Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

b Total Asset Turnover TAT X 2 Total Asset Turnover, Merupakan rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tersebut. Pengukuran data menggunakan skala rasio dan satuan pengukurannya adalah kali x. Total Asset Turnover = Penjualan bersih Total Aktiva Hanafi 2005 : 83 c Inventory Turnover IT X 3 Inventory Turnover Ratio merupakan salah satu dari rasio aktifitas yang mengukur efisiensi pengelolaan investasi kedalam persediaan yang dilakukan perusahaan, dan tergambar dari jangka waktu perputaran persediaan selama satu tahun. Dengan demikian perusahaan yang perputaran persediaannya tinggi, memberikan indikasi bahwa perusahaan tersebut efisien dalam mengelola persediaan Lukviarman, 2006: 28. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan satuan kali x Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan Persediaan Hanafi, 2005: 82 d Net Profit Margin NPM X 4 Net Profit Margin, menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Semakin besar rasio ini menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Pengukuran data menggunakan skala rasio dengan satuan persentase Net Profit Margin = Laba Bersih x 100 Penjualan Hanafi, 2005: 86 e Return on Asset ROA X 5 Return On Assets ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertemtu. Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen asset, yang berarti efisiensi manjemen Pengukuran data menggunakan skala rasio dengan satuan persentase. Return on assets = Laba bersih x 100 Total aktiva Hanafi 2005: 86 b. Variabel Terikat Variabel yang diprediksi: Pertumbuhan laba Y Pertumbuhan laba adalah kenaikan modal yang berasal dari transaksi-transaksi yang terjadi dari suatu badan usaha Baridwan, 2000: 31. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ratio dan satuan pengukurannya adalah presentase . Pertumbuhan Laba dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Pertumbuhan Laba tahunt = Laba Tahun t - Laba Tahunt-1 x 100 Laba Tahun t-1 Meythi 2005 3.2. Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi Menurut Sumarsono 2004: 44 Populasi merupakan kelompok subyekobyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyekobyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian. Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang sejumlah 18 perusahaan dengan periode 2005 – 2009.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itulah sebuah sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi Sumarsono, 2004: 44. Penelitian ini menggambarkan metode purposive sampling. Menurut Sumarsono, 2004: 52, purposive sampling adalah teknik penarikan sampel non probabilitas yang menyeleksi responden berdasarkan cirri-ciri atau sifat khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut yang merupakan representaif dari populasi. Adapun kriteria pengambilan sampel ini adalah sebagai berikut: a. Perusahaan otomotif yang go publik di Bursa Efek Indonesia. b. Data laporan keuangan perusahaan otomotif yang lengkap dan telah diaudit. c. Batas laporan keuangan menggunakan data yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005-2009. d. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama periode 2005-2009. e. Data laporan keuangan disajikan dalam satuan rupiah. Berdasarkan kriteria diatas, terdapat 8 perusahaan yang dijadikan sampel. Perusahaan tersebut tersebut adalah: 1. PT. Astra Otoparts Tbk. 2. PT. Selamat Sempurna Tbk. 3. PT. Astra International Tbk.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTING) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia).

0 2 8

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia).

0 0 8

BEBERAPA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 100

BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 71

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYELESAIAN PENYJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 133

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 17

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia IMG 20151207 0024

0 0 1

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba Pada Perusahaan Go Publik Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 26

BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14