Berdasarkan kedua strata tersebut maka yang dijadikan daerah penelitian adalah Kecamatan Binjai yang tergolong dalam strata II, yaitu jumlah yang memiliki
kelompok tani di atas rata-rata. Kecamatan Binjai terdiri dari 7 desa. Adapun pemilihan desa sebagai daerah penelitian di Kecamatan Binjai adalah Desa
Sambirejo dan Desa Kwala Begumit. Desa Sambirejo memiliki jumlah kelompok tani kelas utama sebanyak 5 kelompok dengan jumlah anggota 260 orang dan
Desa Kwala Begumit memiliki jumlah kelompok tani kelas pemula sebanyak 13 kelompok dengan jumlah anggota 367 orang.
Tabel 2. Jumlah kelompok tani dan anggota kelompok tani di Kecamatan Binjai tahun 2009
Nama Desa Kelompok
tani kelas pemula
Kelompok tani kelas
utama Jumlah
anggota kelas pemula
Jumlah anggota
kelas utama 1.Sambirejo
2.Kwala Begumit 3.Suka Makmur
4.Perdamean 5.Sidomulyo
4 13
12 10
8 5
- -
- -
173 367
328 178
197 260
- -
- -
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Langkat tahun 2010.
3.2. Metode Penentuan Sampel
Sampel dalam penelitian adalah anggota kelompok tani kelas pemula di desa Kwala Begumit dan anggota kelompok tani kelas utama di desa Sambirejo.
Penentuan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling, yaitu sampel
diambil secara acak sederhana atas jumlah populasi yang ada di setiap daerah penelitian pada kedua desa di Kecamatan Binjai. Jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian adalah sebesar 60 orang dan untuk masing-masing kelompok diambil secara acak yakni sebesar 30 orang untuk anggota kelompok tani kelas
pemula dan 30 orang untuk anggota kelompok tani kelas utama. Hal ini sesuai dengan teori Bailey yang menyatakan bahwa untuk penentuan yang menggunakan
analisa statistik, ukuran responden paling minimal adalah 30 orang. Hasan, 2002.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil wawancara peneliti langsung dengan
petani anggota kelompok tani yang menjadi sampel dalam penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang disusun peneliti. Sedangkan
data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari Dinas Pertanian Sumatera Utara, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Langkat serta
literatur yang mendukung penelitian.
Tabel 3. Spesifikasi Pengumpulan Data
Jenis Data Sumber Data
Metode Alat
1. Populasi dan sampel
kelompok tani 2.
Karakteristik anggota kelompok tani
3. Evaluasi dinamika
kelompok tani 4.
Evaluasi masalah kelompok tani
Dinas Pertanian dan Peternakan
Kelompok tani
Petani
Petani dan Penyuluh Wawancara
Wawancara
Wawancara
Wawancara Pencatatan dokumen
Kuesioner
Kuesioner
Kuesioner,Pencatatan dokumen
3.4. Metode Analisis Data
− Analisis data untuk tujuan 1 dianalisis dengan metode deskriptif yaitu dengan
melihat data perkembangan kelompok tani dalam jumlah kelompok tani, jumlah anggota, kelas kelompok tani di daerah penelitian selama 5 tahun
terakhir 2005-2009. −
Analisis data untuk tujuan 2 dianalisis dengan metode deskriptif yaitu dengan melihat karakteristik petani anggota kelompok tani yang terdiri dari umur,
tingkat pendidikan, masa keanggotaan dan luas lahan yang dimiliki petani sampel di daerah penelitian.
− Untuk hipotesis 1 dianalisis dengan metode scoring dengan menggunakan
metode analisis skala kumulatif Skalogram Guttman dengan point positif dan negatif terhadap indikator yang dapat dinilai dan dijawab oleh anggota
kelompok tani sebagai responden berdasarkan tolak ukur penilaian dinamika
organisasi kelompok tani. Tolak ukur skala penilaian anggota kelompok tani sebagai berikut:
Komponen dinamika kelompok tani Jawaban responden
Positif + Negatif- 1.Tujuan kelompok
+- 2.Kekompakan kelompok
+- 3.Struktur kelompok
+- 4.Fungsi tugas kelompok
+- 5.Pengembangan dan pemeliharaan kelompok
+- 6.Suasana kelompok
+- 7.Efektivitas kelompok
+- 8.Tekanan kelompok
+- 9.Maksud terselubung
+- Dengan memberikan bobot jawaban sebagai berikut :
Sangat baik = 5 9 jawaban positif
Baik = 4 7-8 jawaban positif
Sedang = 3 4-6 jawaban positif
Kurang baik = 2 1-3 jawaban postif
Sangat tidak baik = 1 tidak ada jawaban positif
Berdasarkan komponen tersebut maka dilakukan wawancara kepada responden dengan kriteria penilaian dan bobot sebagai berikut : Kriteria “Sangat Baik” yaitu
penilaian atau jawaban positif dari seluruh komponen dinamika kelompok tani. Kriteria “Baik” yaitu penilaian atau jawaban positif 7-8 komponen dinamika
kelompok tani, Kriteria “Sedang” yaitu penilaian atau jawaban positif terhadap 4- 6 komponen dinamika kelompok tani, Kriteria “Kurang Baik” yaitu penilaian atau
jawaban positif 1-3 komponen dinamika kelompok tani, Kriteria “Sangat Tidak
Baik” yaitu tidak ada sama sekali penilaian terhadap komponen dinamika kelompok tani.
Berdasarkan skor tersebut maka ditentukan rataan skor dengan rumus : Rentang Skor =
Skor Tertinggi – Skor Terendah Jumlah Skala
Sangat Baik : 4.3 – 5
Baik : 3.5 – 4.2
Sedang : 2.7 – 3.4
Kurang Baik : 1.9 – 2.6
Sangat Tidak Baik : 1 – 1.8
− Untuk hipotesis 2 dianalisis dengan menggunakan metode Uji statistik U-Mann
Whitney dengan alat bantu SPSS 17. Uji dari Mann Whitney ini digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan penilaian dari 2 kelompok di daerah
penelitian. Adapun rumus dari U-Mann Whitney adalah sebagai berikut : Nazir, 2003.
n
2
n
2
+ 1 U
1
= n
1
n
2
+ ___________ - R
2
2
n
1
n
1
+ 1 U
2
= n
1
n
2
+ ___________ - R
1
2
Dimana : n
1
= Jumlah sampel 1 n
2
= Jumlah sampel 2 U
1
= Jumlah peringkat 1 U
2
= Jumlah peringkat 2 R
1
= Jumlah rangking pada sampel n
1
R
2
= Jumlah rangking pada sampel n
2
Hipotesis yang diajukan adalah : H
: Tidak terdapat perbedaan penilaian antara anggota kelompok tani kelas pemula dan kelas utama.
H
1
: Terdapat perbedaan penilaian antara anggota kelompok tani kelas pemula dan kelas utama.
Pengambilan keputusan : H
diterima jika U
cari
≥ U
tabel
atau jika sig ≥ α
H
1
diterima jika U
cari
U
tabel
atau jika sig α
- Analisis data untuk tujuan 5 dianalisis dengan metode deskriptif yaitu dengan melihat masalah-masalah yang terdapat dalam organisasi kelompok tani.
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional