Perkembangan Investasi Sektor Industri dan Perdagangan Perkembangan Inflasi

Barat dan Banten. Jumlah nilai investasi hingga Desember 2009 untuk Penanam Modal Asing PMA 1,415 miliar dollar AS, sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN mencapai Rp 9,5 triliun.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang data- data serta perkembangan Investasi sektor industri, dan perdagangan sehingga dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap perkembangan Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pendapatan Perkapita.

4.2.1. Perkembangan Investasi Sektor Industri dan Perdagangan

Perkembangan Investasi sektoral Industri, dan perdagangan, dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1994 sampai 2008, Investasi sektoral Industri terbesar pada tahun 2008 sebesar Rp.79508936,42 juta dan Investasi sektoral Industri yang terendah yaitu pada tahun 1994 sebesar Rp.10302357,77 juta, Perkembangan sektor Industri terbesar terjadi pada tahun 2001 sebesar 302,73 dan terendah sebesar -22,18 terjadi pada tahun 1998, Investasi sektoral perdagangan terbesar pada tahun 2008 sebesar Rp.78070974,16 juta dan Investasi sektoral perdagangan yang terendah yaitu pada tahun 1998 sebesar Rp.8967220,83 juta. Perkembangan sektor perdagangan terbesar terjadi pada tahun 2001 sebesar 363,94 dikarenakan mengacu pada harga konstan tahun 2000 dan terendah sebesar -18,37 terjadi pada tahun 1998. Tabel.2. Perkembangan Sektoral Industri dan Perdagangan Tahun 1994 - 2008 Tahun Industri juta Rp Perkembangan Pedagangan juta Rp Perkembangan 1994 10.302.357,77 - 9.546.831,04 - 1995 15.802.744,63 53,38 9.542.381,24 - 0,04 1996 17.698.276,00 11,99 10.428.606,02 9,28 1997 19.409.565,66 9,66 10.985.850,38 5,34 1998 15.104.078,20 - 22,18 8.967.220,83 - 18,37 1999 15.096.119,16 - 0,05 8.969.270,38 0,02 2000 15.357.553,01 1,73 9.343.425,32 4,17 2001 61.850.431,56 302,73 43.348.018,29 363,94 2002 61.396.901,69 - 0,73 46.841.744,10 8,05 2003 64.133.626,56 4,45 50.325.521,47 7,43 2004 67.520.434,83 5,28 54.937.067,13 9,16 2005 70.635.868,95 4,61 60.074.242,80 9,35 2006 72.786.972,17 3,04 66.036.309,25 9,92 2007 76.163.917,97 4,63 71.937.014,81 8,93 2008 79.508.936,42 4,39 78.070.974,16 8,52 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah

4.2.2. Perkembangan Inflasi

Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Tingkat Inflasi setiap tahunnya mengalami fluktuatif yang tidak tentu besarnya. Perkembangan Tingkat Inflasi, yang tertinggi terjadi pada tahun 1998 sebesar 86,10 ini dikarenakan adanya krisis yang melanda bangsa Indonesia dan pada umumnya kenaikan tingkat inflasi terjadi dari kenaikan harga barang – barang yang tidak dikendalikan Pemerintah dan adanya kenaikan harga BBM. tetapi pada tahun 1999 terjadi perkembangan terendah sebesar - 94,97 . Hal ini bisa dilihat dari nilai Tingkat Inflasi di tahun 1998 sebesar 95,21 menjadi 0,24 atau turun sebesar - 94,97 . Tabel.3. Perkembangan Inflasi Tahun 1994-2008 Tahun Inflasi Perkembangan 1994 8,25 1995 8,69 0,44 1996 6,68 - 2,01 1997 9,11 2,43 1998 95,21 86,10 1999 0,24 - 94,97 2000 10,46 10,22 2001 14,13 3,67 2002 9,15 - 4,98 2003 4,78 - 4,37 2004 4,88 0,10 2005 14,12 9,24 2006 6,71 - 7,41 2007 11,54 4,83 2008 11,06 - 0,48 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah

4.2.3. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi