ada di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo banyak didominasi oleh tingkat pendidikan SD sebanyak 22
petani dengan persentase sebesar 50.
B. Deskripsi Data
Statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan objek
yang telah diteliti melalui sampel atau populasi yang sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum
Sugiyono, 2006. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data sampel. deskripsi variabel bertujuan untuk mengambarkan masing-
masing variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian. Deskripsi data statistik dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 5.4
Deskriptif Statistik N
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
jumlah_produksi 44
720 30720
6482.45 5949.348
luas_lahan 44
500 20000
4176.14 3684.340
pupuk_organik 44
1500 162.50
349.272 pupuk_anoranik
44 1000
253.64 228.362
jam_kerja 44
96 4608
988.55 995.928
lamanya_bekerja 44
2 25
19.14 6.733
Valid N listwise 44
1. Luas Lahan
Tabel 5.5 Deskriptif Luas Lahan
No. Luas Lahan m
2
N Keterangan
1. 13.502 m
2
– 20.002 m
2
1 2,28
Luas 2.
7.001 m
2
– 13.501 m
2
5 11,36
Cukup Luas 3.
500 m
2
– 7.000 m
2
38 86,36
Kurang Luas Jumlah
44 100
Rata-rata: 4.176,13 Dari Tabel di atas menujukkan bahwa dari 44 responden yang ada,
38 responden 86,36 tergolong memiliki lahan kurang luas, 5 responden 5 tergolong memiliki lahan cukup luas, dan 1 responden
2,28 tergolong memiliki lahan yang luas. Luas lahan minimal yang dimiliki adalah 500 m
2
, luas lahan maksimal yang dimiliki adalah 20.000 m
2
, dan rata-rata luas lahan yang dimiliki adalah 4.176,13 m
2
. Rata-rata luas laahn ini berada pada interval 500 m
2
-7000 m
2
yang berarti kurang luas. Hal ini menujukan bahwa responden yang
merupakan petani teh di Desa Pagerharjo memiliki lahan kurang luas yang digunakan petani untuk membudidayakan tanaman teh.
Tanaman teh dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada jenis tanah latosol, podsolik merah-kuning dan andosol. Jenis tanah yang ada
di Desa Pagerharjo adalah tanah latosol sehingga jenis tanah di Desa Pagerharjo baik untuk tanaman teh.
2. Pupuk Organik
Tabel 5.6 Deskripsi Data Jumlah Pupuk Organik
No. Penggunaan Pupuk
Organik kg N
Keterangan
1. 1016,68 kg- 1500,01 kg
2 11,76
Banyak 2.
533,34 kg – 1016,67 kg
2 11,76
Cukup Banyak 3.
50 kg – 533,33 kg
13 76,48
Sedikit Jumlah
17 100
Rata-rata per tahun: 420,58 kg Dari Tabel di atas menujukkan bahwa dari 17 responden yang
ada, 13 responden dengan tingkat persentase sebesar 76,48 tergolong sedikit dalam menggunakan pupuk organik, 2 responden
dengan tingkat persentase sebesara 11,76 tergolong cukup banyak dalam mengunakan pupuk organik, dan 2 responden dengan tingkat
persentase sebesar 11,76 tergolong banyak dalam mengunakan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik minimal adalah 50 kg,
penggunaan pupuk organik maksimal adalah 1.500 kg per tahun. Nilai rata-rata ini berada pada kelas interval 50 kg-533,33 kg yang berarti
sedikit. Hal ini menujukan bahwa responden yang merupakan petani teh yang ada di Desa Pagerharjo memiliki tingkat penggunaan pupuk
organik yang sedikit. jenis pupuk organik yang digunakan petani teh di Desa Pagerharjo adalah jenis pupuk kandang.
Responden melaksanakan dua kali pemupukan dalam satu tahun yaitu pada awal musim penghujan dan awal musim kemarau, tetapi
ada juga petani yang melakukan pemupukan tiga kali dalam satu tahun
tanpa memperhatikan musim. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik yaitu berupa pupuk kandang untuk
memperoleh unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman teh.
3. Pupuk Anorganik
Tabel 5.7 Deskripsi Data Jumlah Pupuk Anorganik
No. Penggunaan Pupuk
Anorganik kg N
Keterangan
1. 673,34 kg- 1000 kg
2 4,88
Banyak 2.
346,67 kg – 673,33 kg
11 26,82
Cukup Banyak 3.
20 kg – 346,66 kg
28 68,30
Sedikit Jumlah
41 100
Rata-rata per tahun : 272,19 kg Dari Tabel di atas menujukkan bahwa dari 41 responden yang
ada, 28 responden dengan tingkat persentase sebesar 68,30 tergolong sedikit dalam menggunakan pupuk anorganik, 11 responden dengan
tingkat persentase sebesar 26,82 tergolong cukup banyak dalam mengunakan pupuk anorganik, dan 2 responden dengan tingkat
persentase sebesar 4,88 tergolong banyak dalam mengunakan pupuk anorganik. penggunaan pupuk anorganik minimal adalah 20 kg,
penggunaan pupuk anorganik maksimal adalah 1.000 kg per tahun. Dalam pusat penelitian teh dan kina telah merekomendasikan
ketentuan dalam pemupukan teh berdasarkan Tanaman Menghasilkan TM. Pupuk anorganik yang digunakan untuk tanaman menghasilkan
yaitu pupuk Urea. Jumlah dosis pemupukan yang digunakan sebanyak
250-350 kg dan dilakukan pemupukan setahun 3-4 kali pemupukan dengan luas lahan dalam 1 hektar atau 10.000 m
2
. Sedangkan nilai rata- rata penggunaan pupuk anorganik per tahun yang ada di Desa
Pagerharjo ini yaitu 272,19 yang berarti jika dilihat dalam norma yang ada jumlah pupuk yang digunakan oleh petani teh per tahun sudah
masuk rentang minimal. Akan tetapi jika dilihat pada interval kelas di mana jumlah penggunaan pupuk anorganik menujukan bahwa
responden yang merupakan petani teh yang ada di Desa Pagerharjo memiliki tingkat penggunaan pupuk anorganik yang sedikit, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa petani yang ada di Desa Pagerharjo mengunakan pupuk anorganik dengan tidak insentif. Jenis pupuk
anorganik yang digunakan petani teh di Desa Pagerharjo adalah jenis pupuk Urea dan KCL.
Responden melaksanakan dua kali pemupukan dalam satu tahun yaitu pada awal musim penghujan dan awal musim kemarau, tetapi ada
juga petani yang melakukan pemupukan tiga kali dalam satu tahun tanpa memperhatikan musim.
4. Jam Kerja
Tabel 5.8 Deskripsi Data Jam Kerja
No. Penggunaan Jam Kerja
N Keterangan
1. 3106 jam- 4610 jam
3 6,82
Lama 2.
1601 jam – 3105 jam
3 6,82
Cukup Lama 3.
96 jam – 1600 jam
38 86,36
Sebentar Jumlah
44 100
Rata-rata per tahun : 988,54 jam per tahun
Dari Tabel di atas menujukkan bahwa dari 44 responden yang ada, 38 responden dengan tingkat persentase sebesar 86,36 tergolong
sebentar dalam bekerja, 3 responden dengan tingkat persentase sebesar 6,82 tergolong cukup lama dalam bekerja, dan 3 responden dengan
tingkat persentase sebesar 6,82 tergolong lama dalam bekerja. Jam kerja minimal adalah 96 jam per tahun, jam kerja maksimal 4608 jam
per tahun, dan rata-rata jam kerja adalah 988,54 jam per tahun. Nilai rata-rata ini berada pada kelas interval 96 jam-1600 jam yang berarti
sebentar. Hal ini menujukan bahwa responden yang merupakan petani teh yang ada di Desa Pagerharjo memiliki jam kerja yang sebentar
dalam bekerja. Petani teh yang ada di Desa Pagerharjo bekerja dari pukul
08.00-11.00 WIB dimulai dengan pemetikan daun teh dan setelah itu perawatan tanaman seperti pemberian pupuk pada tanaman teh.
5. Pengalaman Budidaya
Tabel 5.9 Deskripsi Data Pengalaman Budidaya
No. Pengalaman Budidaya
N Keterangan
1. 17,34 tahun
– 25 tahun 29
65,90 Lama
2. 9,67 tahun
– 17,33 tahun 11
25 Cukup Lama
3. 2 tahun
– 9,66 tahun 4
9,10 Sebentar
Jumlah 44
100 Rata-rata : 19,13 tahun
Dari Tabel di atas menujukkan bahwa dari 44 responden yang ada, 4 responden dengan tingkat persentase sebesar 9,10 pengalaman
budidaya yang diperoleh petani tergolong sebentar, 11 responden
dengan tingkat persentase sebesar 25 pengalaman budidaya yang diperoleh petani teh tergolong cukup lama, dan 29 responden dengan
tingkat persentase sebesar 65,90 pengalaman budidaya yang diperoleh petani teh tergolong lama. Pengalaman budidaya minimal adalah 2
tahun, pengalaman budidaya maksimal 25 tahun, dan rata-rata pengalaman budidaya yang diperoleh petani adalah 19,13 tahun. Hal ini
menujukan bahwa petani teh yang ada di Desa Pagerharjo memiliki pengalaman budidaya yang lama.
6. Hasil Produksi
Tabel 5.10 Deskripsi Data Hasil Produksi
No. Hasil Produksi kg
N Keterangan
1. 20.722 kg
– 30.722 kg 2
4,55 Banyak
2. 10.721 kg
– 20.721 kg 6
13,64 Cukup Banyak
3. 720 kg
– 10.720 kg 36
81,81 Sedikit
Jumlah 44
100 Rata-rata per tahun : 6482,45 kg
Dari Tabel di atas menujukkan bahwa 44 responden yang ada, 36 responden dengan persentase sebesar 81,81 tergolong sedikit dalam
memproduksi teh, 6 responden dengan persentase sebesar 13,64 tergolong cukup banyak dalam memproduksi teh dan 2 responden dengan
persentase sebesar 4,55 tergolong banyak dalam memproduksi teh. Hasil produksi minimal adalah 720 kg per tahun dan hasil produksi
maksimal adalah 30.720 kg per tahun, rata-rata produksi teh pertahun sebesar 6.482,45 kg per tahun. Nilai ini berada pada kelas interval 720 kg-
10.720 kg yang berarti sedikit. hal ini menujukkan bahwa responden yang
berarti petani teh di Desa Pagerharjo memiliki tingkat hasil produksi sedikit dalam memproduksi teh per tahun.
C. Analisis Uji Prasyarat