhadap output mempertanyakan bagaimana efek inflasi terhadap produksi. Artinya apakah akan mengakibatkan
kenaikan atau menurunkan output. Inflasi dapat menyebabkan kenaikan produksi alasan nya dalam keadaan inflasi biasanya
kenaikan harga barang mendahului kenaikan upah sehingga keuntungan pengusaha baik. Kenaikan keuntungan ini akan
mendorong kenaikan produksi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan langsung antara inflasi
dengan output. Inflasi bisa dibarengi dengan punurunan output.
Nopirin 1993 ; 32-33
2.2.4.3. Jenis-Jenis Inflasi
Inflasi bisa ditinjau dari tiga segi. Pertama, berdasarkan tingkat keparahannya. Kedua, berdasarkan penyebabnya, yang sangat berkaitan
erat dengan arus uang dan barang. Ketiga, berdasarkan asalnya.
a. Berdasarkan Tingkat Keparahannya
Berdasarkan tingkat keparahannya inflasi dibedakan atas beberapa
macam, yaitu :
• Inflasi ringan dibawah 10 setahun. • Inflasi sedang antara 10-30 setahun.
• Inflasi berat antara 30-100 setahun. • Hiperinflasi diatas 100 setahun.
b. Berdasarkan Penyebab
Berdasarkan penyebabnya, inflasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Inflasi Tarikan Permintaan Demand Pull Inflation
Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang bertambah terlalu kuat akibat tingkat harga
umum naik misalnya karena bertambahnya pengeluaran perusahaan.
Gambar 2 : Terjadinya Demand Pull Inflation
Harga D
2
S P
2
D
1
P
1
D
2
D
1
Q
1
Q
2
Output
Sumber : Boediono, 2001, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, Penerbit BPFE UGM,Yogyakarta, Halaman 156.
Sebagaimana dalam gambar perekonomian dimulai pada P
1
dan tingkat output riil dimana P
1
,Q
1
berada pada perpotongan antara kurva permintaan D
1
dan kurva penawaran S. Kurva permintaan bergeser keluar D
2
pergeseran seperti itu dapat berasal dari faktor kelebihan pengeluaran permintaan.
Pergeseran kurva permintaan menaikkan output riil dari Q
1
ke Q
2
dan tingkat harga dari P
1
ke P
2
maka inilah yang disebut demand pull inflation inflasi tarikan
permintaan yang disebabkan penggeseran kurva permintaan menarik keatas tingkat harga dan menyebabkan
inflasi. 2.
Inflasi Dorongan Penawaran Cost Push Inflation Inflasi yang timbul karena kenaikkan biaya produksi
biasanya ditandai dengan kenaikkan harga barang serta turunnya produksi misalnya kenaikkan harga barang baku
yang didatangkan dari luar negeri, kenaikkan harga harga BBM.
Gambar 3 :Terjadinya Cost Push Inflation
Harga S
2
P
2
S
1
P
1
D
Q
1
Q
2
Output
Sumber : Boediono, 2001, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro,
Penerbit BPFE UGM, Yogyakarta, Halaman 157.
Pada gambar diatas bahwa bila ongkos produksi naik misalnya kenaikan sarana produksi naik dari luar negeri
atau karena harga bahan bakar minyak maka kurva penawaran masyarakat bergeser dari S
1
ke S
2
, harga tentu saja naik dan menyebabkan inflasi dorongan biaya.
c. Berdasarkan Asal dari Inflasi
Dari segi asalnya, inflasi dapat dibedakan atas : 1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri Domestic Inflation
Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan
uang baru, panenan yang gagal dan sebagainya.
2. Inflasi yang berasal dari luar negri Imported Inflation Inflasi yang berasal dari luar negri adalah inflasi yang timbul
karena kenaikan harga-harga yaitu inflasi diluar negri atau di negara-negara langganan berdagang negara kita.
2.2.4.4. Dampak inflasi