INVESTASI INFLASI TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. INVESTASI

Pengertian Investasi menurut Jogiyanto 2008:5 adalah Penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu. Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang money market, pasar modal capital market atau pasar turunan derivative market. Pasar uang bersifat jangka pendek sedangkan pasar modal bersifat untuk investasi jangka panjang. Yang diperjualbelikan di pasar modal adalah aktiva keuangan berupa surat-surat berharga pendapatan tetap dan saham- saham. Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolio. commit to user 9 Dalam berinvestasi ada 2 macam risiko yang akan dihadapi oleh investor yaitu: 1. Resiko sistematis resiko pasar adalah resiko yang disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi semua perusahaan yang beroperasi. Faktor- faktor tersebut dapat berupa faktor fundamental ekonomi dan faktor non fundamental ekonomi. yang meliputi faktor kondisi perekonomian seperti pendapatan pemerintah, kebijaksanaan pemerintah misalnya pajak, nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, tingkat suku bunga, dan inflasi. Sedangkan faktor non fundamental ekonomi meliputi keadaan politik, tingkat keamanan dan lingkungan sosial. 2. Resiko tidak sistematis yang meliputi economic risk resiko fluktuasi aktivitas bisnis, resiko pasar modal, dan resiko daya beli, resiko bisnis faktor persaingan, kombinasi produk, dan faktor kemampuan manajemen, resiko keuangan serta resiko akuntansi.

B. PASAR MODAL

Tujuan sistem keuangan adalah untuk menjembatani aliran dana dari pihak surplus dana kepada pihak yang memerlukan dana. Oleh sebab itu diperlukan suatu lembaga untuk menyalurkan dana tersebut, pasar keuangan atau financial market adalah lembaga yang memungkinkan terciptanya aliran dana. commit to user 10 Tujuan utama dibentuknya pasar keuangan adalah: a. Menjembatani pemindahan dana b. Mendorong pembentukan modal c. Menciptakan harga pasar yang wajar. Pasar keuangan dapat dikategorikan dalam 2 jenis berdasarkan jatuh tempo asset keuangan yang diperjualbelikan yaitu pasar uang money market dan pasar modal atau capital market. Manfaat adanya pasar keuangan financial market yaitu sebagai alternatif investasi dan alternatif pendanaan. Sebagai alternatif investasi, pelaku dapat menggunakan pasar keuangan untuk mendapatkan hasil dari aktifitas yang dilakukan. Dengan melakukan transaksi atau pembelian asset yang ditawarkan di pasar keuangan, investor dapat memperoleh nilai tambah dari asetnya di kemudian hari. Hasil dari investasi di asset keuangan umumnya berupa gain sisa lebih dari hasil penjualan instrumen investasi yang dimiliki, dibandingkan dengan harga perolehannya atau dapat juga berupa loss sisa negatif dari hasil penjualan instrumen investasi yang dimiliki, dibandingkan dengan harga perolehannya. Harga perolehan adalah harga atau semua dana yang harus dikeluarkan oleh investor untuk mendapatkan instrumen investasi tersebut. Sebagai alternatif pendanaan,, keberadaan financial market dapat digunakan oleh para pelaku untuk menjadi salah satu sumber memperoleh dana guna membiayai dan memenuhi kebutuhan dana yang diperlukan dalam menjalankan aktifitas perusahaan atau usaha. commit to user 11 Dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tertanggal 10 November 1995 Tentang Pasar Modal, yang dimaksud Pasar Modal adalah segala kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal sebagai salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang, yaitu lebih dari 1 tahun. Bentuk umum surat berharga yang diperjualbelikan adalah obligasi, saham preferen dan saham biasa.

1. Fungsi Pasar modal atau pasar modal

: Fungsi pasar modal menurut Drs. R. Agus Sartono adalah sebagai berikut: 1 Menciptakan pasar secara terus menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat. 2 Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme pasar. 3 Membantu pembelanjaan pemenuhan dana dunia usaha, melalui penghimpunan dana masyarakat. 4 Memperluas proses perluasan partisipasti masyarakat dalam pemilikan saham-saham perusahaan. commit to user 12

2. Tipe Pasar Modal

1 Pasar PrimerPerdana Primary Pasar primer adalah pasar finansial di mana surat-surat berharga baru dijual untuk pertama kalinya..Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik Initial Public Offering atau IPO atau tambahan surat berharga baru jika perusahan sudah go public. 2 Pasar Sekunder Pasar Sekunder adalah tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar. 3 Pasar ketiga Pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua tutup. Pasar ketiga dijalankan oleh broker yang mempertemukan pembeli dan penjual pada saat pasar kedua tutup. 4 Pasar keempat Pasar keempat merupakan pasar modal yang dilakukan diantara institusi berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk broker. Pasar keempat umumnya menggunakan jaringan komunikasi untuk memperdagangkan saham dalam jumlah blok yang besar.

3. Manfaat Pasar modal

1 Bagi Emiten a. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar, dan dapat sekaligus diterima oleh emiten pada saat pasar perdana. commit to user 13 b. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan dan ketergantungan terhadap bank kecil. Jangka waktu penggunaan dana tak terbatas. c. Cash flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar daripada harga nominal perusahaan. Emisi saham sangat cocok untuk membiaya perusahaan yang berisiko tinggi. d. Tidak ada beban finansial yang tetap, profesionalisme manajemen meningkat. 2 Bagi Pemodal a. Nilai Investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga saham yang menjadi capital gain. b. Sebagai pemegang saham investor memperoleh dividen, dan sebagai pemegang obligasi investor memperoleh bunga tetap setiap tahun. c. Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam RUPS Rapat Umum Pemegang Saham dan hak suara dalam RUPO Rapat Umum Pemegang Obligas bagi pemegang obligasi. d. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi misalnya dari saham A ke saham B sehingga dapat mengurangi resiko dan meningkatkan keuntungan. e. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk memperkecil risiko secara keseluruhan dan memaksimumkan keuntungan. commit to user 14 3 Bagi Lembaga Penunjang Berkembangnya pasar modal juga akan mendorong perkembangan lembaga penunjang menjadi lebih profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan bidang masing-masing, manfaat lain dari berkembangnya pasar modal adalah munculnya lembaga penunjang baru sehingga semakin bervariasi, likuiditas efek semakin tinggi. 4 Bagi Pemerintah a. Sebagai sumber pembiayaan badan usaha milik Negara sehingga tidak lagi tergantung pada subsidi dari pemerintah. b. Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, manajemen dituntut untuk lebih profesional. c. Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa bagi pembiayaan pembangunan serta perluasan kesempatan kerja.

C. SAHAM

Pengertian saham menurut kamus rasio adalah surat bukti kepemilikan atau bagian modal suatu perseroan terbatas yang dapat diperjualbelikan,baik di dalam maupun di luar pasar modal yang merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan; memberikan hak atas deviden sesuai dengan bagian modal disetor seperti yang ditentukan dalam anggaran dasar perusahaan commit to user 15 Saham stock menurut Indonesia Stock Exchange merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham:

1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula commit to user 16 berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2. Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual atau merupakan peningkatan harga aset modal investasi yang membuat aset tersebut menjadi lebih bernilai dari harga pembeliaannya. Keuntungan tersebut tidak bisa didapat sampai aset tersebut dijual . Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Sebagai instrumen investasi, saham memiliki risiko, antara lain: 1 Capital Loss Suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. 2 Risiko Likuidasi Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi dari hasil penjualan kekayaan perusahaan. Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa commit to user 17 kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan. Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham menurut Brigham antara lain: 1. Jumlah Pembayaran Deviden Pemberian dividen dalam jumlah yang besar akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan dan akan mengakibatkan meningkatnya harga saham. commit to user 18 2. Laba Perusahaan Perusahaan dengan laba tinggi akan membagikan dividen dalam jumlah yang tinggi pula. Semakin tinggi investor menanamkan modalnya kedalam suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi pula harga saham perusahaan. 3. Earning Per Share Seorang investor yang menginvestasikan dananya di sebuah perusahaan akan mendapatkan pendapatan dari saham-sahamnya. Semakin tinggi pendapatan per saham yang dia peroleh, semakin tinggi kepercayaannya bahwa perusahaan akan memberikan return yang besar. Hal ini akan menyebabkan investor melakukan investasi dalam jumlah yang besar dan akhirnya berpengaruh kepada harga saham. 4. Tingkat Bunga Tingkat bunga bisa mempengaruhi harga saham dengan 1. mempunyai dampak pada keuntungan perusahaan 2. Berpengaruh pada persaingan antara saham dan obligasi. 5. Risk and Return Level Umumya resiko yang tinggi akan mendapatkan hasil yang tinggi pula, hal inilah yang diharapkan dari para investor. commit to user 19 Macam-macam saham menurut Jogiyanto sebagai berikut :

1. Saham Preferen

Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Saham preferen mempunyai beberapa hak yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Macam saham preferen 1 Convertible Preferred Stock Saham ini untuk menarik minat investor yang menyukai saham biasa, beberapa saham preferen menambah bentuk di dalamnya yang memungkinkan pemegangnya untuk menukar saham ini dengan saham biasa dengan rasio penukaran yang sudah ditentukan. 2 Callable Preferred Stock Saham ini memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu di masa mendatang dengan nilai yang tertentu. Harga tebusan ini biasanya lebih tinggi dari nilai nominal saham. 3 Floating atau Adjustable-rate Preferred Stock ARP Saham ini tidak membayar dividen secara tetap, tetapi tingkat dividen yang dibayar tergantung dari tingkat return dari sekuritas T-bill Treasury bill

2. Saham Biasa

Saham biasa adalah saham tanpa hak istimewa, misalnya atas dividen, penentuan pengurus, dan sisa harta perusahaan dalam hal terjadi likuidasi. commit to user 20 Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Beberapa hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa adalah: 1 Hak Kontrol Hak pemegang saham biasa untuk memilih pimpinan perusahaan 2 Hak Menerima Pembagian Keuntungan Hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. 3 Hak Preemptive Hak untuk mendapatkan persentasi kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan melindungi harga saham lama dari kemorosotan nilai.

3. Saham Treasuri

Saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali. Perusahaan emiten membeli kembali saham beredar sebagai saham treasuri dengan alasan sebagai berikut: 1 Akan digunakan dan diberikan kepada manajer atau karyawan di dalam perusahaan sebagai bonus dan kompensasi dalam bentuk saham 2 Meningkatkan volume perdagangan di pasar modal dengan harapan meningkatkan nilai pasarnya commit to user 21 3 Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk menaikkan laba per lembarnya. Dilihat dari cara peralihannya saham dapat dibedakan atas Tjiptono, 2001:6 : 1 Saham atas Unjuk Bearer Stocks Artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindah tangankan dari satu investor ke investor lain. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut maka dialah sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS. 2 Saham atas nama Registered Stocks Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu, yaitu dengan dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus memuat nama pemegang saham. Apabila sertifikat hilang, maka pemilik dapat minta penggantian. Menurut Tjiptono dan Hendi 2001:7 .saham dapat dikategorikan menurut kinerja perdagangan yaitu :

1. Saham

Blue Chip yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden. Istilah saham blue chip sudah menjadi hal jamak di pasar modal. Meski begitu, dalam aktivitas sehari-hari masih sering ditemukan adanya commit to user 22 salah pengertian bahwa saham blue chip identik dengan saham yang harganya mahal. Bahkan sebagian kecil investor masih ada yang menganggap bahwa saham blue chip jaminan mutu: tidak bakal rugi apabila dibeli. Saham blue chip memang senantiasa menjadi barang dagangan yang favorit di bursa efek. Saham blue chip ibarat barang dagangan dengan kualitas prima, sehingga banyak orang yang menyukai. Oleh karena itu saham blue chip selalu mudah dilempar ke pasar karena peminatnya besar. Umumnya saham blue chip memiliki ciri sebagai berikut: Kinerja keuangannya sehat, artinya dalam kondisi ekonomi normal dan stabil selalu mencatat pertumbuhan laba bersih dari tahun ke tahun, membagikan dividen kepada pemegang saham, jumlah saham yang beredar di masyarakat floating share tinggi sehingga likuiditas saham di pasar juga tinggi, ditransaksikan pada harga yang wajar, pergerakan atau fluktuasi harga saham di pasar berlangsung secara wajar, tidak melompat-lompat dan manajemen dikelola secara profesional bukan manajemen keluarga. Ciri seperti ini yang membuat pelaku pasar senantiasa memburu saham-saham blue chip.

2. Growth stock

1 Well – Known Saham – saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. commit to user 23 2 Lesser – Known Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten.

3. Income Stock

Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata – rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi

4. Counter Cyclical stock

Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

5. Speculative stock

Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti commit to user 24

D. PENILAIAN HARGA SAHAM

Seorang investor harus dapat memahami nilai yang berhubungan dengan saham untuk mendapatkan keuntungan.

1. Nilai Buku book value

Merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai buku memunjukkan aktiva bersih net assets yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Untuk menghitung nilai buku suatu saham, ada beberapa nilai yang berhubungan dengannya yang perlu diketahui yaitu · nilai nominal par value yaitu nilai kewajiban yang ditetapkan utnuk tiap-tiap lembar saham · agio saham selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya · nilai modal yang disetor paid- in capital merupakan total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau dengan saham biasa. · Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham

2. Nilai pasar market value

Merupakan harga dari saham di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. commit to user 25

3. Nilai intrinsik intrinsic value

Merupakan nilai sebenarnya dari perusahaan. Nilai pasar yang lebih kecil dari nlai intrinsiknya menunjukan bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang murah undervalued, karena investor membayar saham tersebut lebih kecil dari yang seharusnya dia bayar. Sebaliknya nilai pasar yang lebih besar dari nilai intrinsiknya menunjukan bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang mahal overvalued

E. INDEKS HARGA SAHAM

Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks-indeks tersebut adalah:

1. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG

Menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang mengeluarkan dan atau tidak memasukkan satu atau beberapa Perusahaan Tercatat dari perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham Perusahaan commit to user 26 Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik free float relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.

2. Indeks Sektoral

Menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan Manufatur.

3. Indeks LQ45

Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan. Kriteria yang mendasari pemilihan saham yang masuk di ILQ-45 adalah sebagai berikut: 1 Selama 12 bulan bulan terakhir, rata-rata transaksi sahamnya masuk dalam urutan 60 terbesar di pasar reguler 2 Selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai kapitalisasi pasarnya masuk dalam urutan 60 terbesar di pasar reguler. commit to user 27 3 Telah tercatat di BEI paling tidak selama 3 bulan. ILQ-45 diperbarui tiap 6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus Jogiyanto,2008:101 selain itu juga harus memenuhi kriteria kondisi keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah transaksi di pasar regule r.

4. Jakarta Islamic Index JII

Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham- saham yang masuk dalam kriteria syariah Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.

5. Indeks Kompas100

Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, fundamental yang kuat, serta kinerja perusahaan yang baik, serta dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.

6. Indeks BISNIS-27

Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan. commit to user 28

7. Indeks PEFINDO25

Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah Small Medium Enterprises SME. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal Return on Equity ROE dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.

8. Indeks SRI-KEHATI

Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia KEHATI. SRI adalah kependekan dari Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio PER dan Free Float. commit to user 29

9. Indeks Papan Utama

Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Utama.

10. Indeks Papan Pengembangan

Mengguanakn saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Pengembangan.

11. Indeks Individual

Indeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat. yaitu harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya. Indeks ini merupakan indikator perubahan harga suatu saham dibandingkan dengan harga perdananya

F. ANALISIS INVESTASI SAHAM

Dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham adalah analisis sekuritas fundamental atau analisis perusahaan and analisis teknis Analisis fundamental menggunakan data fundamental yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan dan lain-lain, sedang analisis teknis menggunakan data pasar dari saham misalnya harga dan volume transaksi saham untuk menentukan nilai dari saham. commit to user 30

1. Analisis Fundamental

Menurut Jogiyanto 2008:126 Untuk analisis fundamental ada dua pendekatan untuk menghitung nilai intrinsik saham yaitu dengan pendekatan nilai sekarang dan pendekatan PER PE ratio Approach Sedangkan menurut Munawir 2002:274 analisis fundamental adalah pendekatan dasar untuk melakukan analisis dan memilih saham dengan menerapkan share price forecasting model. Langkah pertama dalam penerapan model tersebut yaitu dengan mengidentifikasi dan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang antara lain faktor penjualan, pertumbuhan penjualan dan biaya serta kebijakan deviden Langkah kedua adalah menerapkan hubungan variabel atau faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Dalam analisis fundamental akan meliputi analisis terhadap: 1 Analisis Kondisi Makro ekonomi atau kondisi pasar Dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kondisi perekonomian makro tersebut terhadap kondisi pasar karena kondisi pasar akan mempengaruhi pemodal. Karena sulitnya memperkirakan kondisi pasar secara tepat maka para pemodal hanya dapat memperkirakan gejala-gejala perekonomian untuk memperkirakan arah pasar dan berapa lama perubahan tersebut akan terjadi. Pada umumnya ada hubungan antara jumlah uang commit to user 31 yang beredar dengan harga saham, peningkatan supply uang akan cenderung meningkatkan kegiatan ekonomi, akibatnya kebutuhan akan dana semakin meningkat dan mengakibatkan permintaan dana lebih besar dari penawaran dan bunga pinjaman naik. Peningkatan suku bunga akan menurunkan harga saham terdapat korelasi negatif antara gerakan suku bunga dengan kondisi pasar modal 2 Analisis Industri Adalah analisis untuk menentukan industri-industri apa yang diharapkan akan memberikan return yang paling baik. Berdasarkan klasifikasi atas mata dagangan atau sesuai dengan kondisi pasar modal di bursa efek industri adalah sebagai berikut: industri pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, industri barang konsumsi, properti, infra struktur, keuangan, serta perdagangan dan jasa. 3 Analisis kondisi spesifik perusahaan Analisis untuk memahami variabel-variabel yang mempengaruhi nilai intrinsik saham.

2. Analisis teknikal

Dengan analisis teknikal, para investor mencoba untuk mengidentifikasi perubahan kondisi pasar dari saham tertentu atau mungkin saham secara keseluruhan, yaitu dengan menganalisis perubahan harga lewat indikator teknis melalui grafik atau chart. commit to user 32 Analisis ini diartikan sebagai tindakan untuk mempelajari sekuritas tertentu dan pasar secara keseluruhan berdasarkan hukum permintaan dan penawaran, yang pada umumnya digambarkan dalam bentuk bar chart, line chart, atau grafik point and figue chart

G. INFLASI

Inflasi menurut Sukirno 1995:15 dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tingkat inflasi persentasi pertambahan kenaikan harga berbeda dari satu periode ke periode lainnya dan berbeda pula dari satu negara ke negara lainnya. Laju inflasi inflation rate menurut Mankiw 2000:30 adalah persentase perubahan tingkat harga dari periode sebelumnya. Di Negara-negara industri pada umumnya inflasi bersumber dari salah satu atau gabungan dari dua masalah ini yaitu: · Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan- perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa. · Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah. Disamping itu inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari kenaikan harga-harga yang diimpor, penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran barang serta commit to user 33 kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintahan yang kurang bertanggungjawab. Faktor-faktor yang menimbulkan inflasi: · Inflasi tarikan permintaan Terjadi apabila sector perusahaan tidak mampu dengan cepat melayani permintaan masyarakat yang wujud dalam pasaran. Inflasi ini biasanya berlaku pada ketika perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenega kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan pesat. · Inflasi desakan biaya Adalah masalah kenaikan harga-harga dalam perekonomian yang diakibatkan oleh kenaikan biaya produksi. Salah satu akibat dari inflasi adalah cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Inflasi juga menggalakan penanaman modal spekulatif. Pada masa inflasi terdapat kecenderungan di antara pemilik modal untuk menggunakan uangnya dalam investasi yang bersifat spekulatif. Inflasi yang bertambah cepat akan menimbulkan ketidakpastian dan arah perkembangan ekonomi tidak lagi dapat diramalkan dengan baik, keadaan ini akan mengurangi kegairahan pengusaha untuk mengembangkan kegiatan ekonomi. Macam inflasi menurut Boediono2001:156 · Inflasi ringan dibawah 10 setahun · Inflasi sedang antara 10-30 setahun commit to user 34 · Inflasi beratantara 30-100 setahun · Hiperinflasi diatas 100 setahun Inflasi di Indonesia diukur berdasarkan penggunaan berbagai indikator, diantaranya adalah Indek Harga Konsumen IHK, Indeks Harga Pedagang Besar IHPB, dan Indeks Implisit Produk Domestik Bruto. 1. Indeks Harga Konsumen IHK Yaitu Indeks yang digunakan untuk mengetahui perubahan harga dari waktu ke waktu dari tingkat harga umum barang-barang dan jasa yang dibutuhkan kelompok penduduk kota. Tidak seperti indikator inflasi lainnya, yang hanya mencakup barang- barang produksi lokal, IHK juga mencakup barang-barang impor. Indeks Harga Konsumen atau Costumer Price Index CPI dapat didefinisikan juga sebagai ukuran keseluruhan biaya yang harus dibayar oleh seorang konsumen guna memperoleh berbagai barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Sedangkan menurut Mankiw, pengertian dari IHK adalah harga sekelompok barang dan jasa diperbandingkan dengan harga sekelompok barang dan jasa yang sama pada tahun dasar 2003 : 30. IHK mengukur harga sekumpulan barang tertentu seperti bahan makanan pokok, sandang, perumahan dan aneka barang dan jasa yang dibeli konsumen. IHK mengubah harga berbagai barang dan jasa yang menjadi sebuah indeks tunggal yang mengukur seluruh tingkat harga, dan hanya mengukur harga barang dan jasa yang dibeli konsumen. Perubahan IHK dari tahun ke tahun menunjukkan besarnya laju inflasi, karena umumnya IHK dapat commit to user 35 tersedia lebih cepat dibandingkan dengan indikator lainnya. Selain itu IHK memiliki cakupan yang lebih luas, karena selain jumlah barangnya lebih banyak, survey pencatatan yang lebih luas, yaitu tersebar di berbagai ibukota propinsi. Besarnya inflasi ditunjukkan dengan naiknya IHK, sedangkan bila IHK mengalami penurunan berarti terjadi deflasi. Naiknya IHK mengindikasikan naiknya tingkat inflasi yang akan menyebabkan turunnya harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga. 2. Indeks Harga Pedagang BesarIHPB Yaitu indeks yang digunakan untuk mengetahui perubahan harga dari waktu ke waktu dari barang dan jasa di tingkat harga perdagangan besar produsen atau grosir. 3. Indeks Implisit Produk domestik Bruto GDP Deflaktor Yaitu indeks yang mempunyai cakupan lebih luas karena meliputi semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada satu waktu tertentu, sehingga perubahan indeks ini mencerminkan kenaikan tingkat harga-harga umum.

H. TINGKAT SUKU BUNGA

Dokumen yang terkait

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, SUKU BUNGA, INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M1) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

4 27 32

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

Analisis pengaruh tingkat inflasi, suku bunga sbi, jumlah uang beredar dan nilai tukar terhadap indeks saham lq-45 di bursa efek Indonesia periode 2009-2013

0 4 53

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009).

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009).

0 2 10

PENUTUP PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009).

0 3 9

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014.

0 3 11

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 12 15

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 3 18

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PT GURANG GARAM ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PT GURANG GARAM Tbk di BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7