4.2. Karakteristik Petani Sampel
Karakteristik petani sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelompok tani, umur,tingkat pendidikan, masa keanggotaan dan luas lahan.
Berikut ini adalah tabel karakateristik sampel penelitian.
Tabel 16. Karakteristik Sampel Penelitian di Dua Daerah Penelitian
Karakteristik Kelompok Tani
Kelas Utama Sambirejo
N = 30 Kelompok Tani
Kelas Pemula Kwala Begumit
N = 30 Total
N = 60
1.Umur 43,9
46,5 45,2
2.Tingkat Pendidikan 9,4
7 8,2
3.Masa Keanggotaan 15,33
2,8 9,06
4.Luas Lahan 0,58
0,66 0,62
Sumber : Lampiran 4 dan 5 Dari tabel 16 diatas bahwa rata-rata umur petani sampel di daerah penelitian
adalah 45 tahun, tingkat pendidikan menempuh Sekolah Menengah Pertama SMP, Lamanya menjadi anggota kelompok tani adalah 9 tahun dan luas lahan
0,62 ha.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Perkembangan Kelompok Tani di Daerah Penelitian
Desa Sambirejo dan desa Kwala Begumit, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat merupakan dua desa yang memiliki populasi kelompok tani yang berbeda. Desa
Sambirejo KT1 memiliki 4 kelompok tani kelas pemula dengan jumlah anggota 173 orang dan 5 kelompok tani kelas utama dengan jumlah anggota 260 orang.
Desa Kwala Begumit KT2 memiliki 13 kelompok tani kelas pemula dengan jumlah anggota 367 orang.
Perkembangan Berdasarkan Jumlah Kelompok Tani, Anggota Kelompok Tani dan Kelas Kelompok Tani Selama 5 tahun terakhir 2005-2009.
Perkembangan kelompok tani pada dua daerah penelitian dapat dilihat dari perkembangan populasi jumlah kelompok tani, anggota kelompok tani dan kelas
kelompok tani yang ada dari data 5 tahun terakhir 2005-2009. Berdasarkan data yang diperoleh dari Balai Penyuluhan Pertanian Kwala Begumit
diketahui bahwa perkembangan jumlah kelompok tani di dua daerah penelitian yaitu Desa Sambirejo KT1 dan Desa Kwala Begumit KT2 tidak ada selama 5
tahun terakhir. Jumlah kelompok tani dari tahun 2005-2009 adalah tetap yaitu berjumlah 16 kelompok tani. Jumlah kelompok tani dikukuhkan sebanyak 16
kelompok tani pada daerah penelitian untuk memudahkan penyuluh dalam melakukan kunjungan ke kelompok-kelompok tani agar pengembangan kelompok
tani lebih intensif. Data 16 kelompok tani di dua daerah penelitian dapat dilihat pada lampiran 3.
Berikut adalah data jumlah anggota kelompok tani di dua daerah penelitian.
Tabel 17. Jumlah anggota kelompok tani di desa sambirejo Kelompok Tani 1 tahun 2005 - 2009
Tahun Pemula
Lanjut Madya
Utama Jumlah
2005 173 25,07 -
280 40,57 237 34,34
690 100 2006
173 25,07 -
280 40,57 237 34,34
690 100 2007
173 25,07 -
280 40,57 237 34,34
690 100 2008
2009 295 29,88
295 29,88 -
- 432 43,76
432 29,88 260 26,34
260 26,34 987 100
987 100 Sumber : BPP Kwala Begumit
Tabel 18. Jumlah anggota kelompok tani di desa kwala begumit Kelompok Tani 2 tahun 2005 - 2009
Tahun Pemula
Lanjut Madya
Utama Jumlah
2005 145 66,51 30 13,76
43 19,72 -
218 100 2006
215 74,65 30 10,41
43 14,93 -
288 100 2007
215 74,65 30 10,41
43 14,93 -
288 100 2008
2009 215 74,65
367 77,42 30 74,65
64 13,50 43 14,93
43 9,07 -
- 288 100
474 100 Sumber : BPP Kwala Begumit
Berdasarkan tabel 17 dan 18 jumlah anggota kelompok tani di dua desa penelitian mengalami perkembangan yang tidak begitu besar selama 5 tahun terakhir. Tahun
2008-2009 diketahui perkembangan jumlah anggota kelompok tani mengalami kenaikan yaitu kelompok tani kelas pemula, madya, dan utama. Sedangkan pada
kelompok tani kelas pemula di desa kwala begumit mengalami kenaikan pada kelompok tani kelas pemula pada tahun 2006 dan tahun 2009. Anggota kelompok
tani kelas lanjut juga mengalami kenaikan pada tahun 2009. Berdasarkan observasi di lapangan diketahui bahwa meningkatnya jumlah anggota kelompok
tani disebabkan adanya kesadaran petani untuk bergabung dengan kelompok agar mereka mendapat kemudahan dan keuntungan menerima bantuan dari pemerintah.
Berikut adalah data jumlah kelas kelompok tani di dua daerah penelitian.
Tabel 19. Jumlah Kelas Kelompok Tani di dua daerah penelitian tahun 2005- 2009
Tahun Desa Sambirejo
Pemula Lanjut Madya Utama Desa Kwala Begumit
Pemula Lanjut Madya Utama
2005 4 - 8 4 13 2 1 -
2006 4 - 8 4
13 2 1 - 2007
4 - 8 4 13 2 1 -
2008 2009
4 - 7 5 4 - 7 5
13 2 1 - 13 2 1 -
Sumber: BPP Kwala Begumit Dari tabel 19 diatas dapat diketahui bahwa perkembangan jumlah kelas kelompok
tani di dua daerah penelitian mengalami kenaikan pada tahun 2008 di desa sambirejo. Sedangkan di desa kwala begumit tidak mengalami pertambahan atau
kenaikan kelas kelompok tani. Adanya kenaikan tingkat kemampuan kelompok tani di desa sambirejo pada tahun 2008 dari kelas kelompok tani madya menjadi
kelompok tani kelas utama bahwa kegiatan pengurus dalam mencari dan memberikan informasi sangat aktif. Jadwal kunjungan PPL dilakukan 12 kali
dalam 3 minggu untuk menggerakkan anggota-angota kelompok untuk lebih giat berpartisipasi dalam pertemuan kelompok. Berbeda dengan kelompok tani kelas
pemula di desa sambirejo tidak mengalami kenaikan tingkat kelompok tani dikarenakan pengurus kelompok tani kurang giat dalam menggerakkan
anggotanya untuk berpartispasi dalam kelompok. Pengurus hanya melaksanakan pertemuan kelompok tani di desa penelitian 6 kali dalam setahun.
5.2. Karakteristik Petani Anggota Kelompok Tani di Daerah Penelitian