Variabel Penelitian dan Operasional

Dari Tabel di atas dapat dilihat jika populasi petani teh yang berada di Desa Pagerharjo berjumlah 50 maka ukuran sampelnya berjumlah 44 sampel.

E. Variabel Penelitian dan Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan variabel dalam penelitian maka perlu dijelaskan identifikasi antara masing-masing variabel dalam penelitian, yaitu: 1. Variabel terikat dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2012: 29. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil produksi Teh Y. Hasil produksi yaitu total hasil perkebunan teh yang dihasilkan oleh petani dalam satu tahun pada suatu area perkebunan dengan satuan kg. Dengan asumsi hari efektif selama 20 hari pemetikan dalam satu bulan. Maka hasil produksi teh yang diperoleh petani dalam satu tahun di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo dapat dihitung dengan cara: Hasil produksi = hasil produksi perhari x 20 hari x 12 bulan hasil produksi teh yang diperoleh petani digolongkan menjadi tiga yaitu hasil produksi teh yang dihasilkan oleh petani tergolong kurang banyak, cukup banyak, dan banyak. Interval penggolongan hasil produksi yang digunakan petani diperoleh dengan cara: Interval = = = 10.000 kg Tabel 3.2 Hasil Produksi No. Hasil Produksi kg Keterangan 1. 20.722 kg – 30.722 kg Banyak 2. 10.721 kg – 20.721 kg Cukup Banyak 3. 720 kg – 10.720 kg Sedikit Jumlah Rata-rata 2. Variabel bebas Independent meruapakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat Sugiyono, 2012: 39. Dalam variabel penelitian ini, yang diteliti adalah: a. Variabel Luas Lahan X 1 Luas lahan perkebunan merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting bagi usaha pertanian dalam memperoleh hasil produksi, apabila luas lahan perkebunan teh semakin luas maka produksi teh akan semakin besar dan apabila luas lahan perkebunan sempit maka produksi teh akan semakin kecil. Luas lahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah area pertanian yang digunakan oleh para petani untuk membudidayakan teh yang dihitung dalam satuan m 2 . Luas lahan petani teh digolongan menjadi tiga yaitu luas lahan petani yang tergolong kurang luas, cukup luas dan luas. Interval penggolongan luas lahan petani diperoleh dengan cara: Interval = = = 6.500 m 2 Tabel 3.3 Luas Lahan No. Luas Lahan m 2 Keterangan 1. 13.502 m 2 – 20.002 m 2 Luas 2. 7.001 m 2 – 13.501 m 2 Cukup Luas 3. 500 m 2 – 7.000 m 2 Kurang Luas Jumlah Rata-rata b. Pupuk organik X 2 adalah banyak pupuk organik yang digunakan petani teh dalam jangka waktu satu tahun untuk meningkatkan kesuburan tanah tanaman teh dalam satuan kg. pupuk yang diguankan petani teh digolongkan menjadi tiga yaitu pupuk yang digunakan petani tergolong kurang banyak, cukup banyak dan banyak. Interval penggolongan pupuk organik yang digunakan oleh petani diperoleh dengan cara: Interval = = = 483,33kg Tabel 3.4 Pupuk Organik No. Penggunaan Pupuk Organik kg Keterangan 1. 1016,68 kg- 1500,01 kg Banyak 2. 533,34 kg – 1016,67 kg Cukup Banyak 3. 50 kg – 533,33 kg Kurang Banyak Jumlah Rata-rata per tahun c. Pupuk anorganik X 3 adalah pupuk anorganik yang digunakan petani teh dalam jangka waktu satu tahun untuk meningkatkan kesuburan tanah tanaman teh dalam satuan kg. pupuk yang digunakan petani teh digolongkan menjadi tiga yaitu pupuk yang digunakan petani tergolong kurang banyak, cukup banyak dan banyak. Interval penggolongan pupuk anorganik yang digunakan oleh petani diperoleh dengan cara: Interval = = = 326.66 kg Tabel 3.5 Pupuk Anorganik No. Penggunaan Pupuk Anorganik kg Keterangan 1. 673,34 kg- 1000 kg Banyak 2. 346,67 kg – 673,33 kg Cukup Banyak 3. 20 kg – 346,66 kg Kurang Banyak Jumlah Rata-rata per tahun d. Jam kerja X 4 yaitu waktu yang digunakan petani pada saat melakukan perawatan teh, pemupukan teh dan pemetikan daun teh dalam satu tahun dengan satuan jam. Jam kerja yang digunakan petani teh digolongkan menjadi tiga yaitu waktu yang digunakan petani tergolong kurang lama, cukup lama,dan lama. Interval penggolongan jam kerja yang digunakan oleh petani diperoleh dengan cara: Interval = = = 1504 jam Tabel 3.6 Jam Kerja No. Penggunaan Jam Kerja Keterangan 1. 3106 jam- 4610 jam Lama 2. 1601 jam – 3105 jam Cukup Lama 3. 96 jam – 1600 jam Sebentar Jumlah Rata-rata per tahun e. Pengalaman budidaya X 5 yaitu pengalaman petani dalam periode tertentu yang di dapat selama dia bekerja sebagai petani teh. Dalam hal ini pengalaman budidaya dapat digolongkan menjadi tiga yaitu pengalaman yang di dapat petani tergolong sebentar, cukup lama dan lama. Interval penggolongan Pengalaman kerja yang digunakan oleh petani diperoleh dengan cara: Interval = = = 7.66 tahun Tabel 3.7 Pengalaman Budidaya No. Pengalaman Budidaya Keterangan 1. 17,34 tahun – 25 tahun Lama 2. 9,67 tahun – 17,33 tahun Cukup Lama 3. 2 tahun – 9,66 tahun Sebentar Jumlah Rata-rata per tahun

F. Teknik Pengumpulan Data