BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Viskositas Larutan Kitosan
Pengujian viskositas larutan kitosan dilakukan dengan menggunakan viscometer Brookfield. Data hasil pengujian viskositas larutan kitosan dengan variasi
lama penyimpanan disajikan dalam tabel 4.1.
Tabel 4.1. Viskositas Larutan Kitosan dengan Perbedaan Waktu
Hari Viskositas Larutan Kitosan cps
0,2 0,4
0,6 0,8
1 KS
KS
1
KS
2
KS
1
KS
2
KS
1
KS
2
KS
1
KS
2
KS
1 2
1 43
65 135
210 300
460 490
850 760 1550
2 38
59 112
205 286
424 412
811 646 1300
3 35
53 98
192 249
388 385
744 575 1215
4 31
46 87
181 205
347 366
695 505 1168
5 27
40 78
165 189
306 315
637 485 1115
Keterangan : KS
1
KS = kitosan berat molekul sedang
2
= kitosan berat molekul tinggi
Perubahan viskositas larutan kitosan dapat dilihat pada hari ke-1 dimana pada hari ke – 2 dan seterusnya didapati nilai yang menurun disebabkan telah terjadi
hidrolisis pada larutan kitosan setiap harinya.
Universita Sumatera Utara
Gambar 4.1. Grafik perubahan viskositas larutan kitosan 0,2
Pada larutan kitosan 0,2 gambar 4.1 terjadi penurunan viskositas mulai penyimpanan hari 1 sampai 5 sebesar 16 cps untuk kitosan dengan berat molekul
sedang. Sementara untuk kitosan dengan berat molekul tinggi, terjadi penurunan sebesar 25 cps.
Gambar 4.2. Grafik perubahan viskositas larutan kitosan 0,4
10 20
30 40
50 60
70
1 2
3 4
5 43
38 35
31 27
65 59
53 46
40
Vi sk
o si
ta s
cp s
Hari
KS1 KS2
50 100
150 200
250
1 2
3 4
5 135
112 98
87 78
210 205
192 181
165
Vi sk
o si
ta s
cp s
Hari
KS1 KS2
Universita Sumatera Utara
Pada larutan kitosan 0,4 gambar 4.2 terjadi penurunan viskositas mulai penyimpanan hari 1 sampai 5 sebesar 57 cps untuk kitosan dengan berat molekul
sedang. Sementara untuk kitosan dengan berat molekul tinggi, terjadi penurunan sebesar 45 cps.
Gambar 4.3. Grafik perubahan viskositas larutan kitosan 0,6
Pada larutan kitosan 0,6 gambar 4.3 terjadi penurunan viskositas mulai penyimpanan hari 1 sampai 5 sebesar 111 cps untuk kitosan dengan berat molekul
sedang. Sementara untuk kitosan dengan berat molekul tinggi, terjadi penurunan sebesar 154 cps.
Gambar 4.4. Grafik perubahan viskositas larutan kitosan 0,8
100 200
300 400
500
1 2
3 4
5 300
286 249
205 189
460 424
388 347
306
Vi sk
o si
ta s
cp s
Hari
KS1 KS2
200 400
600 800
1000
1 2
3 4
5 490
412 385
366 315
850 811
744 695
637
Vi sk
o si
ta s
cp s
Hari
KS1 KS2
Universita Sumatera Utara
Pada larutan kitosan 0,8 gambar 4.4 terjadi penurunan viskositas mulai penyimpanan hari 1 sampai 5 sebesar 175 cps untuk kitosan dengan berat molekul
sedang. Sementara untuk kitosan dengan berat molekul tinggi, terjadi penurunan sebesar 213 cps.
Gambar 4.5. Grafik perubahan viskositas larutan kitosan 1
Pada larutan kitosan 1 gambar 4.5 terjadi penurunan viskositas mulai penyimpanan hari 1 sampai 5 sebesar 275 cps untuk kitosan dengan berat molekul
sedang. Sementara untuk kitosan dengan berat molekul tinggi, terjadi penurunan sebesar 435 cps.
Dari pengujian viskositas diketahui bahwa viskositas larutan kitosan menurun seiring dengan lamanya penyimpanan larutan kitosan. Pada larutan kitosan 0,2
penurunan viskositas yang terjadi tidak terlalu signifikan, namun pada larutan kitosan 1 terjadi penurunan viskositas yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena
terjadinya hidrolisis antara kitosan dengan larutan asam asetat. Kitosan memiliki gugus hidroksil dan amina yang dapat memberi jembatan hydrogen secara
intermolekuler dan intramolekuler. Semakin lama waktu kontak antara kitosan
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1 2
3 4
5 760
646 575
505 485
1550 1300
1215 1168
1115
Vi sk
o si
ta s
cp s
Hari
KS1 KS2
Universita Sumatera Utara
dengan asam asetat, ikatan hydrogen yang terbentuk antara Hidrogen dari gugus amina pada kitosan dengan Hidrogen dari asam asetat juga semakin banyak.
Menurut Muzzarelli 1977, untuk konsentrasi yang sama dengan berat molekul yang berbeda akan semakin nyata perubahan hidrolisis yang terjadi pada larutan kitosan,
ini menunjukkan data pengujian viskositas larutan kitosan yang dilakukan memang mengalami hidrolisisis sesuai yang dilaporkan Muzzarelli.
Demikian juga untuk kitosan dengan berat molekul sama, semakin tinggi konsentrasi maka penurunan viskositas juga semakin nyata terlihat. Hal ini dikarenakan
semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak kitosan yang terlarut dalam larutan asam yang juga berarti semakin banyak gugus hidroksil dan amina yang terdapat dalam
larutan sehingga semakin banyak jembatan hydrogen yang dapat terbentuk akibat kontak dengan larutan asam.
4.2 Karakterisasi dengan SEM