kan perbedaan terhadap proporsi prevalensi hipertensi, kesadaran mengalami hipertensi dan terapi hipertensi yang dilakukan.
G. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah adanya perbedaan proporsi prevalensi hipertensi, kesadaran dan terapi hipertensi yang disebabkan oleh faktor sosio-
ekonomi yang meliputi pendidikan, pekerjaan dan penghasilan di dukuh Sambisari, kecamatan Purwomartani Sleman, Yogyakarta.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei atau observasional yang bersifat analitik dengan pendekatan rancangan cross-sectional potong lintang.
Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan tanpa memberikan intervensi terhadap subjek penelitian Notoatmodjo, 2012. Observasional analitik adalah
penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung berdasarkan analisis untuk menentukan ada tidaknya hubungan antar
variabel tersebut melalui pengujian hipotesis Swarjana, 2012. Rancangan secara cross-sectional adalah rancangan penelitian yang disebut dengan potong lintang
artinya meneliti terhadap variabel bebas dan variabel tergantung pada waktu yang bersamaan Storm and Kimmel, 2006. Analisis yang dilakukan adalah prevalensi,
kesadaran dan terapi hipertensi dengan kajian faktor sosio-ekonomi. Data penelitian yang diperoleh diolah dengan statistika secara komputerisasi.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Faktor sosio-ekonomi yang meliputi pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.
2. Variabel tergantung
Prevalensi, kesadaran dan terapi hipertensi masyarakat terhadap penyakit hipertensi.
16
3. Variabel pengacau
a.
Variabel pengacau terkendali: usia, jenis kelamin
b. Variabel pengacau tak terkendali: aktivitas, lifestyle gaya hidup, pola
makan, dan terapi lain yang dilakukan. C.
Definisi Operasional
1. Hipertensi adalah suatu keadaan untuk mengkategorikan responden
berdasarkan hasil pengkuran tekanan darah ≥14090mmHg, menyadari akan
riwayat hipertensi yang dimilikinya, serta yang sedang atau pernah menerima terapi hipertensi atau mengonsumsi obat antihipertensi meskipun
saat pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil 14090mmHg. 2.
Prevalensi hipertensi adalah angka kejadian hipertensi dari responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Purwomartani, Sleman, Yogyakarta.
3. Kesadaran hipertensi adalah suatu keadaan seseorang yang tahu akan
dirinya mengalami hipertensi. Responden dikatakan memiliki kesadaran hipertensi diketahui berdasarkan hasil wawancara apabila responden pernah
melakukan pengukuran tekanan darah sebelumnya yang menyatakan hipertensi, responden yang memiliki riwayat hipertensi ataupun salah satu
dari keduanya yang tidak menjalani terapi hipertensi maupun yang sedang menjalani terapi hipertensi.
4. Terapi hipertensi adalah suatu tindakan pengobatan yang sedang atau pernah
dilakukan oleh responden hipertensi baik secara monoterapi dengan menggunakan obat, non obat, dan terapi kombinasi obat-obat maupun obat-
non obat.