pemuda dari dukuh tersebut untuk mengantarkan ke setiap rumah calon responden, selanjutnya pengambilan sampel dilakukan pada sore hari, 5 hari
dalam seminggu.
Gambar 4. Alur Teknik Pengambil Sampel untuk Responden Penelitian di Dukuh Sambisari
Responden yang telah mengisi informed consent kemudian dilanjutkan dengan wawancara untuk mendapatkan informasi yang akan dituliskan dalam
format Case Report Form CRF yang dibuat oleh peneliti dan melakukan pengukuran tekanan darah menggunakan spygmanometer digital. Hasil
pengambilan sampel didapat sebanyak 205 responden yang bersedia mengikuti penelitian dan mengisi informed consent, untuk yang memenuhi kriteria insklusi
sebanyak 200 orang sehingga ada sebanyak 5 orang yang tereksklusi dari penelitian ini dikarenakan tekanan darah responden tidak terdeteksi saat
pengukuran tekanan darah 2-3 kali menggunakan spygmanometer digital. Dari
Calon responden usia ≥40 tahun di
Dukuh Sambisari
± 830 penduduk
Total populasi di Dukuh Sambisari
± 1800 penduduk
Total responden yang memenuhi kriteria inklusi
200 responden
Total responden yang melakukan terapi hipertensi
53 responden Purposive Sampling
Minimal data 30
total responden sebanyak 200 orang, ada 53 responden yang melakukan terapi hipertensi.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Case Report Form CRF, sphygmomanometer digital, leaflet dan informed consent. Pengukuran
tekanan darah dilakukan dengan menggunakan sphygmomanometer digital.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari dukuh yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian. Dukuh yang akan dijadikan sebagi lokasi penelitian
sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian terkait hipertensi sehingga belum diketahui prevalensi hipertensi pada dukuh tersebut.
2. Permohonan izin dan kerjasama
Permohonan izin ditujukan kepada kepala Dukuh Sambisari Kabupaten Sleman. Permohonan izin selanjutnya ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Permohonan ijin dilakukan
untuk memenuhi etika penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.
Alur perizinan untuk mengadakan penelitian di wilayah Kabupaten Sleman dimulai dengan mengajukan permohonan ijin kepada Kantor Kesatuan
Bangsa dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bapeda dengan pengantar permohonan ijin dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Selanjutnya
tembusan surat ijin dari Bapeda diedarkan kepada Kepala Dukuh Sambisari dan setiap ketua RT di Dukuh Sambisari sebagai bentuk fisik perijinan dan
pemberitahuan bahwa akan mengadakan penelitian di wilayah tersebut. Surat ijin penelitian disajikan dalam Lampiran.
3. Pembuatan inform consent dan leaflet
Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan menandatanganinya. Leaflet berupa selembaran kertas berukuran
A4 yang berisi informasi mengenai penjelasan tentang penelitian.
4. Penetapan dan seleksi calon responden
Penetapan subjek penelitian dilakukan setelah mendapat ijin kepala Dukuh Sambisari. Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan
tujuan penelitian kepada calon subjek penelitian. Calon subjek penelitian yang telah mengerti dan bersedia selanjutnya diminta untuk mengisi nama, alamat, usia
dan menandatanganinya pada lembar informed consent sebagai persetujuan menjadi responden. Maka selanjutnya disebut sebagai responden penelitian.
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Instrumen yang memiliki validitas dan reliabel yang baik dapat dinyatakan dengan nilai Coefficient of Variation CV
5 Westgard, 2009; Ghosh and Jasti, 2005. Validitas merupakan suatu indeks yang membuktikan
bahwa alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur sesuai dengan yang diukur, sedangkan reabilitas merupakan indeks yang membuktikan suatu alat ukur