Pengaruh Pupuk Anorganik Terhadap Hasil Produksi Teh

pemberian pupuk akan menyebabkan tanaman teh menjadi lemah, tidak bisa berkembang dengan baik dan bahkan rentan terkena hama penyakit. Dan jika semakin banyak pupuk kandang yang digunakan untuk perkebunan teh maka akan lebih baik karena akan membuat tanaman teh menjadi lebih subur. Meskipun tanaman teh yang di beri pupuk dengan mengunakan pupuk kandang akan lebih lambat perkembangannya akan tetapi jika diberikan dengan rutin maka tanaman teh akan menghasilkan produksi lebih banyak. Untuk kualitas teh yang di pupuk dengan menggunakan pupuk kandang akan lebih baik dan tanaman teh juga dapat memiliki umur yang lebih lama dibandingkan dengan menggunakan pupuk anorganik. Petani teh yang ada di Desa Pager harjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo selalu mengunakan pupuk secara teknis dan berdasarkan tingkat kesuburan tanah sehingga hasil produksi menjadi lebih maksimal. Dalam satu tahun petani menggunakan pupuk sebanyak dua kali.

3. Pengaruh Pupuk Anorganik Terhadap Hasil Produksi Teh

Hasil pengujian hipotesis mengenai pengaruh pupuk anorganik terhadap hasil produksi teh menujukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan pupuk anorganik terhadap hasil produksi teh. Kesimpulan tersebut didasarkan pada hasil perhitungan statistik yang menujukan nilai koefisien regresi linier dan nilai signifikansi, yaitu nilai koefisien regresi sebesar 7.560 dan nilai probabilitas sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05, yang artinya bahwa ada pengaruh pupuk anorganik terhadap hasil produksi sebesar 7.560. Pupuk anorganik yang digunakan oleh petani yang ada di Desa Pagerharjo merupakan jenis pupuk Urea dan KCL. Pupuk anorganik yang digunakan oleh petani dapat dikatakan sedikit dilihat dari deskripsi data pada Tabel 5.7 yang sudah digunakan dua kali dalam satu tahun diketahui bahwa penggunaan pupuk anorganik minimal adalah 20 kg, penggunaan pupuk anorganik maksimal adalah 1.000 kg dalam satu tahun. Para petani teh di Desa Pagerharjo mengunakan pupuk Urea dan KCL agar hasil produksi teh dapat maksimal. Penggunaan pupuk anorganik minimal dan maksimal di sesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki oleh para petani yang ada di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Akan tetapi ada juga petani yang menggunakan pupuk tidak sesuai dengan luas lahan yang dimiliki. Rata-rata petani yang ada di Desa Pagerharjo memupuk tanaman teh dengan mengunakan pupuk anorganik. Hasil uji hipotesis menujukkan bahwa pupuk anorganik memberikan pengaruh terhadap hasil produkis teh. Hal ini karena untuk meningkatkan produktivitas usaha petani teh tidak hanya luas lahan nya saja tetapi juga pada dasarnya produktivitas bisa meningkat karena dipengaruhi oleh pemupukan yang dilakukan dengan baik. Kebun teh yang terdapat pada lahan yang kurang subur atau tanpa pemberian pupuk akan menyebabkan tanaman teh menjadi lemah, tidak bisa berkembang dengan baik dan bahkan rentan terkena hama penyakit. Sebaliknya jika perkebunan teh diberi pupuk dengan dosis yang tidak sesuai atau terlalu banyak juga tidak baik karena akan membuat tanaman tidak subur dan membuat produksi malah menurun dan bahkan tanaman tersebut bisa mati. Petani teh perlu meningkatkan pedoman tingkat penggunaan pupuk organik per satuan luas lahan secara teknis yang telah dikeluarkan oleh dinas pertanian. Dengan penggunaan pupuk yang tidak sesuai denan dosis maka produktivitas per satuan luas lahan dapat menjadi berkurang, sehingga produksi teh akan mengalami penurunan. Petani teh yang ada di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo selalu mengunakan pupuk secara teknis dan berdasarkan tingkat kesuburan tanah sehingga hasil produksi menjadi lebih maksimal. Pupuk organik digunakan untuk menjaga kualitas teh yang dihasilkan oleh petani. Sedangkan pupuk anorganik berfungsi untuk memperbanyak hasil produksi dengan lebih cepat dari teh yang di pupuk dengan pupuk organik. Dalam satu tahun petani menggunakan pupuk sebanyak dua kali.

4. Pengaruh Jam Kerja Terhadap Hasil Produksi Teh