similarity, dikenal baik familiarity, disukai liking, dan fisiknya physic.
c Kekuatan Power
Kekuatan ialah kepercayaan diri yang harus dimiliki seorang komunikator jika ia ingin memengaruhi orang lain.
I.5.3. Teori Difusi Inovasi
Difusi adalah sebuah proses dimana inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu kepada seluruh anggota sistem sosial. Difusi inovasi merupakan
bagian khusus yang dari proses komunikasi yang ada disebabkan informasi yang dipertukarkan adalah inovasi. Teori difusi inovasi adalah sebuah model yang
menggambarkan aktivitas pertukaran informasi baru yang berlangsung dengan tujuan terjadinya proses adopsi inovasi dalam diri khalayak Purba, 2006: 57.
Teori difusi inovasi dikembangkan oleh Everett M. Rogers. Rogers mendefinisikan difusi sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan
melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial. Difusi adalah suatu komunikasi jenis khusus yang yang berkaitan
dengan penyebaran pesan-pesan sebagai ide baru. Sedangkan komunikasi didefinisikan sebagai proses dimana para pelakunya menciptakan informasi dan
saling bertukar informasi untuk mencapai pengertian bersama. Di dalam pesan itu terdapat ketermasaan newness yang memberikan ciri khusus kepada difusi yang
menyangkut ketidakpastian uncertainty. Derajat ketidakpastian seseorang akan dapat dikurangi dengan jalan memperoleh informasi Dilla, 2007: 53.
Universitas Sumatera Utara
Proses penyebarserapan inovasi terdiri dari 4 unsur utama, yaitu: 1 suatu inovasi, 2 yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu, 3 dalam jangka
waktu tertentu, 4 diantara para anggota suatu sistem sosial. Dalam pandangan masyarakat yang menjadi klien dalam penyebarserapan suatu inovasi, ada lima
atribut yang menandai setiap inovasi, yaitu: 1.
Keuntungan-keuntungan relatif. Apakah cara-cara atau gagasan baru ini memberikan keuntungan relative bagi mereka yang kelak menerimanya?
2. Keserasian. Apakah inovasi yang hendak didifusikan itu serasi dengan
nila-nilai, sistem kepercayaan, gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan? Begitu pula, apakah inovasi yang dimaksud itu serasi dengan kebutuhan,
selera, adat-istiadat, dan karakteristik penting lainnya dari masyarakat yang bersangkutan?
3. Kerumitan. Apakah inovasi tersebut rumit? Pada umumnya masyarakat
tidak atau kurang berminat pada hal-hal yang rumit; karena selain sukar dipahami, juga cenderung dirasa sebagai beban.
4. Dapat dicobakan. Suatu inovasi akan lebih cepat diterima bila dapat
dicobakan lebih dahulu dalam ukuran skala kecil sebelum orang terlanjur menerima secara keseluruhan.
5. Dapat dilihat. Bila suatu inovasi dapat dilihat langsung buktinya, maka
orang akan lebih mudah untuk menerimanya, ketimbang yang berupa gagasan-gagasan atau ide yang abstrak. Nasution 1990: 15-17
Everett M. Rogers dan Floyd Shoemaker memperkenalkan sebuah formula baru dalam proses adopsi inovasi. Teori adopsi tersebut diformulasikan menjadi 4
tahap, yakni:
Universitas Sumatera Utara
1. Pengetahuan: mengetahui adanya inovasi dan memiliki pengertian
bagaimana inovasi tersebut berfungsi. 2.
Persuasi: menentukan sikap suka atau tidak suka terhadap inovasi tersebut.
3. Keputusan: terlibat dalam kegiatan yang membawa seseorang pada
situasi memilih apakah menerima atau menolak. 4.
Konfirmasi: mencari penguat bagi keputusan yang telah diambil sebelumnya. Jika informasi yang diperoleh bertentangan maka
seseorang dapat merubah keputusan tersebut Purba, 2006: 57-58.
1.5.4. Program Keluarga Berencana