pendidikan yang diperoleh anak. Jadi jelas bahwa Keluarga Berencana mengandung suatu gagasan yang lebih luas sehingga membina keluarga yang
sejahtera khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan anak. Menurut Undang-undang Nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak,
pengertian anak adalah: “ Seorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah”. Batasan usia ini ditinjau dari segi psikologis dan sosialis. Selanjutnya
oleh Fanggidae 2000:98, bahwa “Kesejahteraan anak adalah sebagai tata hidup dan penghidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangannya
dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosial”.
1.6 Kerangka Konsep
Teori-teori yang dijadikan sebagai landasan pemikiran harus dapat mengasilkan beberapa konsep yang disebut dengan kerangka konsep. Konsep
adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,
keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1995:33. Adapun kerangka konsep yang dikemukakan dalam
penelitian ini adalah: 1.
Variabel Bebas X Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab pendahulu
dari variabel lainnya Kriyantono, 2008:21. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Komunikasi Penyuluhan Program Keluarga Berencana.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel Terikat Y
Variabel Terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya Kriyantono, 2008:21. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah tingkat adopsi masyarakat. 3.
Karakterisitik Responden Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang
responden.
1.7 Model Teoritis
Model teoritis merupakan paradigma yang mentransformasikan permasalahan-permasalahan terkait satu dengan lainnnya. Variabel-variabel yang
dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:
Gambar 1 Model Teoritis
1.8 Operasional Variabel
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, maka dapat dibuat operasional variabelnya untuk membentuk kesatuan dan
kesesuaian dalam penelitian. Adapun operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel X
Komunikasi Penyuluhan
Variabel Y
Tingkat Adopsi Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 Operasional Variabel
Variabel Teoritis Variabel Operasional
1. Variabel Bebas X
Komunikasi Penyuluhan
a. Penyuluh :
1. Kredibilitas
• Kompetensi
• Sikap
• Tujuan
• Kepribadian
• Dinamika.
2. Daya Tarik
• Kesamaan
• Dikenal
• Disukai
• Fisiknya
3. Kekuatan
4. Katalisator
5. Pemberi pemecahan persoalan
6. Pembantu proses perubahan
7. Penghubung
b. Metode Penyuluhan
1. Pendekatan Perorangan :
- Dialog langsung, - Kemampuan empati,
-Menciptakan suasana homophily.
2. Pendekatan Kelompok :
- Diskusi kelompok c.
Media Penyuluhan 1.
Gambar atau slide 2.
Alat dan obat kontrasepsi 3.
Brosur 4.
Buku-buku tentang Program KB Nasional
d. Materi Penyuluhan
1. Pesan verbal dan nonverbal
2. Makna gagasan atau ide
3. Simbol yang digunakan bahasa
atau kata-kata e.
Waktu dan Tempat Penyuluhan 1.
Waktu 2.
Tempat 2.
Variabel Terikat Y
Tingkat Adopsi Masyarakat
a. Pengetahuan b. Persuasi
1. Keuntungan-keuntungan relative
2. Keserasian
Universitas Sumatera Utara
1.9 Defenisi Operasional