berarti petani teh di Desa Pagerharjo memiliki tingkat hasil produksi sedikit dalam memproduksi teh per tahun.
C. Analisis Uji Prasyarat
1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan mengunakan uji Kolmogrov-Smirnov dengan tingkat kepercayaan 5 atau 0,05.
untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi normal atau tidak dapat dilihat dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika nilai probabilitas Asymp. sig 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal.
Jika nilai probabilitas Asymp. sig 0,05 maka distribusi dapat dikatakan tidak normal.
Output dari hasil olah data mengunakan SPSS adalah sebagai berikut:
Tabel 5.11 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 44
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 2245.50162350
Most Extreme Differences
Absolute .151
Positive .109
Negative -.151
Kolmogorov-Smirnov Z 1.001
Asymp. Sig. 2-tailed .269
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan Tabel di atas, yang diperoleh dari olah data menggunakan SPSS.20, melalui uji kolmogrov-smirnov diperoleh
koefisien Asymp. Sig. 2-tailed 0,269 atau nilainya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada
penelitian ini luas lahan, pupuk organik, pupuk anorganik, jam kerja dan pengalaman budidaya berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
luas lahan, penggunaan pupuk organik, penggunaan pupuk anorganik, jam kerja, dan pengalaman budidaya memiliki
hubungan yang linear atau tidak terhadap variabel hasil produksi teh. Hasil pengujian linieritas dapat dilihat pada output SPSS 20
dibawah ini :
Tabel 5.12 Hasil Uji Linieritas
ANOVA
a
Model Sum of Squares Df
Mean Square F
Sig.
1 Regression 1305155960.641
5 261031192.128 45.749 .000
b
Residual 216817934.269 38
5705735.112 Total
1521973894.909 43 a. Dependent Variable: jumlah_produksi
b. Predictors: Constant, lamanya_bekerja, luas_lahan, pupuk_organik, pupuk_anoranik, jam_kerja
Dari hasil uji ANOVA atau F test, didapat F
hitung
adalah 45,794 dengan taraf signifikansi α = 5 dan F
tabel
adalah 2,46. Setelah F
hitung
dan F
tabel
diketahui, maka langkah selanjutnya membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
. Apakah F
hitung
F
tabel
maka dapat dinyatakan bahwa model regresi dengan variabel bebas luas
lahan, pupuk organik, pupuk anorganik, jam kerja dan pengalaman budidaya dapat digunakan untuk memprediksi variabel hasil
produksi teh, sebaliknya apabila F
hitung
F
tabel
maka dapat dinyatakan bahwa model regresi dengan variabel bebas luas lahan,
pupuk organik, pupuk anorganik, jam kerja dan pengalaman budidaya tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel hasil
produksi teh. Dari hasil perhitungan F
hitung
45,794 F
tabel
2,46, yang berarti bahwa F
hitung
F
tabel
. Maka model regresi dengan variabel bebas luas lahan, pupuk organik, pupuk anorganik, jam kerja dan
pengalaman budidaya dapat digunakan untuk memprediksi variabel hasil produksi teh. Jadi dari hasil perhitungan diatas dapat
dismpulkan bahwa model regresi dengan variabel bebas luas lahan, pupuk organik, pupuk anorganik, jam kerja dan pengalaman
budidaya dapat digunakan untuk memprediksi variabel hasil produksi teh di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh,
Kabupaten Kulon Progo.
D. Uji Asumsi Klasik