Normalitas Data Uji Asumsi Klasik

commit to user 52 Teknik analisis dan pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan model Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan p-value yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 5 0,05. Apabila p-value nilai signifikansi maka data berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal maka perlu digunakan metode Tranformasi data. Untuk melakukan transformasi data dengan mengetahui dahulu bentuk grafik histogram yang ada. Beberapa bentuk transformasi data adalah bentuk SQRT atau akar kuadrat, LG 10 atau LN, dan 1x atau inverse.

2. Uji Asumsi Klasik

1 Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel bebas terdapat korelasi dengan variabel lainnya atau dengan kata lain suatu variabel bebas merupakan suatu fungsi linier dari variabel bebas lainnya. Akibat adanya multikolinearitas adalah estimasi akan terafiliasi sehingga menimbulkan bias. Multikolinearitas dapat diukur dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF. VIF merupakan suatu jumlah yang menunjukkan bahwa suatu variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabel commit to user 53 lainnya dalam persamaan regresi, atau dapat dikatakan VIF menunjukkan adanya multikolinearitas dalam persamaan regresi. Batas VIF adalah 10, apabila nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinearitas. 2 Autokorelasi Autokorelasi adalah kondisi yang berurutan diantara gangguan atau distribusi yang masuk dalam fungsi regresi. Uji yang dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson DW-test.. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar unsure gangguan pada observasi dengan unsure gangguan pada observasi lain. Jika nilai DW-test terletak diantara dU dan 4 – dU maka tidak terjadi autokorelasi Jika kurang dari dl maka ada autokorelasi Jika 4-dl DW4 maka ada autokorelasi 3 Heterokedastisitas Heteroskedastisitas adalah situasi dimana terjadi penyebaran titik data populasi yang berbeda pada regresi. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006 Heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola pada scatterplot. Penyebaran titik yang acak mengindikasikan tidak adanya heteroskedastisitas. commit to user 54 4 Uji Normalitas Residual Uji Normalitas Residual bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Untuk menguji normalitas residual adalah menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal.

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA, INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M1) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

4 27 32

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

Analisis pengaruh tingkat inflasi, suku bunga sbi, jumlah uang beredar dan nilai tukar terhadap indeks saham lq-45 di bursa efek Indonesia periode 2009-2013

0 4 53

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009).

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009).

0 2 10

PENUTUP PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009).

0 3 9

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014.

0 3 11

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 12 15

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 3 18

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PT GURANG GARAM ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PT GURANG GARAM Tbk di BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7