Jam Kerja Pengalaman Budidaya

menambah kesuburan tanah. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat, ammonium hydrogen fosfat dan KCL.

D. Jam Kerja

Jam kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari dan atau malam hari. Jam kerja petani merupakan salah satu kunci keberhasilan dan keberlanjutan pengembangan perkebunan teh di suatu wilayah dengan hasil produksi yang maksimal sesuai dengan target yang akan dicapai. Jam kerja petani yang dimaksud di sini adalah lama atau tidaknya petani teh melakukan pemetikan daun pucuk teh sangat berpengaruh terhadap hasil produksi teh serta mengatur waktu dalam pemupukan dan perawatan lahan teh agar dapat menghasilkan produksi yang maksimal. Jam kerja bagi para pekerja di sektor swasta diatur dalam Undang- Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 sampai dengan pasal 85. Pasal 77 ayat 1, UU No.132003 mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja. ketentuan jam kerja ini telah diatur dalam 2 sistem, yaitu: a. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau; b. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu. Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam kerja yaitu 40 empat puluh jam dalam 1 satu minggu. Apabila melebihi dari ketentuan waktu kerja tersebut, maka waku kerja bisa dianggap masuk sebagai waktu kerja lembur sehingga pekerjaburuh berhak atas upah lembur. Jam kerja yang ditulis dalam UU No. 132003 digunakan sebagai standar para petani dalam meningkatkan hasil produksi teh. Jika petani mengunakan jam kerja kurang dari 7 jam dalam 1 hari maka hasil produksi teh yang diharapkan petani tidak maksimal, karena untuk memetik daun teh membutuhkan waktu yang cukup lama agar bisa menghasilkan produksi yang maksimal. Petani mengunakan jam kerja untuk memetik daun teh dan mengelola lahan perkebunan teh.

E. Pengalaman Budidaya

Pengalaman adalah pengetahuan dan keterampilan tentang sesuatu yang diperoleh selama periode tertentu. Pengalaman budiaya menujukan pengalaman yang diperoleh dalam menghadapi masalah yang terjadi selama petani bekerja, sehingga akan menghasilkan pekerjaan yang efektif dan produktif. Hal yang perlu diperhatikan ketika petani memiliki banyak pengalaman budidaya, maka mereka sudah mengerti bagaimana cara menanam tanaman teh dengan baik serta merawat tanaman agar dapat meningkatkan hasil produksi. Pengalaman merupakan kemampuan seseorang yang dipengaruhi oleh keterampilan seseorang dalam membudidayakan tanaman dan keterampilan yang didapat dari lamanya pengalaman yang diperoleh petani selama ia bekerja sebagai petani teh. Dalam pembudidayaan tanaman teh meliputi pemilihan tanah, pesemaian, penanaman, penyiangan, pemupukan serta pemetikan hasil jika daun teh telah siap dipetik. Demi kelangsungan dan stabilitas produksi, tanaman teh juga perlu diremajakan semua upaya tersebut merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh pada pengembangan suatu jenis komoditi yang mempunayi sifat-sifat sebagai perennial crop. Dalam membudidayakan tanaman teh petani juga harus memiliki kemampuan. Dengan kemampuan yang dimiliki seorang petani akan berpengaruh terhadap budidaya tanaman teh karena dengan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki maka petani akan mengerti bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi di lapangan. Menurut Ghani, 2002: 74, dalam sistem budidaya teh, pengelolaan pembibitan merupakan titik keritis yang dapat menentukan proses selanjutnya. Jika sekali salah dalam menentukan jenis atau klon yang ditanam maka perlu waktu puluhan tahun untuk menggantinya karena uumnya tanaman teh diremajakan setelah berumur 50 tahun. Penyediaan bahan tanaman pembibitan pada budidaya teh dapat dilaksanakan dari biji dan stek. Pembibitan asal stek telah demikian popular, karena merupakan cara yang paling cepat untuk memenuhi kebutuhan bahan tanaman bibit dalam jumlah banyak. Bibit dapat dipindahkan ke lapangan setelah berumur 2 tahun yang memiliki ukuran batang yang lebih besar dari pensil PPTK 1997. Pada saat di pembibitan dilakukan pemeliharaan intensif seperti pemupukan, pembatasan hama penyakit, penyiraman dan penyiangan Restu, 2008 : 15. Dalam budidaya teh, pemetikan merupakan ujung tombak produksi. Keberhasilan pemetikan merupakan kunci kesuksesan dalam bisnis teh. Pemetikan adalah pemungutan hasil pucuk tanaman teh yang memenuhi syarat-syarat pengolahan, untuk kemudian diolah menjadi produk teh kering yang merupakan komoditi perdagangan. Pemetikan berfungsi sebagai usaha membentuk kondisi tanaman agar mampu meningkatkan produksi teh secara berkesinambungan APPI 1997: 128. Kecepatan pertumbuhan tunas akan mepengaruhi beberapa aspek pemetikan yaitu Ghani, 2002: 76 : 1. Petikan jendangan Petikan jendangan yaitu petikan pada tanaan menghasilkan setelah pangkas. Tujuannya untuk memperluas bidang petik agar datar dan rata. 2. Petikan produksi, dilakukan setelah petikan jendangan dengan cara semua tunas yang melewati bidang petik dan memenuhi rumus petik harus diambil, tunas yang melewati bidang petik tetapi belum memenuhi rumus petik dibiarkan. Tunas yang terlalu muda harus diambil, semua pucuk burung diambil dan tunas cabang yang menyamping dan tingginya tidak lebih dari bidang pangkas dibiarkan. 3. Petikan gandesan dilakukan di kebun yang akan dipangkas dengan cara memetik semua pucuk tanpa melihat rumus petik. Kualitas pemetikan dibedakan antara pemetikan halus, medium, kasar dan kasar sekali. Mutu teh ditentukan oleh 60 pada hasil pemetikan dikebun dan 40 pada proses pengolahan. Untuk itu perbaikan mutu teh perlu dimulai dengan pemetikan yang baik Setiawati dan Nasikun, 1991: 30.

F. Penelitian Terdahulu