commit to user 41
dan X-D SMA N Sampang.  Dari masing- masing kelas dilakukan tes Matching Familiar  Figures  MFF  untuk menentukan peserta  didik  yang  bergaya  kognitif
reflektif  dan  impulsif,  sehingga  tidak  semua  peserta  didik  dalam  kelas  tersebut dijadikan sampel penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
1.  Variabel Penelitian Variabel  penelitian  yang  akan  digunakan  pada  penelitian  ini  ada  dua,  yaitu
variabel  bebas  dan  variabel  terikat.  Variabel  bebasnya  adalah  model  pembelajaran dan  gaya  kognitif,  serta  variabel  terikatnya  adalah  hasil  belajar  matematika  peserta
didik pada pokok bahasan perbandingan dan fungsi trigonometri. Penjelasan masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
a.  Variabel Bebas Variabel  bebas  independent  variable  adalah  variabel  yang  memberikan
pengaruh  atau  penyebab.  Dalam  penelitian  yang  akan  dilakukan,  varibel  bebasnya adalah:
1  Model pembelajaran a  Definisi Operasional
Model    pembelajaran  adalah  suatu  perencanaan  atau  suatu  pola  yang digunakan  sebagai  pedoman  dalam  merencanakan  pembelajaran  di  kelas.
Arends dalam Trianto, 2010: 51 b Indikator
Langkah-langkah  yang  digunakan  pada  model  MMP  yang  dimodifikasi dengan  unsur-unsur  STAD  untuk  kelas  eksperimen  1,  model  MMP    untuk
kelas eksperimen 2, dan model konvensional untuk kelas kontrol.
commit to user 42
c  Skala pengukuran Skala pengukuran adalah skala pengukuran nominal, yaitu model MMP yang
dimodifikasi dengan unsur-unsur STAD, model MMP dan konvensional. d Simbol
Simbollambang  yang  digunakan  adalah  A
i
,  i  =  1,2,  3.  1=Modifikasi  MMP dengan STAD  MMP,  2=  MMP dan 3 = konvensional.
2  Gaya Kognitif a   Definisi Operasional
Gaya  kognitif  adalah  kebiasaan  bertindak  yang  relatif  tetap  dalam  diri seseorang  atau  cara-cara  sendiri  yang  disukainya  dimana  individu  membangun,
menyusun  dalam  pikirannya  apa  yang  dilakukan,  dilihat,  diingat  dan  apa  yang dipikirkan, mempersepsikan dan mengorganisasikan informasi dari sekitarnya
b Indikator Skor tes  Matching Familiar Figures.
c Skala pengukuran Skala pengukuran yang digunakan adalah skala  interval yang diubah ke skala
ordinal  yang  terdiri  dari    dua  tipe  yaitu  tipe  gaya  kognitif    reflektif  dan impulsif . Adapun skor dari masing-masing tipe adalah sebagai berikut:
Tipe  reflektif    :    rerata  waktu    lebih  besar  dari  median  waktu  dan  rerata frekuensi lebih kecil dari median frekuensi.
Tipe  impulsif    :    rerata  waktu  lebih  kecil  dari  median  waktu  dan  rerata frekuensi lebih besar dari median frekuensi.
d Simbol Simbol yang digunakan adalah B
j
, j= 1,2 . 1=  reflektif , 2= impulsif.
commit to user 43
b. Variabel terikat Variabel  terikat  dipikirkan  sebagai  variabel  yang  keadaannya  tergantung
terikat  kepada  variabel  bebas.  Budiyono,  2003:29.  Dalam  penelitian  yang  akan dilakukan  variabel  terikatnya  adalah  hasil  belajar  matematika  peserta  didik  pada
pokok bahasan perbandingan dan fungsi trigonometri. 3  Hasil Belajar Matematika
a Definisi Operasional Hasil  belajar  matematika  adalah  skor  yang  diperoleh  peserta  didik  dari  hasil
tes  setelah  mengikuti  proses  pembelajaran  model  MMP  yang  dimodifikasi dengan  unsur-  unsur  STAD  untuk  kelompok  eksperimen  1  dan  model  MMP
untuk kelompok eksperimen 2 serta konvensional untuk kelas kontrol. b Indikator
Skor tes pada materi perbandingan dan fungsi trigonometri. c Skala Pengukuran
Skala pengukurannya adalah skala pengukuran interval. 2.  Metode Pengumpulan Data
Yang  dimaksud  dengan  metode  pengumpulan  data  adalah  cara-cara  yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode yang digunakan adalah:
a  Metode Tes Metode  tes  adalah  cara  pengumpulan  data  yang  menghadapkan  sejumlah
pertanyaan-pertanyaan atau
suruhan-suruhan kepada
subyek penelitian.
Budiyono,2003:54 Pada  penelitian  ini  metode  tes  digunakan  untuk  mengetahui  hasil  belajar
peserta  didik    setelah  mengikuti  pembelajaran,  baik  dengan  model  MMP  yang dimodifikasi  dengan  unsur-unsur  STAD  untuk  kelompok  eksperimen  1  dan  model
commit to user 44
MMP  untuk kelompok eksperimen 2 serta  konvensional untuk kelas kontrol dan tes untuk mengetahui tipe gaya kognitif peserta didik.
b Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan  melihatnya dalam
dokumen-dokumen yang telah ada. Budiyono, 2003:54 Pada  penelitian  ini,  metode  dokumentasi  digunakan  untuk  melihat  rerata  nilai
hasil  UN  matematika  SMA  tahun  pelajaran  20092010  yang  akan  digunakan  untuk membuat  strata  pada  SMA  Negeri  di  Kabupaten  Cilacap  dan  nilai  ulangan  akhis
semester UAS ganjil yang akan digumakan untuk melakukan uji keseimbangan. 3.  Instrumen Penelitian
Setelah  konsep  dan  variabel  penelitian  dirumuskan,  harus  disusun  instrumen yang  tepat  sehingga  hipotesis  dapat  diuji  sebaik-baiknya.  Alat  pengukur  ini  sangat
menentukan hasil penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini berupa:
a  Tes objektif bentuk pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik  pada mata pelajaran matematika pokok bahasan perbandingan dan
fungsi  trigonometri.  Tes  terdiri  dari  20  soal  bentuk  pilihan  ganda  dengan  lima pilihan  jawaban.  Jawaban  benar  mendapat  skor  1  sedangkan  jawaban  salah
skornya 0 nol. Sehingga skor maksimum yang dapat diperoleh seorang peserta didik  adalah  20  dan  skor  minimum  yang  dapat  diperoleh  seorang  peserta  didik
adalah  0  nol.  Nilai  yang  diperoleh  peserta  didik  adalah  jumlah  perolehan  skor dikalikan 5  lima. Sehingga nilai tertinggi adalah  100 dan nilai terendah adalah
0.    Tes  tersebut  diberikan  baik  pada  kelas  kelompok  eksperimen  1 yang dikenai model  MMP  yang  dimodifikasi  dengan  unsur-unsur  STAD,  kelompok
commit to user 45
eksperimen  2  yang  dikenai  model  MMP    maupun  kelas  kontrol  yang  dikenai pembelajaran dengan   konvensional.
b  Matching  Familiar  Figures  Test  MFFT  yang  digunakan  untuk  menentukan gaya  kognitif    yang  dimiliki  peserta  didik  yaitu  tipe  reflektif  atau  impulsif.  Tes
terdiri  dari  13  item,  masing-  masing  item  berupa  gambar  yang  terdiri  dari  dua bagian. Bagian pertama berupa gambar standar baku sebanyak 1 satu gambar,
dan  kedua  adalah  gambar  variasi  stimulus  sebanyak  8  delapan  gambar.  Di antara  gambar  variasi  ada  satu  gambar  yang  sama  dengan  gambar  baku.  Pada
pengukuran  gaya  kognitif  yang  dicatat  adalah  waktu  pertama  kali  peserta  didik menjawab dan banyaknya frekuensi jawaban peserta didik sampai memperoleh
jawaban yang benar. Pada umumnya proses pengembangan instrumen dan pengukurannya meliputi:
1  menemukan  sub  variabel  dari  variabel  penelitian  jika  ada,  2  menemukan indikator  dari  masing-  masing  sub  variabel,  3  menentukan  banyaknya  butir
pengukuran  yang  dikehendaki,  4  menyusun  butir-  butir  pengukuran,  5  menguji tingkat validitas dan reliabilitas  alat pengukur dan persyaratan lainnya, 6 merevisi
atau  menyusun  kembali  alat  pengukur  berdasarkan  hasil  uji  coba,  dan  7 mengadakan pengukuran kepada subyek penelitian.
Kegiatan  pada  langkah  1,  2,  3  disebut  penyusunan  kisi-  kisi  instrumen. Langkah 7 dilakukan jika instrumen yang telah disusun telah benar- benar valid dan
reliabel. Sebelum  digunakan  untuk  tes,  instrumen  tersebut  diujicobakan  untuk
mengetahui validitas dan reliabilitasnya.
commit to user 46
1 Uji Validitas Isi
Budiyono  2003:  58  mengatakan  bahwa  suatu  instrumen  valid  menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif
dari  keseluruhan  isi  hal  yang  akan  diukur.  Untuk  tes  hasil  belajar,  supaya  tes mempunyai validitas isi harus memperhatikan hal-hal berikut:
Bahan ujian tes harus merupakan sampel yang representatif untuk mengukur sampai  seberapa  jauh  tujuan  pembelajaran  tercapai  ditinjau  dari  materi  yang
diajarkan maupun dari sudut proses belajar. i  Titik  berat  bahan  yang  harus  diujikan  harus  seimbang  dengan  titik  berat  bahan
yang telah diajarkan. ii  Tidak  diperlukan  pengetahuan  lain  yang  tidak  atau  belum  diajarkan  untuk
menjawab soal-soal ujian dengan benar. Oleh  karena  itulah  sebelum  membuat  instrumen  tes,  terlebih  dahulu  peneliti
melakukan hal-hal berikut: a  menentukan  kompetensi  dasar  dan  indikator  yang  akan  diukur  sesuai  dengan
materi yang diajarkan berdasarkan kurikulum yang berlaku, b  menyusun  kisi-kisi  soal  tes  berdasarkan  kompetensi  dasar  dan  indikator  yang
dipilih, c menyusun butir-butir soal tes berdasar kisi-kisi yang telah dibuat,
d  melakukan  penilaian  terhadap  butir-butir  soal  tes.  Penilaian  terhadap  butir-butir soal tes dilakukan  oleh teman yang mempunyai kualifikasi validator yang baik.
2 Tingkat Kesukaran Butir Soal
Tingkat kesukaran butir soal pada penelitian ini dilakukan dengan melihat indeks kesukaran itembutir soal yang diperoleh dengan menggunakan rumus
commit to user 47
I = N
B ,
dengan: I
=
Angka indeks  kesukaran untuk setiap butir soal. B  =  Banyaknya  peserta  tes  yang  dapat  menjawab  benar  pada  butir  soal  yang
bersangkutan.
N
= Banyaknya peserta testestee. Nana Sudjana, 2009: 137
Sedangkan  cara  memberikan  penafsiran  interpretasi  terhadap  angka  indeks kesukaran  item,  Robert  L.Thorndike  dan  Elizabeth  Hagen  dalam  Nana  Sudjana,
2009: 137 mengemukakan sebagai berikut: Tabel 3.4  Kategorisasi  Indeks Kesukaran  I
Besarnya I kategori
Kurang dari 0,30 0,30-0,70
Lebih dari 0,70 sukar
sedang mudah
Nilai I  yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0,30  £  I  £  0,70.
3 Daya Pembeda Butir Soal
Untuk  mengetahui  daya  pembeda  dari  tiap  butir  soal  pada  penelitian  ini dilakukan  dengan  cara  menghitung  besar  kecilnya  angka  indeks  diskriminan
pembeda butir soal, yaitu dengan menggunakan rumus:
B B
A A
N B
N B
D -
=
commit to user 48
dengan :
D
=  Angka indeks diskriminasi item daya pembeda
A
B
=  Banyaknya testee  kelompok atas yang  menjawab benar.
A
N
=  Banyaknya  testee kelompok atas.
B
B
=  Banyaknya testee kelompok bawah yang menjawab benar.
B
N
=   Jumlah testee kelompok bawah. Setiawan, 2007: 28
Pada  penelitian  ini  testee  terdiri  dari  63  peserta  didik.  Kemudian  perolehan nilai diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah. Sebanyak 32 peserta didik
dari  urutan  nilai  tertinggi  merupakan  testee  kelompok  atas    dan  31  peserta  didik dengan nilai di bawahnya adalah testee kelompok bawah.
Adapun  kriteria  daya  pembeda  mengacu  pada  Ebel  1972,  adalah  sebagai berikut:
Tabel 3.5  Interpretasi Daya Beda Soal
D
Besarnya
D
Klasifikasi D  ³ 0,40
0,30  £  D  0,40 0,20  £  D  0,30
D  £  0,20 Baik
Cukup baik Kurang baik
Jelek
Setiawan, 2007: 28 Nilai
D
yang  dipakai  dalam  penelitian  ini  adalah  D  ³   0,30,  di  mana  nilai
D
tersebut  cukup  baik  untuk  membedakan  kemampuan  kelompok  atas  dan  kelompok bawah.
commit to user 49
4 Uji Reliabilitas
Suatu  instrumen  disebut  reliabel  apabila  hasil  pengukuran  dengan  instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang
sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan tetapi mempunyai kondisi  yang  sama  pada  waktu  yang  sama  atau  pada  waktu  yang  berlainan.
Budiyono, 2003: 65
Dalam penelitian  ini  instrumen tes yang digunakan adalah tes obyektif bentuk pilihan  ganda.  Oleh  karena  itu  rumus  yang  digunakan  untuk  menghitung  tingkat
reliabilitas menggunakan rumus dari Kuder-Richardson atau rumus KR-20 berikut:
÷ ÷
ø ö
ç ç
è æ
- ÷
ø ö
ç è
æ -
=
å
2 2
11
. 1
t i
i t
s q
p s
n n
r ,
dengan
11
r =  indeks reliabilitas instrumen.
n =  banyaknya butir instrumen.
2 t
s =  variansi total.
i
p =  proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke-i.
i
q =  1 –
i
p . Soal dikatakan reliabel jika
11
r  0,70. Budiyono 2003: 69
E. Teknik Analisis Data