perusahaan ditentukan sepenuhnya oleh seberapa besar operating cash flows yang diperolah dari assets tersebut. Nilai ekonomi tidak akan
meningkat atau berkurang dengan berbedanya sumber dana hutang atau modal sendiri untuk mendapatkan asset tersebut.
2.2.9. Pengaruh Inventory Turnover Terhadap Pertumbuhan laba
Inventory turnover mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas
dari inventory dan tendensi untuk adanya “overstock”. Masalah penentuan besarnnya investasi atau alokasi modal dalam inventory mempunyai efek
yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan besarnya investasi dalam inventory akan menekan keuntungan
perusahaan. Tingkat turnover yang rendah dapat menunjukkan kelebihan stock,
usang atau kekurangan pada lini produk atau usaha pemasaran. Namun beberapa kasus tingkat rendah mungkin cocok, seperti dimana tingkat
persediaan yang lebih tinggi terjadi dalam mengantisipasi kenaikan harga cepat atau kekurangan. Tingkat turnover yang tinggi dapat menunjukkan
tingkat persediaan yang tidak memadai yang dapat menyebabkan kerugian bisnis. Hal ini mendukung teori Safety stock menyatakan perlunya untuk
mempunyai “persediaan minimal” dari bahan mentah yang harus dipertahankan untuk menjamin kontinuitas usahanya Riyanto, 1997: 74.
Dapat disimpulkan tinggi rendahnya Inventory Turnover mempunyai efek langsung terhadap besar kecilnya modal yang
diinvestasikan dalam persediaan. Makin tinggi persediaan terjual maka makin pendek waktu modal dalam persediaan. Oleh karena itu, Inventory
Turnover mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan laba.
2.2.10. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Pertumbuhan Laba
Riyanto 1997: 39 menyatakan besar kecilnya profit margin pada setiap transaksi sales ditentukan oleh 2 faktor yaitu net sales dan laba
usaha. Besar kecilnya laba usaha atau net operating income tergantung kepada pendapatan dari sales dan besarnya biaya usaha Operating
expense. Dengan jumlah operating expenses tertentu profit margin dapat diperbesar dengan memperbesar sales, atau dengan jumlah sales tertentu
profit margin dapat diperbesar dengan menekan operating exspensesnya. Selanjutnya Munawir, 2002: 184 untuk dapat mencapai laba yang besar
manajemen dapat melakkukan berbagai langkah, misalnya 1 menekan biaya operasi serendah mungkin dengan mempertahankan tingkat harga
jual dan volume penjualan yang ada, 2 menentukan harga jual sedemikian rupa dengan laba yang dikehendaki, 3 meningkatkan volume
penjualan sebesar mungkin. Dapat disimpulkan pengaruh rasio Net Profit Margin terhadap
pertumbuhan laba bersih perusahaan adalah semakin tinggi nilai rasio ini maka laba bersih yang dihasilkan juga akan semakin meningkat, karena
penjualan bertambah lebih besar daripada biaya usahanya.
2.2.11. Pengaruh Return on Asset Terhadap Pertumbuhan Laba