Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan yang terakhir dilakukan dengan Akta No. 25 tanggal 16
Agustus 2000 oleh Refizal, S.H.,notaris di Jakarta, berkaitan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari sejumlah Rp 500 miliar menjadi Rp
1.500 miliar. Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia sesuai dengan Surat
Keputusan No. C-16066.HT.01.04.Th.2000 tanggal 2 Agustus 2000 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 51 tanggal 26 Juni 2001,
Tambahan No. 249. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan dan anak perusahaan bersama-sama disebut “Grup” meliputi penjualan dan penyewaan alat berat
beserta pelayanan purna jual, penambangan dan kontraktor penambangan. Perusahaan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1973.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan mempunyai 18 cabang, 15 kantor lokasi site offices dan 12 kantor perwakilan yang tersebar diseluruh
Indonesia. Kantor pusat berlokasi di Jalan Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta. Pada tahun 1989, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana
pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang BursaEfek Indonesia dengan menawarkan sejumlah 2,7 juta lembar saham dengan nilai
nominal Rp 1.000 Rupiah penuh per lembar saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 7.250 Rupiah penuh perlembar saham. Pada bulan April 2000,
para pemegang saham menyetujui peningkatan modal saham ditempatkan dari Rp 138 miliar menjadi Rp 386,4 miliar. Peningkatan ini dilakukan dengan
kapitalisasi selisih penilaian kembali aktiva tetap sejumlah Rp.248,4 miliar, dimana setiap pemilik lima lembar saham menerima sembilan lembar saham
baru.
4.1.8. PT. Tunas Ridean Tbk
PT. Tunas Ridean Tbk “Perseroan” didirikan pada tahun 1967 sebagai perusahaan keluarga dengan nama Tunas Indonesia Motor, importer
dan penyalur resmi Marcedes-Benz, Fiat dan Holden. Pada tahun 1980, unit usaha grup dikonsolidasikan kedalam satu perusahaan induk, PT. Tunas
Ridean Tbk. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1995. Pada tahun yang sama, Jardine Motors Group yang sekarang menjadi Jardine
Cycle and Carriage Ltd. Untuk dapat melayani konsumen, Grup mengoperasikan jaringan
outlet penjualan dan purnajual. Melalui jaringan ini, pada tahun 2009, grop menguasai 4,3 pangsa pasar nasional mobil baru dan 1,8 sepeda motor
baru. Lima merek otomotif utamanya adalah Toyota, Daihatsu, BMW, Peugeot dan sepada motor Honda, yang semuanya merupakan merek internasional
terkemuka yang telah sangat diterima oleh konsumen Indonesia. Perusahaan asosiasi yang dimiliki 49 sahamnya oleh Grup, PT.
Mandiri Tunas Finance dahulu PT. Tunas Financindo Sarana mengoperasikan jaringan pusat pembiayaan konsumen yang ekstensif di kota-
kota besar Indonesia, untuk membiayai pembelian mobil baru dan bekas. Selain itu, melalui anak perusahaan grup, PT. Surya Sudeco, grup
menyediakan layanan penyewaan kendaraan dan pengelolaan armada untuk jangka panjang dan pendek bagi klien korporasi. Sebagai bagian dari
komitmennnya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, grup juga mengoperasikan TUNASFRIEND layanan darurat dan Derek 24 jam.
Dengan komitmen Grup kepada pelayanan konsumen yang terbaik dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan konsumen Indonesia, Grup
Tunas Ridean berada pada posisi yang tepat untuk mewujudkan visinya menjadi penyedia solusi otomotif terpadu yang terbaik di Indonesia.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Perusahaan yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 perusahaan otomotif yang go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-
2009.
4.2.1. Current Ratio X
1
Rasio ini mengukur sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban- kewajiban lancar, semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang
lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Berikut ini data current ratio perusahaan otomotif di Bursa Efek
Indonesia tahun 2005 sampai dengan 2009: