Lokasi dan Waktu Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

tembusan surat ijin dari Bapeda diedarkan kepada Kepala Dukuh Sambisari dan setiap ketua RT di Dukuh Sambisari sebagai bentuk fisik perijinan dan pemberitahuan bahwa akan mengadakan penelitian di wilayah tersebut. Surat ijin penelitian disajikan dalam Lampiran.

3. Pembuatan inform consent dan leaflet

Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan menandatanganinya. Leaflet berupa selembaran kertas berukuran A4 yang berisi informasi mengenai penjelasan tentang penelitian.

4. Penetapan dan seleksi calon responden

Penetapan subjek penelitian dilakukan setelah mendapat ijin kepala Dukuh Sambisari. Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon subjek penelitian. Calon subjek penelitian yang telah mengerti dan bersedia selanjutnya diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan menandatanganinya pada lembar informed consent sebagai persetujuan menjadi responden. Maka selanjutnya disebut sebagai responden penelitian.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Instrumen yang memiliki validitas dan reliabel yang baik dapat dinyatakan dengan nilai Coefficient of Variation CV  5 Westgard, 2009; Ghosh and Jasti, 2005. Validitas merupakan suatu indeks yang membuktikan bahwa alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur sesuai dengan yang diukur, sedangkan reabilitas merupakan indeks yang membuktikan suatu alat ukur yang digunakan dapat dipercaya Notoatmodjo, 2012. Pengukuran tekanan darah menggunakan spygmomanometer digital, alat ini divalidasi dengan menggunakan standar baku pengukuran tekanan darah spygmomanometer air raksa Depkes RI, 2008. Validitas dan reabilitas yang dilakukan yaitu dengan mengukur tekanan darah menggunakan spygmomanometer digital dan spygmomanometer air raksa pada 3 orang dengan masing-masing sebanyak 5 kali pengukuran setiap 5 menit. Data hasil pengukuran dikumpulkan dan dihitung rata-rata, standar deviasi SD dan Coefficient of Variation CV. Instrumen yang memiliki validitas dan reliabel yang baik dinyatakan dengan CV ≤5.

6. Pengukuran Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah responden yang telah menandatangani informed consent, dilakukan pada bagian lengan kiri atas dan posisi duduk tegak. Pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak 2-3 kali berturut-turut SOP pengukuran tekanan darah disajikan pada Lampiran. Setiap responden diukur tekanan darahnya minimal 2 kali. Jika hasil pengukuran kedua berbeda ≥10mmHg maka dilakukan pengukuran ketiga. Pengukuran kedua dan ketiga dilakuka n setelah 5 menit selisih dari pengukuran sebelumnya. Dua data pengukuran dengan selisih terkecil dengan pengukuran terakhir dihitung rata-ratanya sebagai hasil ukur Kementrian Kesehatan RI, 2013; Saeed, 2011.

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 1 95

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor sosio ekonomi

0 0 82