Definisi Kualitas Landasan Teori

menentukan kualitas adalah standar –standar yang ditetapkan perusahaan, dan bukan konsumen yang menggunakannya. e. Value-based Approach Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Kualitas didefinisikan sebagai ”affordable ascellence”. Oleh karena itu kualitasdalam pandangan ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Produk yang paling bernilai adalah produk yang paling tepat beli.

2. Dimensi Kualitas

Berdasarkan perspektif kualitas Gravin dalam Yamit 2004:10 mengembangkan dimensi kualitas ke dalam delapan dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategis terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan barang, kedelapan dimensi tersebut adalah sebagai berikut: a. Performance kinerja Yaitu karakteristik pokok dari produk inti. b. Features Yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan. c. Reliability kehandalan Yaitu kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian. d. Conformance kesesuaian Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi produk memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. e. Durabilitydaya tahan Yaitu mengukur berapa lama suatuumur teknis umur ekonomis suatu produk. f. Serviceability pelayanan Yaitu mudah untuk diperbaiki, yang meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan, dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang memuaskan. g. Aestheticsestetika Yaitu menyangkut corak, rasa dan daya tarik produk. h. Percived Quality Yaitu menyangkut citra atau reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadap produk.

3. Unsur-unsur Kualitas

Unsur-unsur kualitas produk yang perlu diperhatikan adalah Mizuno, 1994:6-8: a. Harga yang wajar Selain sifat fisik, konsumen juga mencari harga yang wajar, itulah sebabnya tidak ada artinya mengejar kualitas produk tanpa memperhatikan harga. b. Ekonomis Konsumen mencari sifat ekonomis dari barang yang dibelinya, misal: biaya pemeliharaannya tidak besar. c. Awet Konsumen berharap agar produk yang dibeli tersebut awet dan tahan lama. d. Aman Produk hendaknya aman untuk digunakan dan tidak membahayakan. e. Mudah digunakan Pengunaan produk tanpa melalui pelatihan terlebih dahulu. f. Mudah dibuat Produk harus terbuat dari bahan yang mudah didapat, dengan lain biaya produksinya sedikit. g. Mudah dibuang Dalam setiap pembuatan produk hendaknya diperhatikan juga apakah produk tersebut membutuhkan biaya pembuangan yang besar atau tidak.

4. Standar Kualitas

Suatu perusahaan dengan pengelolaan kualitas yang dapat berjalan dengan baik biayanya tidak lebih dari 2.5 dari penjualan Hansen Mowen, 1994 : 398 dengan kriteria bahwa perusahaan memiliki kesempatan yang