Tabel 8. Tes Heterokedastisitas dengan Korelasi Rank Spearman
Variabel YX Sig 2-
tailed X1
Sig 2- tailed
X2 Sig 2-
tailed X3
Ketentuan Keterangan
Sektor Industri 0,771
0,558 0,980
≥ 0,05 Tidak terjadi
heterokedastisitas Sektor Pedagangan
0,899 0,723
0,919 ≥ 0,05
Tidak terjadi heterokedastisitas
Sumber  pada output NonParametrik
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tingkat signifikansi koefisien korelasi rank spearman untuk variabel terikat Investasi sektor
Industri, dan Pedagangan, keseluruhan residualnya  lebih besar dari 0,05 tidak signifikan sehingga tidak mempunyai korelasi yang berarti
antara nilai residual dengan variabel yang menjelaskan. Jadi dapat disimpulkan persamaan tersebut tidak terjadi heterokedastisitas.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa pada model penelitian ini tidak terjadi pelanggaran
asumsi klasik
.
4.3.1. Analisis Dan Pengujian Hipotesis
Berdasarkan dari hasil perhitungan pengolahan data dengan bantuan komputer program SPSS Statistical Program for Social Science
maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y
1
= 3773635 - 112628 X
1
- 473684 X
2
+ 10,392 X Y
3 2
= -7116568 + 50636,655 X
1
+ 182778,4 X
2
+ 9,863 X
3
Dari persamaan di atas dapat diuraikan sebagai berikut
:
a. Konsta
nta β : Y
1
=  3773635, Y
2
Menunjukkan, Jika Inflasi  X = -7116568
1
,  Pertumbuhan Ekonomi  X
2
,  dan Pendapatan Perkapita  X
3
,  konstan, maka Investasi  sektor  Industri, dan Pedagangan,  Y  akan mengalami peningkatan  sebesar  Rp.3773635  juta
Y
1 ,
dan Y
2
b. Koefisien regresi X
mengalami penurunan sebesar  Rp. 7116568 juta.
1
β
1
: Y
1
= -112628, Y
2
Menunjukkan apabila Inflasi  bertambah 1 persen  maka  Investasi  sektor Industri  akan  turun  sebesar Rp.  112628  juta  Y
= 50636,655
1
, dan Pedagangan  akan naik sebesar Rp. 50636,655 juta Y
2
, dengan asumsi X
2
, dan X
3
c. Koefisien regresi X
konstan.
2
β
2
: Y
1
= - 473684, Y
2
Menunjukkan apabila Pertumbuhan Ekonomi  bertambah  1  persen  maka Investasi  sektor  Industri  akan  turun  sebesar  Rp.473684  juta  Y
= 182778,4
1
, dan Pedagangan akan naik sebesar Rp.182778,4 juta Y
2
, dengan asumsi X
1
, dan X
3
d. Koefisien regresi X
konstan
3
β
3
: Y
1
= 10,392, Y
2
Menunjukkan apabila Pendapatan Perkapita  menguat  1  rupiah  maka Investasi  sektor  Industri, dan Pedagangan  akan  naik  sebesar  Rp.  10,392
juta Y =  9,863
1
, Rp.9,863 juta Y
2
dengan X
1
, dan X
2
konstan.
4.3.2. Uji Hipotesis 4.3.2.1. Uji Hipotesis Secara Simultan Sektor Industri
Dalam analisis ini digunakan analisis regresi linier berganda dan untuk mengolah data yang ada diguanakan alat bantu komputer dengan
program SPSS Statistic Program For Social Science versi 13.0. Untuk mengetahui hasil analisis secara simultan antara variabel bebas terhadap
Investasi  sektor  Industri, dan Pedagangan,  sebagai variabel terikat digunakan uji F dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel  9: Analisis Varian ANOVA Sumber
Varian Jumlah Kuadrat
Df Kuadrat Tengah
F hitung F
tabel Regresi
1E+016 3
3,676E+015 393,296
3,59 Sisa
1E+014  11 9,347E+012
Total 1E+016  14
Sumber: Lampiran 2 dan 8 1. Untuk menguji pengaruh secara simultan serempak digunakan uji F
dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Ho : β
1
= β
2
= β
3
Secara keseluruhan variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap variabel terikat.
= 0
Hi : β
1
≠ β
2
≠ β
3
Secara keseluruhan variabel bebas ada pengaruh terhadap variabel terikat.
≠  0
b. α = 0,05 dengan df pembilang = 3
df penyebut   = 11 c.
F tabel α = 0,05 = 3,59
d. F hitung  =
Rata - rata kuadrat regresi Rata - rata kuadrat sisa
3,676E+015 =  ---------------------------  = 393,296
9,347E+012
e. Daerah pengujian
Gambar 9. Distribusi Kriteria PenerimaanPenolakan Hipotesis
Secara Simultan atau Keseluruhan
Ho diterima apabila F hitung ≤ 3,59
Ho ditolak apabila F hitung   3,59 f
. Kesimpulan Oleh karena F hitung = 393,296   F tabel = 3,59  maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan variabel bebas yaitu Tingkat Inflasi  X
1
,  Pertumbuhan Ekonomi  X
2
,  dan Pendapatan Perkapita  X
3
, berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Sektor Industri  Y.
393,296 3,59
Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H
tabel
4.3.1.2. Uji Hipotesis Secara Parsial Sektor Industri
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Tingkat Inflasi X
1
, Pertumbuhan Ekonomi X
2
, dan Pendapatan Perkapita X
3
,. Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat dalam analisis sebagai berikut :
Tabel  10  : Hasil Analisis Variabel Tingkat Inflasi X
1
, Pertumbuhan Ekonomi X
2
, dan Pendapatan Perkapita X
3
Variabel , terhadap Sektor
Industri. Koefisien
Regresi t hitung
t table r
2
Parsial Tingkat Inflasi X1
-112628 -1,191
2,201 0,114
Pertumbuhan Ekonomi X2 -473684
-1,278 2,201
0,129 Pendapatan Perkapita  X3
10,392  33,151 2,201
0,990 Variabel terikat : Sektor Industri
Konstanta : 3773635 Koefisien Korelasi   R  : 0,995              R
2
: 0,991 Sumber: Lampiran 3
Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing- masing variabel terhadap variable terikatnya, dapat dianalisa melalui uji
t dengan ketentuan sebagai berikut :
a Pengaruh secara parsial antara Tingkat Inflasi  X
1
Langkah-langkah pengujian :
terhadap Sektor Industri  Y
i. Ho :
β
1
Hi : β
= 0 tidak ada pengaruh
1
ii. α = 0,05 dengan df = 11
≠ 0 ada pengaruh
iii. t hitung =
β Se
β
1 1
= -1,191 iv.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,20 v.
pengujian Gambar 10
Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Tingkat Inflasi X
1
Sektor Industri Y terhadap
Sumber
Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar -1,191 t-tabel sebesar -2,201  Ho diterima dan Ha  ditolak, pada level
signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Tingkat Inflasi X : lampiran 3
1
tidak berpengaruh secara nyata dan negatif terhadap Sektor Industri Y.  Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Tingkat
Inflasi X
1
Nilai r sebesar 0,259 yang lebih besar dari 0,05.
2
parsial untuk variabel Tingkat Inflasi sebesar 0,114 yang artinya bahwa Tingkat Inflasi  X
1
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Sektor Industri  Y sebesar  11,4  ,
sedangkan sisanya 88,6   tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
2,201 -2,201
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
-1,191
b Pengaruh secara parsial antara Pertumbuhan Ekonomi X
2
Langkah-langkah pengujian :
terhadap Sektor Industri Y
i. Ho :
β
2
Hi : β
= 0 tidak ada pengaruh
2
ii. α = 0,05 dengan df = 11
≠ 0 ada pengaruh
iii. t hitung =
β Se
β
2 2
= - 1,278 iv.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,201 v.
pengujian
Gambar 11 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Pertumbuhan Ekonomi X
2
terhadap Sektor Industri Y
Sumber
Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar  -1,278 t tabel sebesar -2,201  maka  Ho diterima  dan Ha di tolak, pada
level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Pertumbuhan Ekonomi  X
: Lampiran 3
2
tidak  berpengaruh secara nyata negatif  terhadap Sektor Industri Y.hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi
dari  Pertumbuhan Ekonomi  X
2
sebesar 0,228  yang lebih besar dari 0,05.
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
-2,288 2,201
- 1,278
Nilai r
2
parsial untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi sebesar  0,129  yang artinya bahwa Pertumbuhan Ekonomi  X
2
c Pengaruh secara parsial antara Pendapatan Perkapita  X
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Sektor Industri Y sebesar 12,9, sedangkan sisanya 87,1   tidak mampu
dijelaskan oleh variabel tersebut.
3
Langkah-langkah pengujian :
terhadap Sektor Industri Y
i. Ho :
β
3
Hi : β
= 0 tidak ada pengaruh
3
ii. α = 0,05 dengan df = 11
≠ 0 ada pengaruh
iii. t hitung =
β Se
β
3 3
= 33,151 iv.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,201 v.
pengujian Gambar 12
Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Pendapatan Perkapita X
3
terhadap Sektor Industri Y
Sumber
Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 33,151 t tabel sebesar 2,201 maka  Ho ditolak dan Ha diterima, pada
level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Pendapatan : Lampiran 3
2,201 33,151
- 2,201 Daerah Penerimaan
Ho Daerah Penolakan
Ho Daerah Penolakan
Ho
Perkapita X
3
berpengaruh secara nyata positif terhadap Sektor Industri Y.hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari
Pendapatan Perkapita  X
3
Nilai r sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
0,05.
2
parsial untuk variabel Pendapatan Perkapita sebesar 0,990 yang artinya Pendapatan Perkapita X
3
Kemudian untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan empat variabel bebas terhadap Sektor
Industri : Tingkat Inflasi X secara parsial
mampu menjelaskan variabel terikat Sektor Industri Y sebesar 99 , sedangkan sisanya 1  tidak mampu dijelaskan oleh variabel
tersebut.
1
, Pertumbuhan Ekonomi X
2
, dan Pendapatan Perkapita X
3
dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana  dalam
perhitungan ditunjukkan oleh variabel Pendapatan Perkapita dengan koefisien determinasi parsial r
2
sebesar 0,990 atau sebesar 99 .
4.3.1.3. Uji Hipotesis Secara Simultan Sektor Perdagangan
Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan langkah –  langkah
sebagai berikut :
Tabel  11: Analisis Varian ANOVA Sumber
Varian Jumlah Kuadrat
Df Kuadrat Tengah
F hitung F
table Regresi
1E+016 3
3,355E+015 557,325
3,59 Sisa
7E+013  11 6,019E+012
Total 1E+016  14
Sumber: Lampiran 5 dan 8
1.
Untuk menguji pengaruh secara simultan serempak digunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut:
e. Ho :
β
1
= β
2
= β
3
Secara keseluruhan variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap variabel terikat.
= 0
Hi : β
1
≠ β
2
≠ β
3
Secara keseluruhan variabel bebas ada pengaruh terhadap variabel terikat.
≠  0
f. α = 0,05 dengan df pembilang = 3
df penyebut   = 11 g.
F tabel α = 0,05 = 3,59
h. F hitung  =
Rata - rata kuadrat regresi Rata - rata kuadrat sisa
3,355E+015 =  ---------------------------  = 557,325
6,019E+012
e. Daerah pengujian
Gambar 13. Distribusi Kriteria PenerimaanPenolakan Hipotesis
Secara Simultan atau Keseluruhan
Ho diterima apabila F hitung ≤ 3,59
Ho ditolak apabila F hitung   3,59
g . Kesimpulan
Oleh karena F hitung = 557,325   F tabel = 3,59  maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan
variabel bebas yaitu Tingkat Inflasi  X
1
,  Pertumbuhan Ekonomi  X
2
,  dan Pendapatan Perkapita  X
3
, berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Sektor Perdagangan  Y.
4.3.1.4. Uji Hipotesis Secara Parsial Sektor Perdagangan
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Tingkat Inflasi X
1
, Pertumbuhan Ekonomi X
2
, dan Pendapatan Perkapita X
3
,. Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat dalam analisis sebagai berikut :
557,325 3,59
Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H
tabel
T
abel  12  : Hasil Analisis Variabel Tingkat Inflasi X
1
, Pertumbuhan Ekonomi X
2
, dan Pendapatan Perkapita X
3
Variabel , terhadap Sektor
Perdagangan. Koefisien
Regresi t hitung
t tabel r
2
Parsial Tingkat Inflasi X1
50636,655 0,667
2,201 0,038
Pertumbuhan Ekonomi X2 182778,4
0,614 2,201
0,033 Pendapatan Perkapita  X3
9,863  39,206 2,201
0,992 Variabel terikat : Sektor Perdagangan
Konstanta : -7116568 Koefisien Korelasi   R  : 0,997              R
2
: 0,993 Sumber: Lampiran 6
Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing- masing variabel terhadap variable terikatnya, dapat dianalisa melalui uji
t dengan ketentuan sebagai berikut :
d Pengaruh secara parsial antara Tingkat Inflasi  X
1
Langkah-langkah pengujian :
terhadap Sektor Perdagangan  Y
vi. Ho :
β
1
Hi : β
= 0 tidak ada pengaruh
1
vii. α = 0,05 dengan df = 11
≠ 0 ada pengaruh
viii. t hitung =
β Se
β
1 1
= 0,667 ix.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,201
x. pengujian
Gambar 14 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Tingkat Inflasi X
1
Sektor Perdagangan Y terhadap
Sumber
Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 0,667 t-tabel sebesar 2,201 Ho diterima dan Ha ditolak, pada level
signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Tingkat Inflasi X : lampiran 5
1
tidak berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Sektor Perdagangan Y. Hal ini  didukung juga dengan nilai signifikansi
dari Tingkat Inflasi X
1
Nilai r sebesar 0,518 yang lebih besar dari 0,05.
2
parsial untuk variabel Tingkat Inflasi sebesar 0,038 yang artinya bahwa Tingkat Inflasi X
1
e Pengaruh secara parsial antara Pertumbuhan Ekonomi X
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat  Sektor Perdagangan Y sebesar 3,8
, sedangkan sisanya 96,2   tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
2
Langkah-langkah pengujian :
terhadap Sektor Perdagangan Y
vi. Ho :
β
2
= 0 tidak ada pengaruh
2,201 -2,201
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
0,667
Hi : β
2
vii. α = 0,05 dengan df = 11
≠ 0 ada pengaruh
viii. t hitung =
β Se
β
2 2
=  0,614 ix.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,201 x.
pengujian Gambar 15
Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Pertumbuhan Ekonomi X
2
terhadap Sektor Perdagangan Y
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar  0,614 t tabel sebesar 2,201 maka  Ho diterima dan Ha di tolak, pada level
signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor  Pertumbuhan Ekonomi  X
2
tidak  berpengaruh secara nyata positif  terhadap Sektor Perdagangan  Y.hal ini didukung juga dengan nilai
signifikansi dari Pertumbuhan Ekonomi  X
2
Nilai r sebesar 0,551  yang
lebih besar dari 0,05.
2
parsial untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi sebesar  0,033  yang artinya bahwa Pertumbuhan Ekonomi  X
2
Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
-2,288 2,201
0,614
secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Sektor Perdagangan Y sebesar 3,3 , sedangkan sisanya 96,7   tidak
mampu dijelaskan oleh variabel tersebut.
f Pengaruh secara parsial antara Pendapatan Perkapita  X
3
Langkah-langkah pengujian :
terhadap Sektor Perdagangan Y
vi. Ho :
β
3
Hi : β
= 0 tidak ada pengaruh
3
vii. α = 0,05 dengan df = 11
≠ 0 ada pengaruh
viii. t hitung =
β Se
β
3 3
= 39,206 ix.
level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,201
x. pengujian
Gambar 16 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Pendapatan Perkapita X
3
terhadap Sektor Perdagangan Y
Sumber : Lampiran 5
2,201 39,206
- 2,201 Daerah Penerimaan
Ho Daerah Penolakan
Ho Daerah Penolakan
Ho
Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 39,206 t tabel sebesar 2,201 maka  Ho ditolak dan Ha diterima, pada
level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Pendapatan Perkapita X
3
berpengaruh secara nyata positif terhadap Sektor Perdagangan  Y.hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi
dari Pendapatan Perkapita X
3
Nilai r sebesar 0,000 yang lebih kecil dari
0,05.
2
parsial untuk variabel Pendapatan Perkapita sebesar 0,992  yang artinya Pendapatan Perkapita X
3
Kemudian untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan empat variabel bebas terhadap Sektor
Perdagangan  : Tingkat Inflasi X secara parsial
mampu menjelaskan variabel terikat Sektor Perdagangan  Y sebesar 99,2 , sedangkan sisanya 0,8  tidak mampu dijelaskan
oleh variabel tersebut.
1
, Pertumbuhan Ekonomi X
2
, dan Pendapatan Perkapita X
3
dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana  dalam
perhitungan ditunjukkan oleh variabel Pendapatan Perkapita dengan koefisien determinasi parsial r
2
sebesar 0,992 atau sebesar 99,2 .
4.3.3. Pembahasan
Dengan melihat hasil uji signifikasi Variabel Independen terhadap Investasi Penanaman Modal Asing  tersebut di 2  sektor  Industri,  dan
Pedagangan maka dapat diketahui bahwa Variabel  Pendapatan Perkapita merupakan  Variabel  yang paling dominan  untuk sektor industri dan yang
berpengaruh terhadap Investasi  sector industri  dan perdagangan   hal ini disebabkan karena banyak investor yang menanamkan modal khususnya
disektor industri dan perdagangan maka terciptakan industri – industri baru yang bermunculan, dengan adanya lapangan pekerjaan yang banyak maka
penyerapan tenaga kerja juga akan meningkat dan jumlah pengangguran akan berkurang sehingga masyarakat banyak yang memiliki pendapatan
maka tingkat konsumsi barang dan jasa pada daerah tersebut akan meningkat, sehingga jumlah produksi sebuah industri dan perdagangan juga
akan mengalami permintaan yang banyak, dan hal ini akan mempengaruhi tingkat investasi yang tinggi, dan Variabel  yang paling dominan untuk
sektor perdagangan yaitu variabel pertumbuhan ekonomi  hal ini banyak pembinaan terhadap para pelaku UKM  usaha mikro dan kecil  yang
berupa pendampingan dan pembinaan manajemen usaha dan perluasan peran dan fungsi perbankan untuk memudahkan memperoleh kredit
dari lembaga perbankan yang juga diharapkan Kredit Usaha Rakyat dapat mempermudah UKM dalam mengakses permodalan perbankan,
menggerakan sektor produktifitas maupun meningkatkan penyerapan Pendapatan Industri Kecil dan pertumbuhan ekonomi.
Dengan melihat hasil koefesien Variabel Independen  Inflasi  tidak berpengaruh terhadap investasi sektor industri dan perdagangan hal ini
disebabkan karena apabila tingkat inflasi turun maka harga – harga barang dan jasa juga akan turun tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi permintaan
masyarakat akan barang dan jasa meningkat dikarenakan masih banyaknya kebutuhan yang lain yang lebih penting atau lebih di dahulukan.
Dengan melihat hasil koefesien Variabel Independen  Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh nyata tidak signifikan terhadap Investasi
sektor industri dan perdagangan. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang meningkat belum tentu akan menambah Investasi sektor
industri dan perdagangan  karena pertumbuhan ekonomi yang meningkat hanya kenaikan pendapatan perkapita atau GDP tetapi tidak di barengi oleh
pembangunan ekonomi yang merata di segala bidang maka masih banyak pembangunan yang terbengkalai saat ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh secara simultan
antara variabel bebas Inflasi  X
1
,  Pertumbuhan Ekonomi  X
2
,  dan Pendapatan Perkapita  X
3
2. Dengan melihat hasil uji signifikasi Variabel Independen terhadap
Investasi Penanaman Modal Asing tersebut di 2  sektor  Industri,  dan Pedagangan maka dapat diketahui bahwa Variabel Pendapatan Perkapita
merupakan Variabel yang paling dominan untuk sektor industri dan yang berpengaruh terhadap Investasi sektor industri dan perdagangan  hal ini
disebabkan karena banyak investor yang menanamkan modal khususnya berpengaruh secara simultan dan nyata
terhadap Investasi sektor Industri, dan Pedagangan Y diperoleh F hitung F tabel  maka Ho ditolak  dan Hi diterima, yang berati  bahwa secara
keseluruhan faktor-faktor variabel bebas berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Investasi sektor Industri, dan Pedagangan Y .