Teknik Analisis Data EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT ( MMP ) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN CILACAP

commit to user 49 4 Uji Reliabilitas Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan tetapi mempunyai kondisi yang sama pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Budiyono, 2003: 65 Dalam penelitian ini instrumen tes yang digunakan adalah tes obyektif bentuk pilihan ganda. Oleh karena itu rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat reliabilitas menggunakan rumus dari Kuder-Richardson atau rumus KR-20 berikut: ÷ ÷ ø ö ç ç è æ - ÷ ø ö ç è æ - = å 2 2 11 . 1 t i i t s q p s n n r , dengan 11 r = indeks reliabilitas instrumen. n = banyaknya butir instrumen. 2 t s = variansi total. i p = proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke-i. i q = 1 – i p . Soal dikatakan reliabel jika 11 r 0,70. Budiyono 2003: 69

E. Teknik Analisis Data

1 . Uji Prasyarat Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. commit to user 50 a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Lilliefors. Adapun prosedur ujinya adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis. H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2. Taraf signifikansi : a = 0,05 3. Statistik uji L = Maks i i z S z F - dengan: i i X X z s - = , s = standar deviasi. F z i = P Z ≤ z i ; Z ~ N0,1. Sz i = proporsi cacah Z ≤ z i terhadap seluruh z i. 4. Daerah kritik DK= { L │L L a;n } dengan n adalah ukuran sampel. 5. Keputusan uji. H diterima jika LÏ DK dan H ditolak jika LÎ DK. Jika H diterima berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan jika H ditolak berarti sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal. Budiyono, 2009:169-171 commit to user 51 b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah k sampel mempunyai variansi yang sama. Untuk menguji homogenitas ini digunakan uji Bartlett dengan statistik uji Chi Kuadrat sebagai berikut: 1. Hipotesis H : 2 2 2 1 2 ... k s s s = = = populasi – populasi homogen . H 1 : tidak semua variansi sama populasi – populasi tidak homogen . 2. Taraf signifikansi; a = 0,05. 3. Statistik uji 2 2 j 2, 303 log f log j f RKG s c c = - å dengan: 2 2 1 ~ k c c - . k = banyaknya sampel. f = derajat kebebasan untuk RKG = N – k . f j = derajat kebebasan untuk s j 2 = n j – 1 dengan j = 1, 2 ,…, k . N = banyaknya seluruh nilai ukuran . j n = banyaknya nilai ukuran sampel ke – j = ukuran sampel ke-j. j 1 1 1 1 3 1 f c k f æ ö = + - ç ÷ ç ÷ - è ø å . RKG = rataan kuadrat galat = j j SS f å å . 2 2 2 j SS 1 j j j j j x x n s n = - = - å å . commit to user 52 4. Daerah kritik DK { } 2 2 2 ; 1 k a c c c - = untuk beberapa a dan k – 1 nilai 2 1 ; - k a c dapat di lihat pada tabel nilai Chi Kuadrat dengan derajat kebebasan k – 1. 5. Keputusan uji H diterima jika harga statistik uji jatuh di luar daerah kritik. H ditolak jika harga statistik uji jatuh di dalam daerah kritik. Budiyono 2009: 174-177 2. Uji Keseimbangan Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah ketiga kelompok yaitu baik kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2 maupun kelompok kontrol dalam keadaan seimbang atau tidak sebelum ketiga kelompok tersebut mendapat perlakuan. Sebelum dilakukan uji keseimbangan dengan uji anava satu jalan, diperlukan persyaratan bahwa setiap populasi harus berdistribusi normal sifat normalitas populasi dan populasinya harus mempunyai variansi yang sama sifat homogenitas variansi populasi. Untuk itulah perlu melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun prosedur uji keseimbangan dengan menggunakan uji F, sebagai berikut: a. Hipotesis H o : m 1 = m 2 = m 3. H 1 : Paling sedikit ada dua rerata yang tidak sama. b. Tingkat signifikansi : a = 0,05. c. Statistik uji yang digunakan commit to user 53 F obs = RKG RKA . d. Komputasi Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini didefinisikan besaran sebagai berikut : 1 = N G 2 2 = å k j i ijk X , , 2 3= å j j j n T 2 Jumlah kuadrat: JKA = 3 – 1 JKG = 2 – 3 JKT = 2 – 1 Derajat kebebasan: dkA = k – 1 dkG = N – k dkT = N – 1 Berdasar jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing- masing, maka rerata kuadrat adalah: RKA = dkA JKA RKG = dkG JKG . e. Daerah kritik : DK= { } k N k F F F - - ; 1 ; | a . f. Keputusan uji H diterima jika harga statistik uji F jatuh di luar daerah kritik atau F ÏDK. H ditolak jika harga statistik uji F jatuh di dalam daerah kritik atau F ÎDK. Jika H diterima maka berarti populasi mempunyai rerata yang sama populasi seimbang dan jika H ditolak berarti populasi mempunyai rerata yang tidak sama populasi tidak seimbang. Budiyono, 2009: 197 3. Uji Hipotesis Hipotesis penelitian diuji dengan teknik analisis variansi dua jalan 3 x 2 dengan commit to user 54 sel tak sama. Analisis variansi dua jalan bertujuan untuk menguji perbedaan efek pengaruh 2 variabel bebas yaitu model pembelajaran faktor A dengan gaya kognitif peserta didik faktor B serta interaksi antara model pembelajaran dengan gaya kognitif peserta didik faktor AB terhadap variabel terikatnya yaitu hasil belajar matematika. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk analisis variansi dua jalan adalah bahwa populasi harus berdistribusi normal dan harus mempunyai variansi yang sama homogen. Untuk itu diperlukan uji normalitas dan uji homogenitas seperti yang telah dijelaskan di depan. Model untuk data populasi pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah sebagai berikut : e ab b a m ijk ij j i ijk x + + + + = dengan : x ijk = data amatan ke k pada baris ke- i dan kolom ke- j . m = rerata dari seluruh data amatan rerata besar, grand mean . a i = efek baris ke- i pada variabel terikat. b j = efek kolom ke- j pada variabel terikat. ab ij = kombinasi efek baris ke- i dan kolom ke- j pada variabel terikat. e ijk = deviasi data amatan terhadap rataan populasinya m yang berdistribusi normal dengan rerata 0 dan variansi 2 e s . i = 1, 2, 3 dengan 1 = pembelajaran model MMP dan unsur- unsur STAD. 2 = pembelajaran dengan model MMP. 3 = model konvensional. commit to user 55 j = 1, 2 dengan 1 = gaya kognitif reflektif. 2 = gaya kognitif impulsif. Budiyono 2009: 229 a. Hipotesis H 0A : a i = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3 tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat. H 1A : paling sedikit ada satu a i yang tidak nol ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat. : H 0B : b j = 0 untuk setiap j = 1, 2 tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. H 1B : paling sedikit ada satu b j yang tidak nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. H 0AB : ab ij = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2 tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. H 1AB : paling sedikit ada satu ab ij yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. b. Komputasi 1. Notasi dan Tata Letak Data Tabel 3.6 Data Amatan, Rerata dan Jumlah Kuadrat Deviasi Gaya kognitif b 1 b 2 a 1 n 11 11 X å 11 X n 12 12 X å 12 X commit to user 56 Gaya kognitif b 1 b 2 Model Pembelajaran 2 11 X å C 11 SS 11 2 12 X å C 12 SS 12 a 2 n 21 21 X å 21 X 2 21 X å C 21 SS 21 n 22 22 X å 22 X 2 22 X å C 22 SS 22 a 3 n 31 å 31 X 31 X å 2 31 X C 31 SS 31 n 32 å 32 X 32 X å 2 32 X C 32 SS 32 Tabel 3.7 Rerata dan Jumlah Rerata Faktor b Faktor a b 1 b 2 Total a 1 11 X 12 X A 1 a 2 21 X 22 X A 2 a 3 31 X 32 X A 3 Total B 1 B 2 G Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan notasi – notasi sebagai berikut: n ij = banyaknya data amatan pada sel ij . commit to user 57 h n = rataan harmonik frekuensi seluruh sel = å ij ij n pq 1 . å = ij ij n N = banyaknya seluruh data amatan. SS 2 2 ijk k ij ijk k i jk n X X æ ö ç ÷ è ø = - å å = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij . ij ij X AB = = rerata pada sel ij . å = = j ij i AB A jumlah rerata pada baris ke- i . ij j i B AB = = å jumlah rerata pada kolom ke- j . = å = ij ij AB G jumlah rerata semua sel. 2. Komponen Jumlah kuadrat Didefinisikan sebagai: pq G 1 2 = . å = j 2 j p B 4 . å = ij ij SS 2 . å = ij ij AB 2 5 . 2 i i 3 q A = å . 3. Jumlah Kuadrat JK { } 1 3 n JKA - = h . { } 1 4 n JKB - = h . { } 4 3 5 1 n JKAB - - + = h . 2 JKG = . JKT JKA JKB JKAB JKG = + + + . commit to user 58 4. Derajat Kebebasan dk dkA = p – 1. dkB = q – 1. dkAB = p – 1q – 1 . dkG = N – pq. dkT = N – 1. 5. Rerata Kuadrat RK JKA RKA dkA = . dkB JKB RKB = . dkAB JKAB RKAB = . dkG JKG RKG = . b. Statistik uji Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah: 1. Untuk H 0A adalah RKG RKA F = a yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq . 2. Untuk H 0B adalah RKG RKB F = b yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq. 3. Untuk H 0AB adalah RKG RKAB F = ab yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 q – 1 dan N – pq. c. Daerah kritik: Untuk masing – masing nilai F di atas daerah kritiknya adalah : 1. Daerah kritik untuk F a adalah { } pq - N 1, - p ; a a F F F DK a = . 2. Daerah kritik untuk F b adalah { } pq - N 1, - q ; b b F F F DK a = . 3. Daerah kritik untuk F ab adalah { } pq - N 1, - 1q - p ; ab ab F F F DK a = . Budiyono, 2009: 229-231 commit to user 59 d. Keputusan uji : H ditolak jika F obs Î DK e. Rangkuman analisis variansi. Tabel 3.8 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber JK dk RK F obs F a Baris A Kolom B Interaksi AB Galat G JKA JKB JKAB JKG p – 1 q – 1 p –1q -1 N - pq RKA RKB RKAB RKG F a F b F ab - F F F Total JKT N – 1 - - - Budiyono, 2009: 215 4. Uji Lanjut Pascaanava Uji Komparasi Ganda Jika H 0A , H 0B , dan H 0AB ditolak maka harus dilakukan uji lanjut pascaanava uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe’. Tujuannya untuk melakukan pelacakan terhadap perbedaan antara rerata antar kolom, antar baris maupun antar sel. Pada penelitian ini, terdiri dari 3 baris 3 model pembelajaran sehingga perlu dilakukan uji komparasi ganda. Sedangkan hanya ada 2 kolom 2 tipe gaya kognitif sehingga tidak perlu melakukan uji lanjut pascaanava, karena cukup dengan melihat rerata marginalnya saja. Langkah-langkah uji komparasi ganda dengan metode Scheffe’ adalah: a. Komparasi Rerata Antar Baris Uji Scheffe’ untuk komparasi rerata antar baris adalah: ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + - = . i. 2 . . j. - .i. 1 n 1 RKG F j j i n X X commit to user 60 dengan: F i. – j. = nilai F obs pada pembandingan rerata baris ke-i dan baris ke-j. . i X = rerata pada baris ke-i. . j X = rerata pada baris ke-j. RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi. n i. = ukuran sampel baris ke-i. n j. = ukuran sampel baris ke-j. sedangkan daerah kritik untuk uji itu adalah DK = { } pq N p F p F F - - - , 1 ; 1 | a . b. Komparasi Rerata Antar Sel pada Kolom yang Sama Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama adalah : ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + - = k j k j ij X X n 1 n 1 RKG F ij 2 kj - ij dengan : F ij – kj = nilai F obs pada pembandingan rerata pada sel ij dan rerata pada sel kj. ij X = rerata pada sel ij. k j X = rerata pada sel kj. RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi. n ij = ukuran sel ij. n kj = ukuran sel kj. Daerah kritik untuk uji itu adalah { } ij-kj ij-kj ;pq-1,N-pq DK F F 1F pq a = - . c. Komparasi Rerata Antar Sel pada Baris yang Sama Uji Scheffe’ untuk komparasi rerata antar sel pada baris yang sama adalah: commit to user 61 ÷ ÷ ø ö ç ç è æ + - = ik ik ij X X n 1 n 1 RKG F ij 2 ik - ij dengan : F ij – ik = nilai F obs pada pembandingan rerata pada sel ij dan rerata pada sel ik. ij X = rerata pada sel ij. ik X = rerata pada sel ik. RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi. n ij = ukuran sel ij. n ik = ukuran sel ik. Daerah kritik untuk uji itu adalah { } pq - N 1, - pq ; ik - ij ik - ij F 1 F F DK a - = pq . Budiyono, 2009:216-217 commit to user 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A . Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika a. Uji Validitas Isi Uji validitas isi untuk uji coba tes hasil belajar matematika dilakukan oleh Supangat, S.Pd., M.M. sebagai koordinator MGMP matematika SMA Kabupaten Cilacap, Joko Budi Santosa, S.Pd. dan Drs. Priyo Catur Santoso selaku guru pemandu mata pelajaran matematika untuk SMA Kabupaten Cilacap. Hasil validitas isi menunjukan bahwa instrumen penelitian yang berupa tes hasil belajar matematika yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir soal telah dipenuhi karena adanya kesesuaian antara kisi-kisi yang dibuat Lampiran 26 dengan butir soal yang dipakai Lampiran 27. Hasil penilaian validitas isi selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 25. Setelah dilakukan uji validitas soal kemudian dilanjutkan uji coba instrumen tes untuk mengetahui apakah butir-butir soal yang disusun merupakan butir soal yang baik atau tidak. Butir soal dikatakan baik jika tingkat kesukarannya I berada pada interval 0,3 I 0,7 dan daya bedanya D 0,3. Uji coba dilakukan terhadap 63 siswa yang berasal dari siswa kelas X-C dan X-E SMA N 3 Cilacap. Di kelas X-C pada hari Jumat, 29 April 2011 dan kelas X-E pada hari Kamis, 21 April 2011. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode satu kali tes. Teknik perhitungan yang digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas menggunakan Kuder Richardson KR-20. Hasil perhitungan diperoleh indeks reliabilitas instrumen sebesar 0,9069. Ini menunjukkan bahwa instrumen commit to user 63 reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,70. Perhitungan selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran 29. c. Tingkat Kesukaran Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran dari 30 item soal diperoleh 6 item soal yang tidak memadai yaitu item soal nomor 4, 6, 16, 23, 27, 29 karena tidak memenuhi kriteria butir soal yang baik yaitu tingkat kesukaran 0,3 I 0,7. Sedangkan item soal yang lain memenuhi kriteria tersebut. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29. d. Daya Pembeda Berdasarkan hasil uji coba 30 butir soal terhadap 63 responden menunjukkan bahwa 5 item soal mempunyai daya beda kurang dari 0,3 yaitu untuk item soal nomor 16 mempunyai indeks daya beda 0,18, item soal nomor 18 mempunyai daya beda 0,02 dan item soal nomor 23 mempunyai indeks daya beda 0,06 dan item soal nomor 27 mempunyai indeks daya beda 0,23, serta nomor 29 dengan daya beda 0,12 sehingga kelima item soal dianggap tidak baik. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29. e. Keputusan Hasil Analisis Tes dan Analisis Butir Tes Hasil Belajar Matematika Berdasarkan indeks kesukaran dan daya beda yang ditetapkan dari 30 item soal terdapat 7 item soal yang tidak baik ditolak yaitu nomor 4, 6, 16, 18, 23, 27, 29. Sedangkan sisanya 23 item soal telah mewakili masing-masing indikator yang tertuang dalam kisi-kisi penyusunan soal, dipakai 20 item soal sebagai instrumen tes untuk pengambilan data hasil belajar matematika siswa. 20 butir soal tersebut seluruhnya mewakili masing-masing indikator dalam kisi-kisi penyusunan soal. Indeks reliabilitas dari 23 soal yang dipakai sebesar 0,8952 yang berarti instrumen tes hasil belajar matematika tersebut adalah reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat commit to user 64 dilihat pada Lampiran 29.

B. Deskripsi Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

101 585 415

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Missouri Mathematics Project Dan Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Di SMK.

0 2 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Missouri Mathematics Project Dan Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Di SMK.

0 3 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Missouri Mathematics Project Dan Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Di SMK.

0 2 21

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW YANG DIMODIFIKASI DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010 2011

0 6 119

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERBANTUAN KARTU MASALAH PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMEST

0 1 104

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR.

1 4 15

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI IQ.

0 1 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA KELAS X SMA NEGERI KOTA SURAKARTA | Santosa | 9106 19394 1 SM

0 0 9