dipisahkan dari zat penstabil dan surfaktan dengan menggunakan sentrifugasi. Pada teknik gelasi ionik dilakukan pencampuran antara polimer yang bersifat polikation
dengan polianion. Tiyaboonchai et al. 2003 menyatakan bahwa nanopartikel dapat dibuat
melalui empat metode. Metode tersebut diantaranya gelasi ionik, mikroemulsi, difusi emulsifikasi pelarut dan komplek polielektrolit. Metode yang berkembang luas adalah
metode gelasi ionik dan metode pembentukan kompleks polielektrolit Tiyaboonchai et al
. 2003. Pada metode gelasi ionik, dilakukan pencampuran polikation kitosan dengan polianion sodium tripolifosfat yang mengakibatkan interaksi antara muatan
positif pada gugus amino kitosan dan muatan negatif pada TPP. Beberapa peneliti yang menggunakan metode gelasi ionik kitosan dengan TPP antara lain: Kumar
2000 dalam pembentukan nanopartikel kitosan polietilen oksida, ukuran nanopartikel yang diperoleh berkisar 200-1000 nm.
2.5 Kitosan Nanopartikel
Kitosan nano adalah kitosan yang mana partikelnya berukuran 100-400 nm. Sekarang ini, banyak ahli-ahli menggunakan kitosan dengan nano teknologi, You
Shan Szeto dan Zhigang Hu untuk menyiapkan nanopartikel dimana kitosan dilarutkan dalam asam lemah kemudian ditambahkan larutan yang bersifat basa
seperti amoniak, natrium hidroksida atau kalium hidroksida kemudian distirer dengan kecepatan 300 rpm sehingga diperoleh gel kitosan putih dan dibilas dengan aquades
sampai netral kemudian ditempatkan pada ultrasonik bath untuk memecah partikel gel kitosan menjadi lebih kecil Szeto,2007. Sebagian ahli juga mencoba metode lain
untuk menyiapkan kitosan nano dengan menambahkan larutan tripoliposfat kedalam larutan kitosan sehingga diperoleh emulsi kitosan sambil distirer dengan kecepatan
1200 rpm kemudian emulsi di buat pH 3,5 dengan menambahkan asam asetat hasilnya akan berupa suspensi kitosan Cheung, 2008. Kitosan dalam bentuk
nanopartikel ini pun bersifat netral, tidak toksik, dan memiliki stabilitas yang konstan Mohanraj Chen 2006.
Universita Sumatera Utara
Kim et al 2006 berhasil membuat kitosan nanopartikel berukuran 50-200 nm menggunakan metode ultrasonikasi dilanjutkan dengan metode pengering beku
Freeze Dryer. Penelitian nanokitosan umumnya manggunakan senyawa pengikat silang dan
surfaktan. Zat pengikat silang yang sering digunakan adalah glutaraldehida, sedangkan surfaktan yang banyak dipakai adalah surfaktan nonionik Tween 80 dan
span 80. Selain itu, ada senyawa yang bisa berfungsi sebagai pengikat silang sekaligus sebagai surfaktan, yaitu asam oleat Wahyono, 2010.
Umumnya pembentukan ikatan silang ionik antara polikationik kitosan dengan senyawa polianion akan lebih disukai. Tripolifosfat TPP yang merupakan
senyawa polianion merupakan zat pengikat silang yang baik. Kekuatan mekanik gel kitosan meningkat dengan menggunakan TPP karena TPP memiliki rapatan muatan
negatif yang tinggi sehingga interaksi dengan polikationik kitosan akan lebih besar Shu Zhu 2002.
Metode yang paling umum dalam pembuatan nanopartikel melalui proses gelasi ionik yaitu metode magnetic stirrer, metode homogenizer ultrasonik dan
metode high speed.. Salah satu contoh metode gelasi ionik ini adalah mencampurkan polimer kitosan dengan polianion sodium tripolifosfat yang menghasilkan interaksi
antara muatan positif pada gugus amino kitosan dengan muatan tripolifosfat. Tripolifosfat dianggap sebagai zat pengikat silang yang paling baik Mohanraj
Chen 2006. Proses terbentuknya kitosan nanopartikel dengan gelasi ionik dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kitosan Nanopartikel dengan Gelasi Ionik
Universita Sumatera Utara
Dalam penelitian ini, pengikat silang yang digunakan adalah Tripolipospat TPP.