13
2. Lahirnya KKS
Kongregasi Suster Dina Keluarga Suci dari Pangkalpinang lahir pada 11 Januari 1937 dengan nama Suster-suster Kecil Keluarga Suci Nasaret Pia Unio
Keluarga Suci. Pemberian nama tersebut tujuannya adalah adanya panggilan dan cita-cita membangun Gereja setempat, dan melihat adanya kebutuhan akan
kesaksian hidup serta tenaga pastoral Gereja. Kongregasi ini berasal dari sekelompok orang beriman yang memiliki keinginan mengabdikan dirinya
kepada Allah dan sesama. Mereka itu adalah Lidwina Tjen Sui Loen, Anna Boen Lan Fa, dan Agnes Siam Djioe. Ketiga pemudi inilah yang akhirnya menjadi
cikal bakal atau tonggak sejarah berdirinya kongregasi Tim Penyusun Sejarah KKS, 2001: 17-19.
a. Alasan Pendirian KKS
Situasi masyarakat Bangka Beliton sekitar tahun 1930-1950-an terjadi kemerosotan kualitas dalam berbagai dimensi kehidupan. Keluarga-keluarga
hidup dalam nilai-nilai moral yang buruk seperti: mabuk-mabukan, judi,anak-anak ditelantarkan, anak perempuan ditinggalkan orang tuanya kembali ke Tiongkok.
Banyak keluarga kristiani imannya belum berakar dalam, mudah kembali ke tradisi kepercayaan semula. Situasi ini mendorong pimpinan Gereja bercita-cita
mendirikan kongregasi untuk pelayanan umat setempat. Cita-cita mendirikan kongregasi pribum
i dirintis dengan mendirikan “Pia Unio Keluarga Suci” yang dilaksanakan dalam perayaan ekaristi di gereja Belinyu. Ketiga calon suster
pribumi yang diterima sebagai anggota Pia Unio Keluarga Suci adalah Lidwina Tjen Sui Loen, Anna Boen Lan Fa, dan Agnes Siam Djioe Direkt,art. 1.
14
b. Awal Baru Perkembangan KKS
Perkembangan KKS berlangsung di tengah kancah pergolakan sosial- politik Republik Indonesia. Dari sudut geografi dapat dimengerti bahwa kapal-
kapal dari laut Tiongkok Selatan mendarat di pelabuhan Bangka Biliton, sehingga kebanyakan penduduk adalah keturunan para pendatang dari daratan Tiongkok.
Meskipun perkembangan kongregasi berlangsung dalam kancah sosial politik, Mgr. Van Soest tetap memiliki tekad yang bulat untuk mengembangkan cita-cita
pendahulu. Ia mengirim surat perihal melanjutkan pengembangan KKS. Surat ditujukan kepada Prokurator Jendral Cyprianus, SS.CC sebagai langkah awal
untuk melanjutkan cita-cita Mgr.Vitus Bouma, SS.CC. Langkah konkret selanjutnya berupa penerimaan kedua postulan dari ketiga calon yang meskipun
terputus karena situasi perang mereka tetap bertekun merindukan hidup membiara. Kedua calon tersebut diterima oleh Mgr. Van Soest tepat pada 18
Maret 1948 sebagai novis. Kedua postulan yang diterima untuk membaharui niatnya memasuki masa novisiat tahun pertama itu adalah Tjhin Siam Djoe Sr.
Lusia dan Boen Lan Fa Sr.Angelina. Melalui pengalaman kesetiaan dan ketekunan dari kedua postulan tersebut
Mgr. Van Soest, SS.CC sungguh melihat tangan penyelenggaraan Ilahi yang dalam masa-masa sulit selama dan setelah Perang Dunia II tetap yakin dan teguh
pada kerinduannya untuk menjadi suster. Keyakinan dan keteguhan iman kedua novis inilah yang akhirnya membawa Kongregasi Suster Dina Keluarga Suci dari
Pangkalpinang menuju perkembangan selanjutnya. Kesadaran akan perlunya kemandirian secara berangsur-angsur mendorongnya untuk berani melepaskan diri
dari Kongregasi Suster Miskin kanak-kanak Ilahi Yesus dengan membentuk