Suhaeni, 2014 PENGARUH LATIHAN MENGHEMBUSKAN NAFAS MELALUI HIDUNG PADA CERMIN KECIL UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DALAM MENGUCAP KONSONAN VELAR SENGAU “Ng” DALAM KATA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SLB ABCD ASYIFA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Persiapan awal penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut:
1 Mengajukan pengangkatan dosen pembimbing.
2 Permohonan surat pengantar dari fakultas kepada Rektor untuk
selanjutnya mengajukan surat pengantar ke KESBANGPOL. 3
Permohonan ijin penelitian ke Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk memperoleh surat rekomendasi untuk melaksanakan penelitian ke
SLB ABCD Asyifa Bandung.
2. Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan penelitian latihan menghembuskan nafas melalui hidung pada cermin kecil dalam meningkatkan kemampuan
mengucap konsonan velar sengau “Ng” pad siswa tunarungu dengan desai A-B-A memiliki tiga tahapan sebagai berikut:
a. Baseline A-1
Pada tahap ini pengukuran kemampuan dilakukan selama empat sesi untuk memperoleh baseline sebagai pembanding. Dimana masing-
masing sesi dilakukan dihari yang berbeda tanpa menggunakan latihan menghembuskan nafas melalui hidung pada cermin kecil
dengan durasi waktu 30 menit dengan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
1. Dilakukan senam pemanasan sebagai langkah awal latihan.
2. Kedua untuk mengukur kemampuan mengucap konsonan velar
sengau “Ng” dalam kata anak diberikan beberapa kata untuk diucapkan yang ada pada butir soal untuk melihat sejauhmana
kemam puan anak dalam mengucap konsonan velar sengau “Ng”
dalam kata. 3.
Untuk mengukur kemampuan mengucap konsonan velar sengau “Ng” dilakukan dengan menghitung presentase kata yang
diucapkan anak.
Suhaeni, 2014 PENGARUH LATIHAN MENGHEMBUSKAN NAFAS MELALUI HIDUNG PADA CERMIN KECIL UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DALAM MENGUCAP KONSONAN VELAR SENGAU “Ng” DALAM KATA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VIII SLB ABCD ASYIFA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pada tes awal ini peneliti memberikan dengan melakukan tes lisan yang dilakukan dengan penulis menuliskan kata dikertas lalu
anak membaca kata yang dituliskan. b.
Intervensi Fase intervensi adalah kondisi kemampuan subjek dalam
melakukan latihan menghembuskan nafas melaui hidung pada cermin kecil selama intervensi. Pada tahap ini subjek diberi
perlakuan dengan diberi latihan cara mengucap huruf konsonan “Ng”. Intervensi diberikan secara berulang-ulang. Intervensi
diberikan sebanyak delapan sesi. Siswa diberikan pengajaran tentang latihan menghembuskan nafas melalui hidung pada cermin kecil
yang berdasarkan pada rencana pembelajaran RPP. Tahap ini siswa diajarkan dan diarahkan untuk latihan
menghembuskan nafas melalui hidung pada cermin kecil secara mandiri, kemudian siswa membaca kata berawalan “Ng”, ditengah
dan diakhir kata. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, evaluasi dilakukan dengan mengeteskan ke anak kata secara acak, kemudian
dimasukkan ke dalam format data hasil intervensi. c.
Baseline A-2 Kondisi baseline sebagai evaluasi bagaimana intervensi yang
diberikan berpengaruh pada subjek. Pelaksanaan baseline-2 sebanyak empat sesi dengan menggunakan format tes dan prosedur