Subjek Pajak Hiburan Peranan Dinas Pendapatan Daerah

keping dan sejenisnya, panti pijat dan mandi uap, pertandingan olah raga, penyelenggaraan tempat-tempat wisata, taman rekreasi, seluncur ice skate, kolam pemancingan, pasar malam, sirklus, komedi putar yang digerakkan dengan peralaatan elektronik, kereta pesiar dan sejenisnya, dan pertunjukan dan keramaian dan sejenisnya Marihot Siahaan, 2003 : 300. Penyelenggaraan hiburan yang dikenakan pajak adalah penyelenggaraan hiburan yang memungut bayaran. Setiap penyelenggaraan hiburan harus mendapat izin tertulis dari bupatiwalikota. Pengajuaan izin harus diajukan secara tertulis sesuai dengan tata cara yang ditetapkan oleh kepala daerah. Izin-izin tersebut tidak dapat dipindah tangankan, kecuali atas seizin kepala daerah. Hal ini terkait dengan kewajiban perpajakan, yaitu penyelenggaraan hiburan tersebut merupakan wajib pajak yang harus memenuhi kewajiban perpajakan di bidang pajak hiburan Marihot Siahaan, 2005:301.

1.5.5.5 Subjek Pajak Hiburan

Sesuai dengan keputusan Menteri Dalam Negeri No.43 Tahun 1999 Tentang System Dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dan Penerimaan Pendapatan Lain-Lain. Subjek pajak hiburan adalah orang pribadi dan badan yang dapat dikenakan pajak daerah yang menyelenggarakan hiburan.

1.5.5.6 Peranan Dinas Pendapatan Daerah

Peranan merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan oleh seseorang. Pengharapan semacam itu merupakan suatu norma yang dapat mengakibatkan terjadinya suatu peranan. Pada tingkat organisasi berlaku bahwa semakin kita dapat memehami Universitas Sumatera Utara konsep peranan, maka semakin kita dapat memahami tepatnya keselarasan atau integrasi anyara tujuan dan organisasi Thoha, 1998:80 Menurut Soekanto 1997:204 peran adalah aspek dinamis dari kedudukan status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kadudukannya, maka dia menjalankan suatu peran. Peranan diatur oleh norma-norma yang dihubungkan dengan posisi. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam kehidupan bermasyarakat. Dari pengertian di atas peranan dapat diartikan sebagai perilaku individu yang penting sebagai sosial masyarakat. Sehubungan dengan Intruksi Menteri Dalam Negeri KUPD No.71241-10 Tentang Penyeragaman Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah di seluruh Indonesia, maka pemerintah daerah Kota Medan berdasarkan PERDA No.12 Tahun 2003 menyesuaikan atau membentuk struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru. Di dalam struktur organisasi Dispenda yang baru ini dibentuklah seksi-seksi administrasi Dinas Pendapatan Daerah serta bagian tata usaha yang membawahi tiga kepala sub bagian yang merupakan sub sektor perpajakan, retribusi daerah, dan pendapatan daerah lainnya yang merupakan kontribusi yang cukup penting bagi Pemerintah Daerah dalam mendukung serta memelihara hasil-hasil pembangunan dari peningkatan pendapatan daerah. Peranan Dinas Pendapatan dalam meningkatkan pajak hiburan sebagai PAD dapat dilihat dari tugas dan fungsinya yang diatur di dalam Instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.188.342790SK1991 Tentang Pelaksanaan PERDA, yaitu: Tugas Pokok: Universitas Sumatera Utara 1. Dinas Pendapatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pungutan pajak, retribusi, dan pendapatan daerah lainnya yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. 2. Dinas Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendapatan daerah dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya. Fungsi: 1. Merumuskan dan melaksankan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah; 2. Melakukan pembukuan dan pelaporan atas pekerjaan penagihan pajak daerah, retribusi daerah dan penerimaan asli daerah lainnya, serta penagihan Pajak Bumi dan Bangunan; 3. Melaksanakan koordinasi dibidang pendapatan daerah dengan unit dan instansi terkait dalam rangka penetapan besarnya pajak dan retribusi; 4. Melakukan penyuluhan pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan daerah lainnya serta PBB; 5. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya; 6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

1.6 Defenisi Konsep

Defenisi konsep merupakan unsur penelitian yang penting untuk menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak diteliti Singarimbun, 1993:33. Selain itu tujuan adanya konsep adalah untuk mendapatkan pembatasan yang jelas dari setiap konsep yang Universitas Sumatera Utara