Masalah-Masalah Dalam Organisasi Kelompok Tani

5.5. Masalah-Masalah Dalam Organisasi Kelompok Tani

Kelompok Tani Kelas Pemula di Desa Kwala Begumit Berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan anggota kelompok tani dalam penerapan teknologi budaya, sosial dan ekonomi masih banyak masalah yang dihadapi anggota kelompok tani kelas pemula di desa kwala begumit, antara lain : 1. Keadaan iklim yang tidak menentutidak dapat diperkirakan seperti banjir dan kekeringan yang terjadi pada pertanaman padi di lahan sawah sehingga menyebabkan produksi padi masih rendah. 2. Pemupukan yang belum sesuai dengan rekomendasi seperti dosis jumlah pupuk yang digunakan dibawah anjuran dengan alasan musim paceklik sehingga pupuk dianggap terlalu mahal. 3. Masih banyak petani yang belum memanfaatkan lahan setelah panen pada sawah karena lahan sawah mengeras disebabkan tidak adanya air. 4. Hamapenyakit tanaman yang menyerang tanaman padi sawah. 5. Sulitnya mengadakan pertemuan kelompok pada masing-masing anggota kelompok tani. 6. Pupuk yang telah disediakan pada kios saprodi sering tidak tepat waktu untuk diberikan kepada petani. Berdasarkan analisa keadaan agar tujuan dapat dicapai maka cara pencapaian tujuan yang dilakukan pada anggota kelompok tani adalah : 1. Penanggulangan OPT Organisme Pengganggu Tanaman secara serentakmassal. 2. Menggerakkan dalam hal pemanfaatan pupuk kandang lahan pertanian. 3. Menggerakkan dalam hal pemanfaatan lahan secara optimal. 4. Melakukan pengendalian terhadap hamapenyakit tanaman padi sawah. 5. Melaksanakan pertemuan kelompok setiap minggu dengan melakukan kegiatan seperti menampung masalah atau usulan anggota, dan menyampaikan informasi atau pemecahan masalah. 6. Pengurus kelompok tani khususnya kontak tani lebih aktif bekerja sama dan mencari informasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam penyaluran bantuan kepada anggota kelompok tani. Kelompok Tani Kelas Utama di Desa Sambirejo Masalah yang dihadapi oleh anggota kelompok tani kelas utama di desa sambirejo pada tingkat penerapan teknologi budidaya tanaman, sosial, dan ekonomi antara lain : 1. Masih sangat sedikit petani memakai PPCZPT yang sesuai anjuran karena sulitnya ekonomi keluarga. 2. Pengambilan keputusan yang disepakati bersama dalam musyawarah kelompok yaitu ketaatan anggota terhadap pembayaran iuran tabungan kelompok sering dilaksanakan terlambat oleh sebagian besar anggota kelompok tani. 3. Sulitnya mengadakan pertemuan kelompok tani disebabkan masing-masing anggota memiliki kesibukan kerja sebagai buruh bangunan untuk menambah penghasilan petani sehingga jadwal untuk mengikuti musyawarah sering terabaikan. 4. Hamapenyakit tanaman yang menyerang tanaman padi. Cara pencapaian tujuan agar tujuan dapat dicapai maka dilakukan beberapa kegiatan kepada petani anggota kelompok : 1. Demplot penggunaan pupuk berimbang sesuai rekomendasi. 2. Pengurus kelompok tani mendata anggota bagi yang belum membayar iuran dan memungut biaya iuran langsung ke rumah anggota kelompok tani. 3. Pada pertemuan kelompok yang telah disepakati dilakukan penyaluran kredit, penerimaan angsuran, pemungutan biaya iuran anggota untuk tabungan kelompok, menampung masalah atau usulan anggota dan menyampaikan informasi yang berhubungan dengan usahatani. 4. Pengendalian hamapenyakit terhadap tanaman padi. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan