Desain Penelitian METODE PENELITIAN

Suhaeni, 2014 PENGARUH LATIHAN MENGHEMBUSKAN NAFAS MELALUI HIDUNG PADA CERMIN KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DALAM MENGUCAP KONSONAN VELAR SENGAU “Ng” DALAM KATA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SLB ABCD ASYIFA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu cocok untuk mengetahui pengaruh perlakuan yaitu dengan menggunakan latihan menghembuskan nafas melalui hidung pada cermin kecil terhadap permasalahan kemampuan mengucap konsonan velar sengau “Ng” dalam kata pada siswa tunarungu. Penelitian ini menggunakan bentuk desain A-B-A, dengan desain A-B- A diharapkan akan memberikan petunjuk bahwa adanya hubungan sebab dan akibat antara variabel bebas Latihan menghembuskan nafas melalui hidung pada cermin kecil dan variabel terikat kemampuan mengucap kons onan “Ng”. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh perlakuan terhadap peningkatan kemampuan menguap konsonan velar sengau “Ng” anak tunarungu dengan menggunakan latihan menghembuskan nafas melalui hidung pada cermin kecil. Menurut Sunanto 2005:57 phase baseline adalah “phase saat variabel terikat target behaviour diukur secara periodik sebelum diberikan perlakuan tertentu ”. Dalam hal ini beberapa kali anak dapat melakukan dengan benar sebelum perlakuan diberikan. Sedangkan phase Treatment adalah phase saat target behavior di observasi atau diukur selama perlakuan tertentu diberikan. Desain A-B-A dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Grafik 3.1 Desain A-B-A Baseline A-1 Intervensi B Baseline A-2 4 8 4 Sesi waktu P e ri la k u s a sa ra n Suhaeni, 2014 PENGARUH LATIHAN MENGHEMBUSKAN NAFAS MELALUI HIDUNG PADA CERMIN KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DALAM MENGUCAP KONSONAN VELAR SENGAU “Ng” DALAM KATA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SLB ABCD ASYIFA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A-1 baseline 1 adalah lambang dari data garis datar baseline dasar. Baseline merupakan suatu kondisi awal kemampuan subjek dalam kemampuan latihan menghembuskan nafas melaui hidung pada cermin kecil dan kemampuan mengucap huruf konsonan “Ng” dalam kata sebelum diberi perlakuan sebanyak empat sesi sampai trend dan level data cenderung stabil. Setiap harinya dilakukan satu kali sesi, dimana setiap sesi dilakukan satu hari dengan waktu selama 15 menit. B Intervensi adalah data perlakuan atau intervensi, kondisi kemampuan subjek dalam melakukan latihan menghembuskan nafas melaui hidung pada cermin kecil selama intervensi. Pada tahap ini subjek diberi perlakuan dengan diberi latihan cara mengucap huruf konsonan “Ng” dalam kata. Intervensi diberikan secara berulang-ulang. Intervensi diberikan sebanyak delapan sesi dengan waktu selama 30 menit. A-2 Baseline 2 merupakan pengulangan kondisi baseline sebagai evaluasi bagaimana intervensi yang diberikan berpengaruh pada subjek. Pelaksanaan baseline-2 sebanyak empat sesi dengan waktu 15 menit

C. Metode Penelitian

Me tode penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu” dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan “penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Narbuko, C:2007:1 Menurut Hadi, S dalam Achmadi, 2007:2 mengungkapkan bahwa secara umum “metode penelitian diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan ”. Tujuan dari pada penelitian ini yaitu untuk memperoleh data mengenai pengaruh latihan menghembuskan nafas melalui hidung pada cermin kecil dalam Suhaeni, 2014 PENGARUH LATIHAN MENGHEMBUSKAN NAFAS MELALUI HIDUNG PADA CERMIN KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DALAM MENGUCAP KONSONAN VELAR SENGAU “Ng” DALAM KATA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SLB ABCD ASYIFA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu peningkatan kemampuan mengucap konsonan velar sengau “Ng” dalam kata pada siswa tunarungu kelas VIII SMPLB. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian eksperimen, menurut Fathoni Abdurahman 2006:99 bahwa “Metode penelitian eksperimen adalah metode percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu terhadap variabel yang lain melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja diciptakan ”. Metode eksperimen dalam penelitian ini digunakan dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melihat hasil atau akibat dari suatu perlakuan dalam penerapan latihan menghembuskan nafas melalui hidung pada cermin kecil dalam peningkatan kemampuan mengucap konsonan velar sengau “Ng” dalam kata pada siswa tunarungu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dalam bentuk Single Subject Research SSR. Metode eksperimen dalam penelitian ini, bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melihat hasil atau akibat dari suatu perlakuan yang diberikan terhadap subjek secara berulang-ulang. Sunanto 2005:41 mengemukakan bahwa: “Pada desain subjek tunggal pengukuran variabel terikat atau target behavior dilakukan berulang-ulang dengan periode waktu tertentu misalnya perminggu, perhari atau perjam. Perbandingan tidak dilakukan antar individu, kelompok tetapi perbandingan pada subjek yang sama dalam kondisi yang berbeda ”. Penggunaan metode eksperimen dengan rancangan single subjek research SSR pada penelitian ini, dipilih oleh peneliti dengan alasan metode ini cocok untuk mengetahui pengaruh perlakuan yaitu dengan menggunakan latihan menghembuskan nafas melalui hidung pada cermin kecil terhadap permasalahan kemampuan mengucap konsonan velar sengau “Ng” dalam kata pada siswa tunarungu.

D. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN ARTIKULASI DALAM MENGEMBANGKAN KONSONAN BILABIAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG.

1 3 34

PROGRAM INTERVENSI DINI BAGI ORANGTUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DAN BAHASA UNTUK ANAK TUNARUNGU.

6 27 57

PENERAPAN METODE PHONETIK PLACEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUCAP KONSONAN BILABIAL /M/ PADA ANAK TUNARUNGU.

6 36 31

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB B-C FADHILAH.

2 7 24

PENERAPAN PERMAINAN CHEERLEADERS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA UJARAN KATA BENDA PADA ANAK TUNARUNGU.

0 0 38

PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENINGKATKAN BAHASA RESEPTIF ANAK TUNARUNGU: Penelitian Eksperimen dengan Desain Single Subject Research pada Anak Tunarungu Kelas VIII SLB-B Sukapura.

3 14 34

PROPOSAL PTK PENGGUNAAN CD PENGAJARAN BICARA SEBAGI SUPLEMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK PENGAJARAN BICARA KONSONAN S PADA ANAK TUNARUNGU

0 0 23

EFEKTIFITAS METODE GLENN DOMAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 2 SEMESTER II DI SLB ABCD YPALB CEPOGO TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 19

PENGARUH LATIHAN MENIUP DALAM KEMAMPUAN MENGUCAPKAN KONSONAN HURUP H DALAM KATA PADA ANAK DOWN SYNDROME:(Single Subject Research di SLB Asih Manunggal Kota Bandung) - repository UPI S PLB 1005500 Title

0 0 3

PENERAPAN METODE PHONETIK PLACEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUCAP KONSONAN BILABIAL M PADA ANAK TUNARUNGU - repository UPI S PLB 1004921 Title

0 0 3