commit to user
31
tanpa menggunakan informasi secara sistematis. Nasution, 2010: 97 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya kognitif adalah kebiasaan
bertindak yang relatif tetap dalam diri seseorang atau cara-cara sendiri yang disukainya dimana individu membangun, menyusun dalam pikirannya apa yang
dilakukan, dilihat, diingat dan apa yang dipikirkan, mempersepsikan dan mengorganisasikan informasi dari sekitarnya
Gaya kognitif peserta didik dapat diukur dengan menggunakan instrumen berupa gambar. Peserta didik ditugasi untuk mengamati gambar yang disediakan,
kemudian disuruh untuk mencocokkan dengan gambar yang ada. Ketepatan kecepatan peserta didik dalam menjawab, mencirikan karakteristik masing- masing,
sehingga mereka masuk pada tipe gaya kognitif tertentu. Peserta didik yang tergolong mempunyai tipe reflektif, jika mereka dalam
menebak gambar yang benar memiliki rerata waktu lebih besar dari median waktu dan rerata frekuensi lebih kecil dari median frekuensi. Sedangkan yang tipe impulsif,
jika mereka memiliki rerata waktu lebih kecil dari median waktu dan rerata frekuensi lebih besar dari median frekuensi.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Soekarno tahun 2010 dalam tesisnya yang berjudul: Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Quantum
Learning Mind Mapping terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Kesiapan Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri di Kabupaten Magetan
Tahun Ajaran 20092010. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrijanto tahun 2008 dalam tesisnya yang
commit to user
32
berjudul: Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Persamaan dan Fungsi
Kuadrat Ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa.Hasil penelitiannya adalah bahwa pembelajaran dengan model STAD lebih baik hasilnya dibanding konvensional.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Warli yang berjudul: Proses Berpikir Anak Reflektif dan Anak Impulsif dalam Memecahkan Masalah Geometri yang
dilakukan tahun 2009, dengan hasil penelitian bahwa siswa reflektif dalam memproses pemecahan masalah dilakukan secara analitik, sangat berhati-hati
pada tahap mengerjakan banyak mencoba-coba dulu memperhatikan berbagai aspek, sehingga jawaban yang diperoleh cenderung bernilai betul. Siswa
impulsif dalam memproses pemecahan masalah dilakukan secara holistic, kurang cermat pada tahap mengerjakan sedikit mencoba-coba, langsung
mengerjakan, sehingga jawaban yang diperoleh cenderung salah. Persamaan penelitian ini dengan penelitian pertama, kedua adalah pada model
pembelajaran yang digunakan yaitu STAD, dan penelitian ketiga adalah gaya kognitif yang digunakan yaitu gaya kognitif reflektif dan impulsif.
Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian pertama adalah penelitian ini ditinjau dari gaya kognitif sedangkan pada penelitian petama dari kesiapan siswa,
penelitian kedua dari aktivitas belajar. Perbedaan dengan penelitian keempat adalah penelitian ini berupa penelitian kuantitatif sedangkan penelitian kelima berupa
penelitian kualitatif.
B. Kerangka Berpikir