Kesulitan Penelitian METODE PENELITIAN

untuk sekedar melakukan pemeriksaan kesehatan seperti cek tekanan darah atau pemeriksaan gejala ringan yaitu pusing, panas, batuk, sakit kepala; serta apotek. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden saat pengambilan data untuk tipe pelayanan kesehatan yang dipilih responden dibedakan menjadi 7 kategori diantaranya Rumah Sakit, Puskesmas, Praktek Dokter, Praktek Bidan, Posyandu lansia, Praktek Perawat, serta Pengobatan Mandiri. Data pada Tabel V, responden lebih banyak memilih bentuk pelayanan kesehatan pada praktek dokter yaitu sebesar 28,5 meskipun tidak sedikit jauh berbeda dengan Puskesmas yaitu 27,5. Responden di Dukuh Sambisari dengan mayoritas penghasilan yang kurang dari UMR cukup memperhatikan kesehatannya dengan lebih banyak memilih pada pelayanan kesehatan berupa praktek dokter. Hal ini didukung pula dengan jarak tempuh menuju tempat praktek dokter yang tidak jauh sekitar 0,5-3km. Hasil wawancara dengan responden juga memberikan alasan bahwa responden yang memilih praktek dokter dibandingkan dengan Puskesmas karena jadwal pelayanan Puskesmas yang terbatas pada waktu pagi sementara responden pada waktu tersebut sedang bekerja, selain itu responden menghindari antrian yang terjadi pada pelayanan di Puskesmas. Alasan tersebut sama halnya dengan responden yang memilih pelayanan kesehatan berupa praktek bidan atau praktek mantri. Bentuk pelayanan kesehatan seperti Posyandu lansia dipilih oleh responden sebesar 16,5 yang seluruhnya adalah responden lansia. Meskipun tidak semua lansia yang ada di Dukuh Sambisari memilih tipe pelayanan kesehatan berupa posyandu lansia ini karena pelayanan ini hanya di wilayah Randusari RT 05-08 dan pelaksanaannya adalah setiap satu bulan sekali. Sedangkan ada 7,5 responden yang memilih bentuk pelayanan kesehatan di rumah sakit dari total responden. Responden yang memilih pelayanan rumah sakit adalah responden dengan penghasilan UMR dan merupakan responden yang memiliki kondisi penyakit tertentu serta terbiasa dengan penanganan rumah sakit. Untuk responden yang berada pada kategori pengobatan mandiri yaitu sebanyak 8,0 dari total responden adalah responden yang memilih untuk tidak memeriksakan kondisi kesehatannya apabila sedang sakit atau merasakan gejala dari suatu penyakit melainkan memilih untuk melakukan terapi secara mandiri dengan membeli obat di warung atau apotek maupun yang memilih untuk pengobatan tradisional. Hasil wawancara saat pengambilan data, dapat disimpulkan bahwa responden yang berada pada kategori ini akan memilih untuk beristirahat, minum jamu atau ramuan herbal, ataupun membeli obat di apotek bahkan di warung. Kategori tentang bentuk pelayanan kesehatan yang dipilih oleh responden dapat dikatakan bahwa responden memiliki kepedulian dan perhatian yang baik terhadap kesehatan dan langkah untuk penanganan kondisi kesehatan yang mereka alami. Terkait dengan usia responden di atas 40 tahun dan tingkat pendidikan responden yang rendah terhadap penyakit seperti hipertensi dapat diketahui dengan melakukan pengukuran tekanan darah secara langsung kepada setiap responden serta wawancara. Wawancara yang dilakukan adalah dengan menggunakan beberapa pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan responden

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor sosio ekonomi

0 0 82