Kontrasepsi 1. Pengertian Keluarga Berencana 1. Pengertian Keluarga Berencana

Mengingat peran penting tokoh agama dalam mendukung Program KB Nasional, BKKBN di semua tingkat hendaknya memperkuat kemitraannya dengan mereka. Tokoh-tokoh agama yang muda melalui lembaga masing- masing atau bersama-sama agar diberdayakan dan diajak serta dalam mendukung program KB Nasional Arum, 2008: 195.

II.4.5. Kontrasepsi 1. Pengertian

Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindarimencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua-duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan Noya, dkk, 2009: 39. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan variabel yang mempengaruhi fertilitas. Kontrasepsi atau antikonsepsi conception control adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi, alat atau obat-obatan Noya, dkk, 2009: 39. Universitas Sumatera Utara 2. Syarat-Syarat Kontrasepsi Hendaknya Kontrasepsi memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya b Efek samping yang merugikan tidak ada c Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan d Tidak mengganggu hubungan persetubuhan e Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama pemakaiannya f Cara penggunaannya sederhana g Harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas h Dapat diterima oleh pasangan suami istri Arumi, 2008: 51. 3. Cara-cara kontrasepsi Cara-cara kontrasepsi dapat dibagi menjadi beberapa metode : a Pembagian menurut jenis kelamin pemakai 1. Cara atau alat yang dipakai oleh suami pria 2. Cara atau alat yang dipakai oleh istri wanita b Menurut pelayanannya 1. Cara medis dan non-medis 2. Cara klinis dan non-klinis c Pembagian menurut efek kerjanya 1. Tidak mempengaruhi fertilitas 2. Menyebabkan infertilitas temporer sementara 3. Kontrasepsi permanen dengan infertilitas menetap Universitas Sumatera Utara d Pembagian menurut cara kerja alatcara kontrasepsi 1. Menurut keadaan biologis: senggama terputus, metode kalender, suhu badan dll 2. Memakai alat mekanis : kondom, diafragma, 3. Memakai obat kimiawi : spermisida 4. Kontrasepsi intrauterina : IUD 5. Hormonal : pil KB, suntikan KB, dan alat kontrasepsi bawah kulit AKBK 6. Operatif : tubektomi dan vasektomi e Pembagian umum dan banyak dipakai adalah 1. Metode merakyat : senggama terputus, pembilasan pasca senggama, perpanjangan masa laktasi 2. Metode tradisional : pantang berkala, kondom, diafragma dan spermisida 3. Metode modren a Kontrasepsi hormonal : pil KB, suntik KB, alat kontrasepsi bawah kulit. 4. Kontrasepsi intrauterina : IUD f Metode permanen operasi: tubektomi pada wanita dan vasektomi pada pria. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Pertanian Terpadu Usahatani Padi Organik(Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai )

9 95 91

Hubungan Tingkat Kosmopolitan Dengan Tingkat Adopsi Terhadap Sistem Pertanian Terpadu (Sistem Integrasi Padi-Ternak) Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi kasus : Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan)

0 51 89

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Ikan Kerambah Dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Kabupaten Toba Samosir (Kecamatan Simanindo Desa Simairiudo Sangkal)

1 30 89

Komunikasi Penyuluhan dan Tingkat Adopsi Inovasi (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pembuatan Bokashi oleh PT.Toba Pulp Lestari,Tbk. Terhadap Tingkat Adopsi Inovasi pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir)

3 49 138

Analisis Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Double Row Pada Usahatani Pisang Barangan (Musa Paradisiaca Sapientum L) Dan Hubungannya Dengan Faktor Sosial Ekonomi di Kabupaten Deli Serdang).

4 57 108

Komunikasi Penyuluhan dan Tingkat Penerimaan Petani Terhadap Informasi Teknologi Pertanian (Studi Korelasional Kepada Petani Di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat)

5 78 130

Hubungan Antara Tingkat Adopsi Teknologi Dengan Produktivitas Padi Sawah Lahan Irigasi (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 41 78

Tingkat Adopsi Inovasi KB Pria di Kalangan Prajurit Wilayah Medan Tahun 2007

0 58 125

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Sesuai Dosis Anjuran Pada Usaha Tani Padi Sawah (Studi kasus: Desa Sidoarjo Dua Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 55 82

Pengumuman Balai Penyuluhan KB

0 0 1