D. Proses Produksi Air Minum dalam Kemasan
CV Pratama Jaya Jayapura memproduksi air minum dalam kemasan AMDKmenggunakan air yang murni atau natural, air yang digunakan
memiliki pH 7,75 dan menggunakan metode reverse osmosis system. Sumber air yang digunakan harus memenuhi tiga pengukuran yang akan menetukan
kelayakan air untuk dikonsumsi, tiga jenis pengukuran itu adalah pengukuran secara fisik, kimia, dan mikrobiologi.
1. Pengukuran Fisik
Pengukuran secara fisik yang dilakukan pada WTU belum cukup aman untuk menghasilkan air siap minum karena kandungan bakteri yang
sering ditemukan dalam air tanah adalah Aerobacter aerogenes dan Escherichia coli
dengan diameter 0,2 mm. Pengukuran fisik ini dapat dilihat secara langsung dari kondisi airnya tanpa perlu menggunakan alat
bantu, karena secara fisik dapat dilihat bahwa air yang yang layak minum memiliki kejernihan, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
2. Pengukuran Kimia
Pengukuran secara kimia juga sangat penting pada saat proses produksi air minum dalam kemasan AMDK, dengan adanya
pengukuran kimiawi maka dapat diketahui zat kimia yang diinginkan maupun yang tidak diinginkan harus sesuai syarat dan mutu air yang
telah ditetapkan oleh standar nasional Indonesia SNI. Zat kimia yang diinginkan misalnya pH, dengan adanya pH maka dapat menunjukan
tingkat kebersihan air dan oksigen dapat larut dalam air, yang perlu
diketahui adalah semakin rendah suhu air, kandungan oksigen yang terkandung semakin besar itulah sebabnya kita akan merasa lebih segar
jika kita minum air dingin. Zat kimia yang tidak diinginkan misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa sulfida, senyawa
fenolikamoniak serta bahan radioaktif.
3. Pengukuran Mikrobiologi
Pengukuran Mikrobiologi ini untuk mengetahui jumlah bakteri yang ada di dalam air. Adapun ambang batas kandungan E.coli yang
terdapat pada air golongan B yang layak minum adalah 3 coliform per 100 ml dan dalam air tersebut tidak mengandung bakteri patogen
karena bakteri patogen merupakan kelompok bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia.
E. Proses Filtrasi Penyaringan
Proses filtrasi atau proses penyaringan adalah suatu proses yang bertujuan menghilangkan kotoran yang terdapat dalam air berupa partikel-partikel
kasar maupun halus. Filtrat yang dihasilkan dinetralisasi dengan karbon aktif Carbon Filter.
Karbon aktif berfungsi menetralisasi logam seperti cynida, ferro,
dan sebagainya.Selanjutnya dilakukan filtrasi dengan screen 5 µm. Air yang dikeluarkan merupakan air yang bebas klorin, kotoran, bau, warna dan
rasa.