Prosedur Pengembangan Instrumen METODE PENELITIAN

Suhaeni, 2014 PENGARUH LATIHAN MENGHEMBUSKAN NAFAS MELALUI HIDUNG PADA CERMIN KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DALAM MENGUCAP KONSONAN VELAR SENGAU “Ng” DALAM KATA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SLB ABCD ASYIFA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan batasan di atas validitas dapat diartikan sejauhmana hasil pengukuran dapat diimplementasikan sebagai cerminan sasaran ukur yang berapa kemampuan, karakteristik, atau tingkah laku yang diukur melalui alat ukur yang tepat. Uji validitas bertujuan untuk mencari kesesuaian antara alat pengukuran dengan tujuan pengukuran atau ada kesesuaian antara pengukur dengan apa yang akan diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang mengecek kecocokan diantara butir-butir tes yang dibuat dengan indikator, materi dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Cara untuk mengetahui validitas isi digunakan pendapat dari para ahli Judgment Experts. Dalam hal ini setelah instrument dikontruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Perhitungan kecocokan terhadap validitas isi dilakukan dengan menghitung besarnya presentase pada pernyataan cocok, yaitu “presentase kecocokan suatu butir dengan tujuanindikator” berdasarkan penilaian gurudosen atau ahli. Melalui proses judgment kelayakan alat pengumpul data dapat digunakan sebagaimana mestinya. Adapun nama-nama ahli yang memberikan judgment adalah sebagai berikut: Table 3.4 Daftar Pemberi Judgment No Nama Jabatan 1 Endang Rusyani, M.Pd Kepala Lektor 2 Uji Sujiningsih, S.Pd Kepala Sekolah 3 Rusmiyati M.Pd Guru Kelas Butir tes dinyatakan valid jika kecocokannya dengan indicator mencapai lebih besar dari 50. Rumus yang digunakan adalah: Suhaeni, 2014 PENGARUH LATIHAN MENGHEMBUSKAN NAFAS MELALUI HIDUNG PADA CERMIN KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DALAM MENGUCAP KONSONAN VELAR SENGAU “Ng” DALAM KATA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SLB ABCD ASYIFA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F = x 100 ∑f Di mana : F = frekuensi cocok menurut penilai ∑f = jumlah ahli 2. Uji Realibilitas Instrumen Suatu instrument penelitian akan semakin dikatakan layak untuk digunakan di lapangan sebagai instrument yang baik, setelah diuji validitas oleh penilai ahli maka langkah selanjutnya adalah menguji realibilitas instrument tersebut. Hal ini beryujuan agar keampuhan instrument yang akan digunakan dapat teruji dan terpecaya. Arikunto 2006:178 menyatakan realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Pengujian ralibilitas yang peneliti lakukan adalah dengan realibilitas konsistensi internal. Realibilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan, Susetyo 2011:109 menyatakan realibilitas konsistensi internal didasarkan pada skor yang diperoleh dari satu perangkat tes dan sekali pengukuran pada peserta tes. Adapun rumus hitungan pengujian realibilitas instrument yang peneliti pilih adalah koefisien realibilitas Alpha Cronbach. Sustyo 2011:120 menyatakan koefisien realibilitas Alpha Cronbach digunakan untuk yang butir soalnya politomi, sehingga sering digunakan untuk tes yang berbentuk essay. Perhitungan alpha cronbach menggunakan variansi, yaitu variansi skor responden dan skor variansi Suhaeni, 2014 PENGARUH LATIHAN MENGHEMBUSKAN NAFAS MELALUI HIDUNG PADA CERMIN KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DALAM MENGUCAP KONSONAN VELAR SENGAU “Ng” DALAM KATA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SLB ABCD ASYIFA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu skor butir. Penggunaan variansi ini sama dengan perhitungan koefisien realibilitas keseluruhan perangkat ukur yang menggunakan variansi skor murni ganjil dan genap dengan variansi skor responden, yaitu: Keterangan: R 11 = realibilitas instrumen K = banyaknya soal ∑σ 2 b = jumlah varians butir σ 2 t = varians total Uji realibilitas instrument ini peneliti lakukan pada tujuh orang siswa tunarungu di SLB BC BINA WIDYA dan dilakukan hanya satu kali pengetesan, kemudian hasilnya langsung dihitung. Adapun hasil uji coba pada instrument mengucapkan “Ng” dalam kata mendapatkan hasil hitungan sebesar 0,99. Setelah dihitung secara keseluruhan dengan rumus alpha cronbach yang melibatkan pula dihitungnya varians per butir soal dan selanjutnya dihitung varians totalnya. Hitungan lebih jelasnya dapat dilihat dilampiran. Hasil uji realibilitas pada masing-masing instrument tersebut, keduanya memiliki kenyataan criteria penafsiran skor tinggi. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Arikunto 2006:276 bahwasannya criteria penafsiran dari skor hasil uji realibilitas sebagai berikut: a. Antara 0,800 – 1,00 = sangat tinggi b. Antara 0,600 – 0,799 = tinggi c. Antara 0,400 – 0,599 = cukup d. Antara 0,200 – 0,399 = rendah e. Antara 0,000 – 0,199 = sangat rendah r11= Suhaeni, 2014 PENGARUH LATIHAN MENGHEMBUSKAN NAFAS MELALUI HIDUNG PADA CERMIN KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DALAM MENGUCAP KONSONAN VELAR SENGAU “Ng” DALAM KATA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SLB ABCD ASYIFA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara pemberian tes. “Tes yaitu alat atau instrument yang digunakan untuk mengukur kemampuan, kecakapan individu pada aspek tertentu baik yang tampak maupun yang tidak nampak dan hasilnya berupa angka atau skor” Susetyo 2011:3. Melalui tes yang diberikan dalam penelitian ini akan diketahui kemampuan mengucapkan konsonan “Ng” pada subjek peneliatian. Tes yang akan diberikan sebanyak data pada fase kondisi baseline-1, intervensi dan baseline-2. Tes pada baseline-1 untuk mengetahui kondisi awal kemampuan mengucap konsonan “Ng” sebelum diberikan intervesi B . Tes diberikan pada kondisi intervensi untuk mengetahui ketercapailan latihan menghembuskan nafas melalui hidung pada cermin selama mendapatkan perlakuan, dan tes diberikan juga pada kondisi baseline-2 yang bertujuan untuk melihat apakah intervensi yang dilakukan memberikan pengaruh terhadap kemampuan m engucap konsonan “Ng” pada anak tunarungu di kelas VIII.

I. Teknik Pengolahan Data

Teknik penolahan data dalam penelitian ini menggunakan pengukuran persentase yang merupakan suatu pengukuran variabel terikat yang biasa digunakan oleh peneliti untuk mengukur prilaku. Persentase dihitung dengan cara jumlah soal yang benar dibagi jumlah maksimum dikalikan seratus. Suhaeni, 2014 PENGARUH LATIHAN MENGHEMBUSKAN NAFAS MELALUI HIDUNG PADA CERMIN KECIL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DALAM MENGUCAP KONSONAN VELAR SENGAU “Ng” DALAM KATA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SLB ABCD ASYIFA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk mengolah data dan menganalisa data pada penelitian ini yaitu menggunakan statistik deskriptif. “Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang membahas cara pengumpulan dan penyajian data, sehingga mudah untuk dipahami dan memberikan informasi yang berguna. Statistik ini hanya berfungsi menguraikan dan menerangkan keadaan, persoalan tanpa menarik kesimpulan terhadap data yang lebih luas atau populasi ” Susetyo, 2010:4. Penyajian data penelitian ini dalam bentuk tabel dan grafik garis. Bentuk grafik yang digunakan adalah grafik garis. Fungsi dari grafik garis ini adalah untuk memperjelas gambaran dari pelaksanaan eksperimen. Menurut Sunanto 2006:30 komponen-komponen yang harus dipenuhi untuk membuat grafik antara lain: 1. Absis adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan satuan untuk waktu. 2. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertical yang menunjukkan satuan untuk variabel terikat atau perilaku sasaran. 3. Titik awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai titik awal skala. 4. Skala garis-garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukkan ukuran. 5. Label Kondisi yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen, misalnya baseline atau intervensi. 6. Garis perubahan kondisi yaitu garis vertical yang menunjukkan adanya perubahan dari kondisi ke kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk garis putus-putus.

J. Analisis Data

Analisis data merupakan tahap terakhir sebelum menarik kesimpulan. Pada penelitian eksperimen dengan subyek tunggal menggunakan statistik deskriptif yang sederhana, hal ini bertujuan agar memperoleh gambaran yang jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu yang ditentukan. Menurut Sunanto dkk 2006:68-76 ada dua cara dalam menganalisis data yang telah didapat selama di lapangan yaitu analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN ARTIKULASI DALAM MENGEMBANGKAN KONSONAN BILABIAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III SLB AL-FITHRI KABUPATEN BANDUNG.

1 3 34

PROGRAM INTERVENSI DINI BAGI ORANGTUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DAN BAHASA UNTUK ANAK TUNARUNGU.

6 27 57

PENERAPAN METODE PHONETIK PLACEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUCAP KONSONAN BILABIAL /M/ PADA ANAK TUNARUNGU.

6 36 31

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SLB B-C FADHILAH.

2 7 24

PENERAPAN PERMAINAN CHEERLEADERS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA UJARAN KATA BENDA PADA ANAK TUNARUNGU.

0 0 38

PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENINGKATKAN BAHASA RESEPTIF ANAK TUNARUNGU: Penelitian Eksperimen dengan Desain Single Subject Research pada Anak Tunarungu Kelas VIII SLB-B Sukapura.

3 14 34

PROPOSAL PTK PENGGUNAAN CD PENGAJARAN BICARA SEBAGI SUPLEMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM PRAKTEK PENGAJARAN BICARA KONSONAN S PADA ANAK TUNARUNGU

0 0 23

EFEKTIFITAS METODE GLENN DOMAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNARUNGU KELAS 2 SEMESTER II DI SLB ABCD YPALB CEPOGO TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 19

PENGARUH LATIHAN MENIUP DALAM KEMAMPUAN MENGUCAPKAN KONSONAN HURUP H DALAM KATA PADA ANAK DOWN SYNDROME:(Single Subject Research di SLB Asih Manunggal Kota Bandung) - repository UPI S PLB 1005500 Title

0 0 3

PENERAPAN METODE PHONETIK PLACEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUCAP KONSONAN BILABIAL M PADA ANAK TUNARUNGU - repository UPI S PLB 1004921 Title

0 0 3