C. Potensial Interaksi Farmakokinetik
1. Potensial interaksi farmakokinetik di instalasi rawat jalan
Sediaan obat yang diberikan secara ekstravaskuler maupun intravaskuler kepada pasien akan mengalami proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan
ekskresi ADME. Selama proses ADME, apabila obat yang diberikan dalam bentuk peresepan racikan maka obat memiliki kemungkinan untuk mengalami
interaksi. Interaksi yang terjadi dapat memperkuat kerja obat potensiasi juga dapat berlawanan antagonis, mengganggu absorbsi, distribusi, metabolisme, dan
ekskresi obat Hakim, 2012. Potensial interaksi farmakokinetik dan mekanisme interaksi obat di instalasi rawat jalan RSUD Kabupaten Magelang periode
Desember 2013 pada tabel V di bawah ini.
Tabel V. Potensial interaksi farmakokinetik di instalasi rawat jalan RSUD Kabupaten Magelang
periode Desember 2013
No Interaksi obat
Jumlah Mekanisme
Signifikansi
1 Prednison
®
+ Loratadin
®
44 20,5
Prednison akan
menurunkan efek
loratadin dengan
mempengaruhi metabolisme
enzim CYP3A4 di hatiusus.
Loratadin dapat
meningkatkan efek
prednison oleh
P- glikoprotein
MDR1 efflux
transporter Medscape, 2014.
Monitor closely
Medscape, 2014.
2 Metilprednisolon
®
+ Prednison
®
36 16,7
Metilprednisolon dapat
menurunkan efek
prednison dengan
mempengaruhi metabolisme
enzim CYP3A4 di hatiusus
Medscape, 2014. Monitor
closely Medscape,
2014.
3 Metilprednisolon
®
+ Loratadin
®
34 15,8
Metilprednisolon dapat
menurunkan efek
Monitor closely
loratadin dengan
mempengaruhi metabolisme
enzim CYP3A4 di hati usus.
Loratadin dapat
meningkatkan efek
Metilprednisolon melalui P-glikoprotein MDR1
efflux transporter melalui
pompa efflux
P- glikoprotein
MDR1 Medscape, 2014.
Medscape, 2014.
4 Metilprednisolon
®
+ Teofilin
®
22 10,2
Metilprednisolon dapat
menurunkan kadar
teofilin dengan
mempengaruhi metabolisme
enzim CYP3A4 di hatiusus
Medscape, 2014. Penggunaan kedua obat
secara bersamaan dapat terjadi
peningkatan penurunan tidak terjadi
perubahan sama sekali pada
serum teofilin
Stockley, 1994. Monitor
closely Medscape,
2014.
5 Fenitoin
®
+ Fenobarbital
®
19 8,8
Fenobarbital dapat
menurunkan efek
fenitoin dengan
cara mempengaruhi
metabolisme enzim
CYP2C910 di hati dan meningkatkan
metabolisme Medscape, 2014.
Penggunaan
barbiturat bersamaan
dengan fenitoin,
terkadang bermanfaat bagi pasien.
Konsentrasi fenitoin juga dapat
terpengaruh dengan ada atau tidak
adanya barbiturat
Hansten and
Horn, 2002.
Monitor closely
Medscape, 2014.
Minor Medscape,
2014.
.6 Captopril
®
+ Furosemid
®
11 5,1
Penggunaan secara
bersamaan bisa aman dan efektif,
tetapi dapat
Monitor closely
Medscape,
Tabel V. Lanjutan
menyebabkan hipokalemia
dengan penggunaan
diuretik penurun kalium seperti
furosemid Stockley,
1994. Efek
interaksi dapat
menyebabkan loop
diuretik berkurang
dengan mekanisme yang memungkinkan
terjadinya inhibisi
produksi angiotensin II oleh penghambat ACE.
Manajemen yang perlu dilakukan
dengan mengawasi
kondisi cairan dan berat badan
penderita Tatro, 2007. 2014.
3 Tatro, 2007.
7 Diltiazem
®
+ Hidroklorotiazid
®
8 3,7
Diltiazem akan
berkompetisi dengan
hidroklorotiazid untuk
menempati tubular
klirens ginjal sehingga menyebabkan
peningkatan efek dari hidroklorotiazid
Medscape, 2014. Minor
Medscape, 2014.
8 Fenitoin
®
+ Simvastatin
®
4 1,9
Fenitoin dapat
menurunkan efek
simvastatin dengan
mempengaruhi metabolisme
enzim CYP3A4 di hatiusus
Medscape, 2014. Interaksi
ini dapat
menyebabkan konsentrasi plasma dari
HMG-CoA reduktase
inhibitor tertentu dapat menurun,
menurunkan efek
terapetik, dan
hiperkolesterolemia. Manajemen yang perlu
dilakukan dengan
mengawasi kondisi klinis penderita
dan jika
dicurigai terjadinya
interaksi, simvastatin
dapat diganti
dengan Serius
Medscape, 2014.
4 Tatro, 2014.
Tabel V. Lanjutan
pravastatin yang
memiliki kemungkinan
kecil berinteraksi dengan fenitoin Tatro, 2007.
9 Fenobarbital
®
+ Simvastatin
®
3 1,4
Fenobarbital dapat
menurunkan efek
simvastatin dengan
mempengaruhi metabolisme
enzim CYP3A4 di hatiusus
Medscape, 2014. Serius
Medscape, 2014.
10 Metilprednisolon
®
+ Hidroklorotiazid
®
3 1,4
Interaksi kedua
obat beresiko
menyebabkan hipokalemia,
terutama dengan
aktivitas glukokortikoid yang kuat
Medscape, 2014. Minor
Medscape, 2014.
11 Metilprednisolon
®
+ Diltiazem
®
3 1,4
Diltiazem dapat
meningkatkan efek
metilprednisolon dengan mempengaruhi
metabolisme enzim
CYP3A4 hati usus dan dengan pompa efflux P-
glikoprotein MDR1
Medscape, 2014.
Konsentrasi plasma
metilprednisolon meningkat
sehingga peningkatan
glukokortikoid dapat
terjadi Hansten
and Horn, 2002.
Efek interaksi
obat adalah
meningkatkan efek farmakologi dan
toksisitas dari
metilprednisolon. Mekanisme
interaksi diduga
terjadi karena
penghambatan dari
metabolisme metilprednisolon.
Manajemen yang perlu dilakukan
mengamati respon penderita ketika
metilprednisolon dan
diltiazem diberikan
secara bersamaan Tatro, Monitor
closely Medscape,
2014.
2 Tatro, 2007.
Tabel V. Lanjutan
2007. 12
Fenitoin
®
+ Ranitidin
®
2 0,9
Ranitidin meningkatkan kadar fenitoin dengan
menurunkan metabolismenya
Medscape, 2014. Minor
Medscape, 2014.
13 Fenobarbital
®
+ Teofilin
®
2 0,9
Fenobarbital dapat
menurunkan serum
teofilin, dibeberapa
pasien efek nya cukup besar
sehingga dapat
menurunkan efek
terapetik dari
teofilin Hansten
and Horn,
2002. Fenitoin
dapat menurunkan efek teofilin
dengan mempengaruhi
metabolisme enzim
CYP3A4 di
hati Medscape, 2014.
Efek interaksi obat dapat menurunkan
kadar teofilin
yang dapat
menyebabkan efek
terapeutik. Mekanisme
interaksi yang
terjadi adalah barbiturat dapat
menginduksi sitokrom
P450, merangsang
metabolisme teofilin dan meningkatkan clearance.
Manajemen yang perlu dilakukan
adalah menyesuaikan
dosis sesuai dengan kebutuhan
penderita Tatro, 2007. Monitor
closely Medscape,
2014.
2 Tatro, 2007.
14 Diazepam
®
+ Parasetamol
®
2 0,9
Parasetamol menurunkan ekskresi dari diazepam
tetapi konsentrasi dari plasma diazepam tidak
dipengaruhi
Stockley, 1994. Diazepam dapat
menurunkan kadar
parasetamol dengan
meningkatkan metabolismenya.
Peningkatan metabolisme
incr Minor
Medscape, 2014.
Tabel V. Lanjutan
meningkatkan metabolit hepatotoksik Medscape,
2014. 15
Meloxicam
®
+ Hidroklorotiazid
®
2 0,9
Pengaruh interaksi belum jelas.
Hidroklorotiazid dapat meningkatkan efek
dari meloxicam dengan kompetisi ionik anionik
obat yang mempengaruhi klirens ginjal Medscape,
2014. Monitor
closely Medscape,
2014
16 Metilprednisolon
®
+ Ciprofloxacin
®
1 0,5
Metilprednisolon dan
ciprofloxacin dapat
saling meningkatkan
kadar satu sama lain. Mekanisme
interaksi belum jelas Medscape,
2014. Monitor
closely Medscape,
2014.
17 Metilprednisolon
®
+ Diazepam
®
1 0,5
Metilprednisolon dapat
menurunkan efek dari diazepam
dengan mempengaruhi
metabolisme enzim
CYP3A4 di
hati Medscape, 2014.
Monitor closely
Medscape, 2014.
18 Metilprednisolon
®
+ Furosemid
®
1 0,5
Interaksi tidak signifikan. Interaksi
ini beresiko hipokalemia,
terutama dengan
aktivitas glukokortikoid
kuat Medscape, 2014.
Minor Medscape,
2014 .
19 Metilprednisolon
®
+ Spironolakton
®
1 0,5
Spironolakton dapat
meningkatkan efek
metilprednisolon melalui pompa
efflux P-
glikoprotein MDR1
Medscape, 2014. Monitor
closely Medscape,
2014. 20
Fenobarbital
®
+ Diklofenak
®
1 0,5
Fenobarbital dapat
menurunkan efek
diklofenak dengan
mempengaruhi metabolisme
enzim CYP2C910
di hati
Medscape, 2014. Minor
Medscape, 2014.
21 Fenobarbital
®
+ Parasetamol
®
1 0,5
Barbiturat dapat
meningkatkan potensi
hepatotoksik dari dosis parasetamol
yang Minor
Medscape, 2014.
Tabel V. Lanjutan
berlebihan. Barbiturat
dapat menurunkan efek terapeutik
dari parasetamol
Hansten and Horn, 2002; Tatro,
2007. Mekanisme
interaksi dimana barbiturat dapat
menginduksi enzim
mikrosomal hepar yang mempercepat
metabolisme dari
asetaminofen, yang
menyebabkan meningkatnya
kadar hepatotoksin yang tinggi
Tatro, 2007. 4 Tatro,
2007.
22 Cefadroxil
®
+ Hidroklorotiazid
®
1 0,5
Cefadroxil dapat
meningkatkan efek dari hidroklorotiazid dengan
adanya kompetisi ionik anionik
obat dalam
mekanisme klirens ginjal Medscape, 2014.
Minor Medscape,
2014.
23 Diazepam
®
+ Clobazam
®
1 0,5
Administrasi kedua obat bersamaan
dapat meningkatkan
potensi efek
CNS seperti
peningkatan sedasi atau depresi
pernapasan Medscape, 2014.
Monitor closely
Medscape, 2014.
24 Diazepam
®
+ Diltiazem
®
1 0,5
Diltiazem tidak
berinteraksi signifikan
dengan diazepam
Stockley, 1994.
Diltiazem dapat
meningkatkan efek dari diazepam
dengan mempengaruhi
metabolisme enzim
CYP3A4 di
hati Medscape, 2014.
Monitor closely
Medscape, 2014.
25 Diltiazem
®
+ Digoxin
®
1 0,5
Diltiazem dapat
meningkatkan serum
digoxin yang
dapat menyebabkan toksisitas
digoxin Stockley, 1994; Tatro, 2007. Diltiazem
dapat meningkatkan efek Monitor
closely Medscape,
2014.
Tabel V. Lanjutan
dari digoxin
melalui pompa
efflux P-
glikoprotein MDR1
Medscape, 2014. Diltiazem
juga dapat
menurunkan clearance
renal atau eksternal dari digoksin, oleh karena itu
perlu dilakukan
monitoring pada
penderita yang menerima resep diltiazem Tatro,
2007 4 Tatro,
2007.
26 Diltiazem
®
+ Asam asetilsalisilat
®
1 0,5
Diltiazem meningkatkan efek
antiplatet dari
aspirin dengan
mekanisme yang belum diketahui
Medscape, 2014.
Minor Medscape,
2014.
27 Diltiazem
®
+ Teofilin
®
1 0,5
Diltiazem dapat
meningkatkan efek dari teofilin
dengan mempengaruhi
metabolisme enzim
CYP1A2 dan
enzim CYP3A4 di hatiusus
Medscape, 2014. Interaksi
kemungkinan diakibatkan
inhibisi metabolisme teofilin oleh
diltiazem Tatr0, 2007 Monitor
closely Medscape,
2014.
2 Tatro, 2007
28 Digoxin
®
+ Hidroklorotiazide
®
1 0,5
Digoxin dapat
meningkatkan efek dari hidroklorotiazid dengan
kompetisi ionik
kationik obat
yang mempengaruhi
klirens ginjal Medscape, 2014.
Monitor closely
Medscape, 2014.
29 Digoxin
®
+ Meloxicam
®
1 0,5
Meloxicam dan digoxin dapat
meningkatkan serum
kalium Medscape, 2014.
Monitor closely
Medscape, 2014.
30 Digoxin
®
+ Furosemid
®
1 0,5
Diuretik menyebabkan
hipokalemia yang dapat meningkatkan
resiko toksisitas
digitalis Hansten
and Horn,
2002. Monitor
closely Medscape,
2014. 31
Meloxicam
®
+ 1
0,5 Lisinopril
dan Monitor
Tabel V. Lanjutan
Lisinopril
®
meloxicam dapat
meningkatkan toksisitas satu
sama lainnya.
Interaksi kedua obat ini dapat
menyebabkan kerusakan fungsi ginjal,
terutama pada usia lanjut Medscape, 2014.
closely Medscape,
2014
32 Furosemid
®
+ Spironolakton
®
1 0,5
Spironolakton dapat
meningkatkan serum
kalium sedangkan
furosemid dapat
meningkatkan serum
kalium. Pengaruh
interaksi kedua
obat belum jelas Medscape,
2014. Monitor
closely Medscape,
2014.
33 Asam asetilsalisilat
®
+ Lisinopril
®
1 0,5
Lisinopril dan aspilet dapat
meningkatkan toksisitas
satu dan
lainnya. Interaksi kedua obat dapat menyebabkan
kerusakan fungsi ginjal, terutama pada usia lanjut
Medscape, 2014. Monitor
closely Medscape,
2014.
34 Griseofulvin
®
+ Triamsinolon
®
1 0,5
Griseofulvin dapat
menurunkan efek dari triamsinolon
dengan mempengaruhi
metabolisme enzim
CYP3A4 di hatiusus Medscape, 2014.
Monitor closely
Medscape, 2014.
35 Asam valporat
®
+ Parasetamol
®
1 0,5
Depakene dapat
mengurangi kadar
parasetamol dengan
meningkatkan metabolisme.
Peningkatan metabolisme
incr meningkatkan metabolit
hepatotoksik Medscape,2014.
Minor Medscape,
2014.
Jumlah 215
100
Dari tabel V terdapat 35 jenis interaksi obat dengan total interaksi sebanyak 215 interaksi. Interaksi yang paling banyak terjadi di instalasi rawat
Tabel V. Lanjutan
jalan adalah interaksi antara prednison dengan loratadin 20,5 dengan signifikansi monitor closely. Interaksi obat antara prednison dan loratadin yaitu
prednison dapat menurunkan efek loratadin dengan mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hatiusus Medscape, 2014. Hal ini disebabkan karena
prednison akan mengaktivasi PXR pregnane X receptor yang merupakan mediator seluler untuk proses transkripsi dari enzim CYP3A4. Aktivasi PXR
menyebabkan terjadinya proses transkripsi dari enzim CYP3A4. Terjadinya transkripsi dari enzim CYP3A4 juga mengakibatkan peningkatan ekspresi dari
enzim CYP3A4. Meningkatnya ekspresi dari enzim CYP3A4 akan menurunkan efek dari loratadin karena loratadin yang dimetabolisme menjadi inaktif oleh
enzim CYP3A4 lebih banyak Bellosta, Paoletti and Corsini, 2004; Bunning, 2013; Chen and Raymond, 2006.
Pada tabel diatas juga terdapat 2 interaksi obat yang tergolong dalam signifikansi serius yaitu interaksi obat antara fenitoin dengan simvastatin dan
fenobarbital dengan simvastatin. Interaksi antara fenitoin dengan simvastatin dan fenobarbital dengan simvastatin memiliki mekanisme interaksi yang sama dengan
prednison dan loratadin. Interaksi obat tersebut mengakibatkan fenitoin maupun fenobarbital dapat menurunkan efek dari simvastatin dengan mempengaruhi
metabolisme enzim CYP3A4 di hatiusus Bellosta, et. al., 2004; Bunning, 2013; Chen and Raymond, 2006.
Potensial interaksi farmakokinetika yang ada, menunjukkan pentingnya pemeriksaan ulang terhadap interaksi obat pada lembar resep yang meresepkan
peresepan racikan. Penanganan interaksi obat antara prednison dan loratadin dapat
diatasi dengan melakukan monitoring efek dari prednison serta loratadin Medscape, 2014. Interaksi antara fenitoin dan simvastatin serta fenobarbital dan
simvastatin dapat diatasi dengan penggantian obat simvastatin dengan pravastatin. Hal ini dapat dilakukan karena pravastatin tidak dipengaruhi oleh enzim CYP3A4
Bellosta, et. al., 2004. Pada tabel V menggambarkan potensial interaksi obat pada lembar resep
yang terdapat minimal satu peresepan racikan, dimana dari 215 interaksi terdapat 151 interaksi pada peresepan racikan yang diracik menjadi satu sediaan. Interaksi
pada peresepan racikan digambarkan pada tabel VI.
Tabel VI. Potensial interaksi farmakokinetik peresepan racikan di instalasi rawat jalan RSUD Kabupaten Magelang
periode Desember 2013 No
Interaksi obat Jumlah
1. Metilprednisolon + Prednison
35 23,2
2. Metilprednisolon + Loratadin
37 24,5
3. Prednison + Loratadin
43 28,5
4. Griseofulvin + Triamsinolon
1 0,7
5. Metilprednisolon + Teofilin
20 13,2
6. Fenobarbital + Fenitoin
15 9,9
Jumlah interaksi obat 151
100
Potensial interaksi farmakokinetik pada resep racikan di instalasi rawat jalan adalah interaksi yang terjadi pada tahap absorpsi, distribusi, metabolisme,
dan ekskresi, selain itu juga terdapat potensial interaksi obat yang mekanisme interaksinya belum diketahui dengan jelas. Potensial interaksi farmakokinetik
yang paling banyak terjadi di instalasi rawat jalan adalah interaksi obat pada tahap metabolisme dengan persentase interaksi sebesar 63,9 23 potensial interaksi
obat. Persentase interaksi obat yang terjadi pada tahap absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi digambarkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2. Persentase potensial interaksi farmakokinetik yang terjadi pada tahap absorbsi, distribusi, metabolisme, dan
ekskresi di instalasi rawat jalan RSUD Kabupaten Magelang periode Desember 2013
2. Potensial interaksi farmakokinetika di instalasi rawat inap RSUD Kabupaten
Magelang periode Desember 2013 Potensial interaksi farmakokinetika peresepan racikan yang terjadi di
instalasi rawat inap RSUD Kabupaten Magelang periode Desember 2013 dapat dilihat pada tabel VI di bawah ini:
Tabel VII. Potensial interaksi farmakokinetika di instalasi rawat inap RSUD Kabupaten Magelang periode Desember 2013
Komposisi Nama
generik Jumlah
intera- ksi
Mekanisme Signifikansi
Amoksilin pulveres Amoksilin
®
- -
Tidak ada Fenobarbital
pulveres Parasetamol sirup
Fenobarbital
®
+ Parasetamol
®
1 20
Barbiturat dapat
meningkatkan potensi hepatotoksik dari dosis
parasetamol yang
berlebihan. Barbiturat dapat menurunkan efek
terapetik dari
parasetamol Hansten and Horn, 2002; Tatro,
2007. Mekanisme interaksi,
dimana
barbiturat dapat
menginduksi enzim
mikrosomal hepar
yang mempercepat
metabolisme dari
asetaminofen, yang
menyebabkan meningkatnya
kadar hepatotoksin
yang tinggi Tatro, 2007.
Minor Medscape
, 2014. 4 Tatro,
2007.
7Fenobarbital pulveres
Diazepam pulveres
Fenobarbital
®
+ Diazepam
®
1 20
Fenobarbital dapat
menurunkan efek dari diazepam
dengan mempengaruhi
metabolisme enzim
CYP2C19 dan
CYP3A4 di hatiusus Medscape, 2014.
Monitor closely
Medscape , 2014.
.Pirantel pamoat Metronidazol
pulveres Pirantel
pamoat
®
+ Metronidazol
®
- -
Tidak ada
Amoksisilin sirup
Furosemid pulveres
Amoksisilin
®
+ Furosemid
®
- -
Tidak ada Captopril
pulveres Furosemid pulveres
Captopril
®
+ Furosemid
®
2 40
Interaksi ini beresiko hipotensi
akut, infusiensi
ginjal Medscape, 2014.
Monitor closely
Medscape , 2014.
Captopril pulveres
Furosemid pulveres Captopril
®
+ Furosemid
®
Amoksisilin Amoksisilin
®
- -
Tidak ada
Saccarum lactis Ciprofloxacin
Renadinak Kalnex pulveres
Ciprofloxacin
®
+ Natrium
diklofenak
®
1 20
Mekanisme interaksi belum diketahui.
Interaksi kedua obat dapat meningkatkan
risiko stimulasi SSP dan kejang dengan
dosis fluroquinolon yang tinggi Medscape,
2014.
Monitor closely
Medscape , 2014.
Dari tabel di atas terdapat 5 interaki peresepan racikan di instalasi rawat inap RSUD Kabupaten Magelang. Interaksi peresepan racikan terbesar adalah
captopril dengan furosemid yang memiliki persentase sebesar 40. Captopril memiliki efek samping yang bisa mempengaruhi ginjal sehingga membuat anak-
anak tidak dapat mengeluarkan urin secara normal. Captopril menghambat pembentukan angiotensin II. Jumlah angiotensin II berkurang yang menyebabkan
penurunan konsentrasi dari aldosteron yang ada di darah dan urin yang menyebabkan penurunan serum potassium, sodium, dan pengeluaran urin
Lacobellis, 2006. Furosemid berfungsi untuk mengatasi pengeluaran urin yang tidak normal dengan cara menghambat reabsorpsi air di nefron dengan
menghambat sodium-potassium-chloride cotransporter NKCC2 di lengkung henle Ferguson, Twite, 1974.
Interaksi kedua obat beresiko menyebabkan hipotensi akut. Hal ini disebabkan karena efek dari captopril dan furosemid bersifat sinergis. Furosemid
yang memiliki efek meningkatkan pengeluaran urin dapat menyebabkan penurunan tekanan darah Medscape, 2014.
Tabel VII. Lanjutan
Potensial interaksi farmakokinetik yang paling banyak terjadi di instalasi rawat inap adalah interaksi obat pada tahap metabolisme dan ekskresi dengan
persentase interaksi masing-masing sebesar 40 2 potensial interaksi obat . Persentase interaksi obat yang terjadi pada tahap absorpsi, distribusi,
metabolisme, dan ekskresi digambarkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 3. Persentase potensial interaksi farmakokinetik yang terjadi pada tahap absorbsi, distribusi, metabolisme, dan
ekskresi di instalasi rawat inap RSUD Kabupaten Magelang periode Desember 2013
Interaksi farmakokinetik pada tabel V dan VII karena dipengaruhi oleh
sitokrom P450 CYP dan efflux pump. Potensial interaksi farmakokinetik yang paling banyak terjadi adalah pada tahap metabolisme. Mekanisme interaksi pada
tahap metabolisme dapat berupa penghambatan inhibisi atau induksi enzim pada proses metabolisme obat yang terutama berlaku terhadap obat-obat atau zat-zat
yang merupakan substrat enzim mikrosom hati sitokrom P450 CYP Gitawati, 2008. Enzim CYP yang berperan dalam metabolisme obat ialah CYP3A4 enzim
yang memetabolisme 50-60 obat yang beredar di pasaran, CYP2D6, CYP2C, dan CYP1A2 atau CYP2E1. Inhibisi atau induksi enzim akan mempengaruhi
ketersediaan hayati obat-obat, sehingga mengubah kadar obat di dalam darah Hakim, 2012.
Bioavailabilitas beberapa obat dibatasi oleh aksi obat yang diangkut oleh protein yang melepaskan obat secara difusi dengan melewati usus dan diangkut
kembali oleh P-glikoprotein. Mekanisme penghambatan transport aktif gastrointestinal yang merupakan suatu inhibitor protein transporter uptake pump
di saluran cerna dapat menurunkan bioavailabilitas obat Gitawati, 2008. Contohnya seperti pada tabel V, dimana pemberian diltiazem dan digoxin secara
bersamaan dapat meningkatkan efek dari digoxin melalui pompa efflux P- glikoprotein MDRI Medscape, 2014.
D. Pendapat Apoteker dan Asisten Apoteker Terkait Peresepan Racikan