Hasil Analisis Data EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT ( MMP ) YANG DIMODIFIKASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN CILACAP

commit to user 68 yaitu Reflektif dan impulsif. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34. b. Data Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol Data hasil belajar matematika peserta didik untuk kelompok kontrol yaitu 23 peserta didik kelas X-D SMA N 3 Cilacap, 25 peserta didik kelas X-6 SMA N 1 Kroya dan 27 peserta didik kelas X-D SMA N Sampang. Dari 75 peserta didik untuk kelompok kontrol diperoleh mean 67,53, median 70, modus 70, nilai maksimum 90, nilai minimum 50 dan standar deviasi 9,67. Berdasarkan data tersebut peserta didik juga dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu reflektif dan impulsif. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34. Tabel 4.2 Deskripsi data hasil belajar matematika No. Kelompok Rerata Simpangan Baku N 1. Eksperimen 1 75,88 9,54 80 2. Eksperimen 2 71,51 11,28 76 3. Kontrol 67,53 9,67 75 4. Reflektif 75,96 10,58 120 5. Impulsif 67,16 8,83 111

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Keseimbangan Sebelum dilaksanakan penelitian dilakukan terlebih dahulu uji keseimbangan. Uji keseimbangan untuk kelompok model pembelajaran dilakukan dengan anava satu jalan dengan sel tak sama. Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel penelitian yang dikenai model pembelajaran yaitu kelompok eksperimen 1 pembelajaran dengan model modifikasi MMP dengan unsur_unsur STAD, kelompok eksperimen 2 pembelajaran dengan model MMP dan kelompok kontrol commit to user 69 pembelajaran dengan model konvensional mempunyai kemampuan matematika yang sama. Sebelum dilakukan uji keseimbangan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2 dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett. a. Uji Normalitas Kemampuan Awal Kelompok Eksperimen 1, Eksperimen 2 dan Kontrol Hasil uji normalitas kemampuan awal kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2 dan kelompok kontrol dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 14, 15, 16. Adapun rangkuman hasil uji normalitas tersebut disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal No Kelompok L obs n L tabel Keputusan Ket. 1. Kemampuan Awal Kel. Eksperimen 1 0,0794 80 0,0991 diterima normal 2 Kemampuan Awal Kel. Eksperimen 2 0,0878 76 0,1016 diterima normal 3 Kemampuan Awal Kelompok Kontrol 0,0662 75 0,1023 diterima normal Dari tabel tersebut, terlihat bahwa L obs kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2 dan kelompok kontrol masing-masing kurang dari L tabel, berarti pada taraf signifikansi 5 hipotesis nol ketiga kelompok tidak ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Variansi Uji homogenitas variansi antara kelompok eksperimen 1, kelompok commit to user 70 eksperimen 2 dan kelompok kontrol dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 17. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Bartlett pada tingkat signifikansi a sebesar 5. Berdasarkan perhitungan uji homogenitas diperoleh 2 obs c = 1,60 dan daerah kritik uji ini DK= { } 991 , 5 | 2 2 ; 05 , 2 2 = c c c . Pada tingkat signifikansi a sebesar 5 diperoleh 2 obs c berada di luar daerah kritik maka hipotesis nol diterima tidak ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variansi ketiga populasi sama. c. Uji Keseimbangan antara Kelompok Eksperimen 1, Kelompok Eksperimen 2 dan Kelompok Kontrol Sedangkan untuk uji keseimbangan menggunakan anava satu jalan dengan sel tak sama, berdasarkan perhitungan diperoleh F obs = 2,6255 dengan F 0,05;2;228 = 3,00. DK= { } 228 ; 2 ; 05 , | F F F = { } 00 , 3 | F F . Karena nilai Fobs ÏDK maka H o tidak ditolak berarti tidak terdapat perbedaan rerata antara kelompok eksperimen 1, eksperimen 2 maupun dengan kelompok kontrol. Jadi antara peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran menggunakan model modifikasi MMP dengan unsur-unsur STAD, model MMP maupun konvensional mempunyai kemampuan awal yang sama. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18. 2. Uji Prasyarat Anava Dua Jalan Sebelum data dianalisis menggunakan anava, terlebih dahulu data harus memenuhi syarat normalitas dan homogenitas. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. a. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data variabel terikat yaitu hasil commit to user 71 belajar matematika berasal dari populasi normal. Uji normalitas hasil belajar dalam penelitian ini meliputi: 1 kelompok peserta didik dengan model pembelajaran modifikasi MMP dengan unsur-unsur STAD. 2 kelompok peserta didik dengan model pembelajaran MMP. 3 kelompok peserta didik dengan model pembelajaran konvensional 4 kelompok peserta didik dengan gaya kognitif reflektif. 5 kelompok peserta didik dengan gaya kognitif impulsif. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dengan tingkat signifikansi a =0,05. Rangkuman uji normalitas sebagai berikut: Tabel 4.4 Rangkuman Uji Normalitas Data hasil Belajar Matematika No Kelompok L obs n L Tabel Keputusan uji Ket 1. kelompok peserta didik dengan model pembelajaran modifikasi MMP dengan STAD 0,0979 80 0,0991 diterima normal 2. kelompok peserta didik dengan model pembelajaran MMP 0,0961 76 0,1016 diterima normal 3. kelompok peserta didik dengan model konvensional 0,0888 75 0,1023 diterima normal 4. kelompok peserta didik gaya reflektif 0,0762 120 0,0809 diterima normal 5. kelompok peserta didik gaya impulsif 0,0815 111 0,0841 diterima normal commit to user 72 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 35 dan 36. Dari hasil analisis uji normalitas hasil belajar matematika di atas, tampak bahwa nilai L obs untuk setiap kelompok kurang dari L tabel berarti pada tingkat signifikansi a =0,05 menunjukkan data kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2, kelompok kontrol, maupun kelompok tipe gaya kognitif reflektif dan impulsif berasal dari populasi berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Variansi Data Hasil Belajar Matematika Uji homogenitas untuk mengetahui apakah sampel random data hasil belajar kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2 dan kelompok kontrol mempunyai variansi yang sama. Demikian juga apakah sampel random data hasil belajar tipe gaya kognitif reflektif dan impulsive mempunyai variansi yang sama. Dalam penelitian ini uji homogenitas yang digunakan uji Bartlett dengan statistik uji Chi Kuadrat dengan tingkat signifikansi a =0,05. Rangkuman hasil penelitian untuk uji homogenitas disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.5 Rangkuman Uji Homogenitas Variansi Kelompok 2 obs c 2 tabel c Keputusan Kesimpulan Eksperimen 1, eksperimen 2 dan kontrol. 3,0310 5,991 Ho diterima Ketiga kelompok mempunyai variansi yang sama. Gaya kognitif reflektif dan impulsif. 3,7928 3,841 Ho diterima Kedua kelompok mempunyai variansi yang sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 37 dan 38. Dari hasil analisis uji homogenitas variansi hasil belajar matematika di atas, tampak bahwa nilai 2 obs c untuk setiap kelompok kurang dari 2 tabel c berarti pada tingkat commit to user 73 signifikansi a =0,05 menunjukkan bahwa sampel random data hasil belajar matematika kelompok eksperimen 1, eksperimen 2 dan kontrol mempunyai variansi yang sama. Demikian pula untuk sampel random data hasil belajar tipe gaya kognitif reflektif dan impulsif juga mempunyai variansi yang sama. 3. Uji Hipotesis Penelitian Hasil perhitungan uji hipotesis dengan analisis variansi dua jalan 3 x 2 dengan sel tidak sama dan taraf signifikansi 05 , = a disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.6 Rangkuman Analisis Variansi Sumber JK dk RK F obs Fa Keputusan uji model pembelajaran A 2661,950 2 1330,98 16,103 3,00 Ho ditolak Gaya kognitif B 4470,689 1 4470,69 54,090 3,84 Ho ditolak Interaksi AB 564,484 2 282,24 3,4148 3,00 Ho ditolak Galat G 18596,893 225 82,65 Total 26294,016 230 Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa: a. Pada efek utama A model pembelajaran, harga statistik uji F a = 16,103 dan F tabel = 3,00, ternyata F a F tabel dengan demikian H 0A ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikansi a =0,05 terdapat perbedaan efektifitas model pembelajaran modifikasi MMP dengan unsur-unsur STAD, model MMP dan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas X semester 2 pada materi perbandingan dan fungsi trigonometri. b. Pada efek utama B tipe gaya kognitif peserta didik, harga statistik uji F b = 54,090 dan F tabel = 3,84, ternyata F b F tabel dengan demikian H 0B ditolak. Hal ini commit to user 74 berarti pada tingkat signifikansi a =0,05 tipe gaya kognitif reflektif dan impulsif memberikan efek yang berbeda terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas X semester 2 pada materi perbandingan dan fungsi trigonometri. c. Pada efek interaksi AB model pembelajaran dan tipe gaya kognitif peserta didik, harga statistik uji F ab = 3,4148 dan F tabel = 3,00 , ternyata F ab F tabel dengan demikian H 0AB ditolak. Hal ini berarti pada tingkat signifikan a =0,05 terdapat interaksi antara model pembelajaran dan tipe gaya kognitif reflektif dan impulsif terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas X semester 2 pada materi perbandingan dan fungsi trigonometri. Data tentang analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama selengkapnya terdapat pada Lampiran 39. 4. Uji Lanjut Pascaanava Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama diperoleh bahwa H 0A, H 0B dan H 0AB ditolak, sehingga perlu dilakukan uji lanjut untuk mengetahui perbedaan rerata khususnya untuk uji hipotesis yang pertama dan ketiga. Dalam penelitian ini uji lanjut menggunakan uji komparasi ganda dengan metode Scheffe. Uji komparasi ganda dikenakan pada faktor baris yang terdiri dari 3 model yaitu modifikasi MMP dengan unsur-unsur STAD, MMP dan konvensional dan uji komparasi antar sel pada baris yang sama dan pada kolom yang sama sedangkan pada faktor kolom tidak perlu dilajukan uji komparasi karena hanya terdiri dari 2 tipe sehingga cukup dengan melihat rerata marginalnya. Sebelum melihat hasil komparasi rerata antar baris, rerata antar sel di bawah ini disajikan rangkuman rerata antar sel lengkap dengan rerata marginalnya. commit to user 75 Tabel 4.7 Rangkuman Rerata antar Sel dan Rerata Marginal Gaya kognitif b Rerata marginal Reflektif Impulsif Model pembelajaran a Modifikasi MMP dengan STAD 80,61 70,90 75,88 MMP 77,25 65,14 71,51 Konvensional 69,74 65,14 67,53 Rerata marginal 75,96 67,16 Rangkuman hasil uji komparasi rerata antar baris seperti tabel berikut: Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata antar Baris Komparasi F obs. F tabel Keputusan Uji µ 1 . vs µ 2 . 9,801 6,00 Ho ditolak µ 1 . vs µ 3 . 32,360 6,00 Ho ditolak µ 2 . vs µ 3 . 6,433 6,00 Ho ditolak Keterangan: m 1. : rerata hasil belajar matematika untuk model modifikasi MMP dengan STAD. m 2. : rerata hasil belajar matematika untuk model MMP. m 3 . : rerata hasil belajar matematika untuk model konvensional. Berdasarkan hasil perhitungan uji komparasi rerata antar baris, tampak bahwa ketiga hipotesis nol ditolak. Ini berarti bahwa ketiga model pembelajaran memberi efek yang berbeda terhadap hasil belajar matematika peserta didik. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rerata hasil belajar matematika antara model pembelajaran modifikasi MMP dengan unsur-unsur STAD dengan model MMP ataupun konvensional, dan antara model MMP dengan konvensional. Perhitungan uji komparasi ganda selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 40. commit to user 76 Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rerata antar Sel F obs 6-1F 0.05,5,225 Keputusan uji 22,81112 11,05 Ho ditolak 33,62475 11,05 Ho ditolak 4,80232 11,05 Ho diterima 2,76514 11,05 Ho diterima 28,55310 11,05 Ho ditolak 13,46183 11,05 Ho ditolak 7,51059 11,05 Ho diterima 7,51059 11,05 Ho diterima 0,00000 11,05 Ho diterima Berdasarkan hasil perhitungan uji komparasi rerata antar sel, tampak bahwa pada komparasi antar sel pada baris yang sama, hipotesis kesatu dan kedua ditolak sedangkan yang ketiga diterima. Hal ini berarti pembelajaran dengan MMP modifikasi dan MMP memberikan hasil yang berbeda pada tipe reflektif dan impulsif tetapi tidak demikian untuk pembelajaran dengan model konvensional. Sedangakan pada komparasi antar sel pada kolom yang sama kolom pertama, hipotesis keempat diterima sedangkan yang kelima dan keenam ditolak. Hal ini berarti untuk peserta didik tipe reflektif, hasil belajarnya berbeda jika diberi pembelajaran dengan model MMP modifikasi dan konvensional juga jika diberi pembelajaran dengan model MMP dan konvensional, tetapi tidak demikian halnya jika diberi pembelajaran dengan MMP modifikasi dan MMP. Hasil komparasi antar sel pada kolom yang sama kolom kedua, hipotesis ketujuh, kedelapan dan kesembilan semuanya diterima. Hal ini berarti untuk peserta didik tipe impulsif, pembelajaran dengan model MMP modifikasi, MMP maupun konvensional tidak memberikan hasil belajar yang berbeda. 32 22 32 12 22 12 m m m m m m = = = 32 31 22 21 12 11 m m m m m m = = = 31 21 31 11 21 11 m m m m m m = = = commit to user 77

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

101 585 415

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Missouri Mathematics Project Dan Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Di SMK.

0 2 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Missouri Mathematics Project Dan Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Di SMK.

0 3 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MISSOURI Eksperimentasi Pembelajaran Missouri Mathematics Project Dan Penemuan Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Di SMK.

0 2 21

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW YANG DIMODIFIKASI DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2010 2011

0 6 119

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERBANTUAN KARTU MASALAH PADA MATERI FAKTORISASI SUKU ALJABAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEMEST

0 1 104

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR.

1 4 15

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI IQ.

0 1 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL SISWA KELAS X SMA NEGERI KOTA SURAKARTA | Santosa | 9106 19394 1 SM

0 0 9