seperti timbulnya efek toksik obat, berkurangnya dosis obat, dan lainnya. Menurut Nahata dan Allen 2008 bahwa bahan obat yang digunakan pada peresepan
racikan harus kompatibel antara jenis obat yang satu dan yang lainnya, sehingga dapat menghasilkan produk obat yang stabil, berkhasiat, mudah digunakan, dan
dapat ditoleransi dengan baik pada penggunaan obatnya. Rumah sakit merupakan tempat pelayanan kesehatan yang dalam
kesehariaannya terdapat interaksi antara petugas kesehatan dengan pasien. Oleh karena itu, rumah sakit harus dapat memenuhi segala sesuatu yang diperlukan
pasien, khususnya dalam menyediakan segala keperluan yang dibutuhkan dalam peresepan racikan. Hal ini diharapkan, dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan A ’yun, 2013. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
RSUD Kabupaten Magelang. Alasan pemilihan Rumah Sakit tersebut karena merupakan Rumah Sakit pusat di Kabupaten Magelang dan belum pernah
dilakukan penelitian tentang prevalensi dan evaluasi potensial interaksi farmakokinetik peresepan racikan di instalasi rawat jalan dan rawat inap.
Kekurangan dan kelebihan peresepan racikan diatas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian terkait prevalensi dan evaluasi peresepan racikan di
instalasi rawat jalan dan rawat inap RSUD Kabupaten Magelang.
1. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Berapa prevalensi peresepan racikan di instalasi rawat jalan dan rawat inap
RSUD Kabupaten Magelang?
b. Bagaimana gambaran pola peresepan racikan di RSUD Kabupaten
Magelang? c.
Bagaimana gambaran potensial interaksi farmakokinetik pada peresepan racikan tersebut?
d. Bagaimana pendapat dan harapan dari apoteker dan asisten apoteker terkait
dengan peresepan racikan kedepannya?
2. Keaslian penelitian
Penelitian mengenai “Prevalensi dan Evaluasi Potensial Interaksi
Farmakokinetik Peresepan Racikan di Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD Kabupaten Magelang Periode Desember 2013
” belum pernah dilakukan. Penelitian yang telah dipublikasikan berkaitan dengan penelitian ini, antara lain:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Wiedyaningsih dan Oetari 2004 yang
berjudul “Tinjauan Terhadap Bentuk Sediaan Obat: Kajian Resep - Resep di Apotek Kota Yogyakarta”. Instrumen penelitian ini adalah dokumentasi
resep, kuesioner dan wawancara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan subyek penelitian apoteker.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyono 2007 dengan judul “Evaluasi
Komposisi, Indikasi, Dosis, dan Interaksi Obat Resep Racikan untuk Pasien Pediatri di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007”. Jenis
penelitian ini adalah non-eksperimental dengan rancangan penelitian bersifat deskriptif evaluatif. Instrumen penelitian ini adalah resep dan rekam medis
periode Juli 2007.
c. Dewi 2014, melakukan penelitian yang berjudul “Prevalensi dan Evaluasi
Interaksi Farmakokinetika Resep Racikan pada Lima Puskesmas di Kabupaten Sleman periode Desember 2013”. Penelitian Dewi merupakan
penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian bersifat deskriptif cross sectional.
Tempat penelitian dilaksanakan di lima puskesmas di wilayah Kabupaten Sleman. Obyek penelitian ini adalah resep racikan pada periode
Desember 2013, sedangkan subyek penelitian ini adalah apoteker dan asisten apoteker. Instrumen pada penelitian ini adalah pustaka yang ditulis oleh Tatro
2007, Stockley 2010, dan Zucchero et al. 2002, Drug Interaction Checker,
pustaka yang ditulis olehDepkes RI 2008, dan Lacy et al. 2006 d.
Penelitian dengan judul “Characterizing Specialized Compounding in Community Pharmacies”, oleh Giam, McLachlan and Krass 2012.
Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam pada 18 responden apoteker mengenai peracikan dengan panduan wawancara semi-terstruktur.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan metode analisis data yaitu constant comparison.
e. Penelitian yang dilakukan oleh Nahata dan Allen 2008 yang berjudul
“Extemporaneous Drug Formulations” menggunakan metode pencatatan dari Pediatric Formulation Initiative
. Analisis data dilakukan menggunakan literatur dari PubMedMEDLINE 1966-0ctober 2008.
f. Penelitian lain dilakukan oleh Letlora 2014 dengan judul “Prevalensi dan
Evaluasi Interaksi Farmakokinetik Peresepan Racikan pada PasienRawat Jalan di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Desember 2013”. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan cross sectional yang menggunakan data retrospektif. Obyek penelitian ini adalah lembar resep
yang berisi semua peresepan racikan dan non-racikan pada pasien rawat jalan di RSUP Dr. Sardjito periode Desember 2013. Subyek penelitian ini adalah
apoteker dan asisten apoteker yang bertugas di instalasi rawat jalan RSUP Dr. Sardjito, yang berkenan diberikan panduan wawancara. Instrumen penelitian
adalah panduan wawancara yang bersifat open questions, inform consent, lembar observasi, dan pustaka acuan dari Medscape 2014, Stockley 1994
dan BPOM 2008.
3. Manfaat Penelitian