Tabel 2.2 Spesifikasi Kitosan Niaga Parameter
Ciri
Ukuran Partikel Serpihan sampai bubuk
Kadar air ≤ 10,0
Kadar abu ≤ 2,0
Warna larutan Tidak berwarna
N-deasetilasi ≥ 70,0
Kelas Viskositas cps : - Rendah
- Medium - Tinggi pelarut organic
- Sangat tinggi 200
200-799 800-2000
2000 Sugita, 2009
2.1.2 Sifat-sifat Fisika dan Kimia Kitosan
Pada umumnya polisakarida alami seperti selulosa, dekstrin, pektin, alginat, agar-agar, karagenan bersifat netral atau sedikit asam, sedangkan kitin dan kitosan
bersifat basa Kumar, 2000. Kitosan merupakan padatan amorf yang berwarna putih kekuningan dengan
rotasi spesifik [α]
D 11
-3 hingga -10 pada konsentrasi asam asetat 2. Kitosan larut pada kebanyakan larutan asam organic pada pH sekitar 4,0, tetapi tidak larut pada pH
lebih besar dari 6,5 juga tidak larut dalam pelarut alcohol, air dan aseton. Dalam asam mineral pekat seerti HCl dan HNO
3
, kitosan larut pada konsentrasi 0,15-1,1, tetapi tidak larut pada konsentrasi 10. Kitosan tidak larut dalam H
2
SO
4
pada berbagai konsentrasi, sedangkan dalam H
3
PO
4
tidak larut pada konsentrasi 1 sementara pada konsentrasi 0,1 sedikit larut. Perlu untuk kita ketahui, bahwa kelarutan kitosan
dipengaruhi oleh bobot molekul, derajat deasetilasi dan rotasi spesifiknya yang beragam bergantung pada sumber dan metode isolasi serta transformasinya. Sifat
Universita Sumatera Utara
fisika dan kimia kitosan tersebut telah dijadikan bagian dalam penentuan spesifikasi kitosan niaga.
Tabel 2.3 Kelarutan Kitosan dalam Berbagai Asam
Konsentrasi Asam Organik Konsentrasi Asam Organik
10 50
50 Asam asetat
+ ±
- Asam adipat
- -
- Asam sitrat
+ -
- Asam format
+ +
+ Asam laktat
+ -
- Asam maleat
+ -
- Asam malonat
+ -
- Asam Oksalat
+ -
- Asam propionate
+ -
- Asam piruvat
+ +
- Asam suksinat
+ -
- Asam tartrat
+ -
- Ket :
+ larut - tidak larut
± larut sebagian Sugita, 2009
Kitosan dapat membentuk gel dalam N-metilmorpholin N-Oksida yang dapat digunakan dalam formulasi pelepasan obat terkendali. Kandungan nitrogen dalam
kitin berkisar 5-8 tergantung pada tingkat deasetilasi sedangkan nitrogen pada kitosan kebanyakan dalam bentuk gugus amino. Maka kitosan bereaksi melalui gugus
amino dalam pembentukan N-asilasi dan reaksi basa schiff, merupakan reaksi yang penting Kumar, 2000.
Universita Sumatera Utara
Sifat fisik yang khas dari kitosan yaitu mudah dibentuk menjadi spons, larutan, gel, pasta, membran dan serat yang sangat berperan dalam aplikasinya
Kaban, 2009.
2.1.3 Kegunaan Kitosan