Analisis Data Penelitian METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dukuh Sambisari terletak di wilayah Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dukuh Sambisari memiliki cagar budaya sekaligus sebagai tempat kunjungan wisata yaitu sebuah Candi yang disebut Candi Sambisari. Penduduk di Dukuh Sambisari ada 463 Kepala Keluarga KK dan sebanyak 1800 orang termasuk perempuan, anak-anak dan lansia. Pembagian wilayah di Dukuh Sambisari dibedakan menjadi 2 yaitu Sambisari untuk RT 01-04 dan Randusari untuk RT 05-08. Kepala Dukuh Sambisari Bapak Mohammad Bakri bertempat tinggal di wilayah RT 03. Tabel IV. Karakteristik Responden Dukuh Sambisari Karakterisik N Laki- laki 67 33,5 Usia tahun 40-49 50-59 60-69 70-79 ≥80 66 71 31 13 19 33,0 35,5 15,5 6,5 9,5 Pendidikan ≤SMP SMP 138 62 69,0 31,0 Pekerjaan Indoor Outdoor 128 72 64,0 36,0 Penghasilan ≤UMR UMR 162 38 81,0 19,0 Jumlah Responden 200 100,0 Karakteristik penduduk di Dukuh Sambisari bervariasi dengan jumlah penduduk perempuan lebih banyak, diikuti dengan anak-anak dan remaja serta pendatang berdasarkan informasi yang didapat dari Bapak Kepala Dukuh 29 Sambisari. Pada penelitian ini menggunakan responden sebanyak 200 orang untuk penduduk dengan usia ≥40 tahun termasuk laki-laki, perempuan dan lansia dengan jumlah responden laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan responden perempuan. Untuk karakteristik umur responden penelitian berkisar antara 40 tahun sampai dengan 92 tahun dengan jumlah terbanyak berada pada rentang umur 50-59 tahun yaitu sebesar 71 orang atau 35.5 dan pada rentang umur 70- 79 tahun memiliki jumlah paling rendah yaitu sebanyak 13 orang atau 6,5 Tabel IV dari total responden. Sebagian besar responden pada penelitian ini dapat dikatakan memiliki pendidikan yang kurang. Hal ini diketahui berdasarkan data responden yaitu sebesar 69,0 Tabel IV dengan karakteristik tingkat pendidikan ≤SMP termasuk diantaranya yang tidak bersekolah. Melihat hal tersebut dapat berhubungan dengan karakteristik pekerjaan dan penghasilan dari penduduk di Dukuh Sambisari. Pekerjaan jenis indoor yang diketahui dari hasil wawancara dengan responden yaitu didominasi dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yang mengandalkan penghasilan dari suaminya ataupun membuka usaha di rumah. Pada pekerjaan jenis outdoor diketahui lebih banyak responden yang bekerja sebagai buruh baik buruh pabrik, tani maupun bangunan. Oleh sebab itu, hal ini berkaitan dengan angka penghasilan repsonden ≤UMR sangat besar. Penghasilan yang didapat oleh sebagian besar responden di Dukuh Sambisari adalah kurang dari UMR yaitu sebesar 81,0 Tabel IV dari jumlah responden. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 279KEP2013 tentang Upah Minimum KabupatenKota tahun 2014 telah diterbitkan dan berlaku mulai 1 Januari 2014 bahwa besar Upah Minimum untuk Kabupaten Sleman adalah sebesar Rp. 1.127.000,00 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2013. Sehingga cukup prihatin dengan kondisi pekerjaan yang seadanya dan penghasilan tersebut maka dapat dikatakan bahwa untuk pemenuhan kebutuhan pendidikan menjadi kurang. Rata-rata tekanan darah sistolik maupun diastolik Tabel VI dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa responden Dukuh Sambisari termasuk hipertensi. Hal ini dikarenakan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik 137,15±21,87mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik 81,90±12,93mmHg. Penentuan hipertensi mengacu pada klasifikasi hipertensi menurut ESCESH 2013. Tabel V. Tipe Pelayanan Kesehatan Responden Dukuh Sambisari Kategori Pelayanan Kesehatan N Rumah Sakit Puskesmas Praktek Dokter Praktek Bidan Posyandu Lansia Praktek PerawatMantri Pengobatan Mandiri 15 55 57 22 33 2 16 7,5 27,5 28,5 11,0 16,5 1,0 8,0 Jumlah Responden 200 100,0 Dukuh Sambisari memiliki beberapa unit pelayanan kesehatan yang dapat diakses oleh responden di Dukuh Sambisari saat sedang mengalami sakit atau membutuhkan pemeriksaan kesehatan. Beberapa unit pelayanan kesehatan yang tersedia diantaranya 1 unit Puskesmas; pelayanan Posyandu balita dan lansia; praktek dokter; bahkan rumah bidan atau perawat yang bisa dikunjungi untuk sekedar melakukan pemeriksaan kesehatan seperti cek tekanan darah atau pemeriksaan gejala ringan yaitu pusing, panas, batuk, sakit kepala; serta apotek. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden saat pengambilan data untuk tipe pelayanan kesehatan yang dipilih responden dibedakan menjadi 7 kategori diantaranya Rumah Sakit, Puskesmas, Praktek Dokter, Praktek Bidan, Posyandu lansia, Praktek Perawat, serta Pengobatan Mandiri. Data pada Tabel V, responden lebih banyak memilih bentuk pelayanan kesehatan pada praktek dokter yaitu sebesar 28,5 meskipun tidak sedikit jauh berbeda dengan Puskesmas yaitu 27,5. Responden di Dukuh Sambisari dengan mayoritas penghasilan yang kurang dari UMR cukup memperhatikan kesehatannya dengan lebih banyak memilih pada pelayanan kesehatan berupa praktek dokter. Hal ini didukung pula dengan jarak tempuh menuju tempat praktek dokter yang tidak jauh sekitar 0,5-3km. Hasil wawancara dengan responden juga memberikan alasan bahwa responden yang memilih praktek dokter dibandingkan dengan Puskesmas karena jadwal pelayanan Puskesmas yang terbatas pada waktu pagi sementara responden pada waktu tersebut sedang bekerja, selain itu responden menghindari antrian yang terjadi pada pelayanan di Puskesmas. Alasan tersebut sama halnya dengan responden yang memilih pelayanan kesehatan berupa praktek bidan atau praktek mantri. Bentuk pelayanan kesehatan seperti Posyandu lansia dipilih oleh responden sebesar 16,5 yang seluruhnya adalah responden lansia. Meskipun tidak semua lansia yang ada di Dukuh Sambisari memilih tipe pelayanan kesehatan berupa posyandu lansia ini karena pelayanan ini hanya di wilayah

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor sosio ekonomi

0 0 82